32

1.6K 257 40
                                    

Enjoy the story!


Renjun terlihat sibuk mondar mandir keluar masuk kamarnya.
Kali ini, ia keluar dari kamarnya sambil menenteng sebuah dress, kemudian ia bawa masuk ke dalam kamar anak gadisnya.

"Lain kali kau harus mau Mama suruh membeli baju-baju pesta seperti ini." Renjun mendekati Chenle dan mencocokkan dress yang ia bawa pada tubuh sang anak.

"Kan ada baju Mama, jadi untuk apa beli kalau baju pesta Mama saja bisa Chenle pakai?"

Mendengar ucapan sang anak, Renjun menyentil pelan kening gadis itu. "Baju Mama tidak selamanya muat kau pakai, lihat kau tumbuh lebih besar dari Mama. Sudah, sekarang cepat ganti baju." Ujarnya yang langsung dituruti oleh Chenle. Gadis itu langsung mengganti piyama nya menggunakan dress yang dibawa oleh sang Ibu.

"Tidak kekecilan kan, Le?" Tanya Renjun saat melihat Chenle merapihkan bagian depan bajunya.

"Sedikit kekecilan di bagian pinggang, tapi tidak apa-apa masih bisa dipakai."

"Padahal ini baju Mama yang paling besar. Besok kita pergi belanja baju, kau harus mulai membeli baju-baju pesta seperti ini. Kau akan mulai membutuhkannya, Chenle."

Chenle terkekeh, membuat Renjun menatapnya tajam. "Kenapa tertawa?" Tanyanya kesal. Tapi namanya juga Chenle, bukannya takut, suara tawanya malah semakin kencang.

"Mama terlihat seperti Ibu-Ibu kalau sedang cerewet seperti ini." Ujar Chenle di sela-sela tawanya.

"Mama kan memang Ibu-Ibu. Mama ini Ibumu. Aishhh anak ini, sudah cepat kemari. Kau harus cepat-cepat, sebentar lagi jemputanmu datang." Renjun menarik Chenle untuk kemudian didudukkan di depan meja rias. 
Dengan terampil, Renjun mendandani Chenle secantik mungkin. Rambutnya pun ditata sedemikian rupa.

"Aigoo....anak Mama kenapa cantik sekali, hm?" Pipi Chenle dipegang kemudian digerakkan ke kiri dan ke kanan. Renjun tersenyum lebar melihat sang anak, "ternyata anak Mama sudah besar ya, semakin cantik. Kalau begini Mama harus mengawasimu agar tidak ada yang menggodamu." Ujarnya, ia membawa Chenle berdiri. Ditatapnya anak gadisnya itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Chenle yang ditatap seperti itu, terlihat malu-malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle yang ditatap seperti itu, terlihat malu-malu. "Aihhh Mama....sudah jangan tatap Chenle seperti itu....malu~" Rengeknya sambil menutup wajahnya yang memerah. Chenle jarang berdandan seperti ini, jadi itu membuatnya sedikit malu. Apalagi Renjun tidak berhenti memujinya.

Renjun tertawa, ia memeluk singkat tubuh sang anak yang lebih tinggi darinya. Dalam hati, Renjun terharu. Ia berhasil membesarkan Chenle disaat ia tidak ada pengalaman apapun dalam membesarkan seorang anak.

but...I Love You(r) MOMMY//norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang