15

1.6K 176 12
                                    

Enjoy the story!



Setelah dari bioskop. Mereka bertiga sekarang sedang berada sebuah restoran China. Iya mereka bertiga, Jeno, Chenle dan juga Renjun.
Awalnya, Jeno berniat ingin langsung pulang saja setelah menonton. Tapi, Chenle memaksanya untuk ikut makan bersama, dan Jeno tidak bisa menolak.

"Mama mau hotpot kan? Aku juga mau...kalau kau mau pesan apa Jen?"

Pertanyaan Chenle, membuat Jeno yang sedang asik memperhatikan Renjun sedikit tersentak, "eoh? Apa Le?" Tanyanya kini menatap penuh ke arah Chenle.

"Kau mau pesan apa? Kau ini kenapa sih Jen, seperti tidak fokus?"

"Ah aniya...ini karena aku terlalu lapar saja."

"Kalau begitu kau mau pesan apa?"

"Itu....samakan saja dengan kalian." Ujar Jeno yang kemudian diangguki oleh Chenle yang sekarang sedang menyebutkan pesanan mereka pada pelayan.

Jeno kembali menatap ke depan, dimana Renjun duduk dan juga sedang menatapnya entah sejak kapan. Mata mereka bertemu, dan Jeno terpaku melihat binar di mata itu.
Dia membatin, bagaimana bisa seseorang memiliki binar alami seperti itu di matanya?

Jeno tersenyum saat Renjun menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya kenapa dirinya ditatap.

Jeno menggeleng pelan dan melipat kedua tangannya di atas meja.
Dia tidak memutuskan pandangannya dari Renjun yang sekarang terlihat sedikit salah tingkah.


"

Jen...bagaimana kalau setelah hari kelulusan nanti, kita merayakannya?"

Lagi, suara Chenle membuat Jeno memutuskan pandangannya dari Renjun, dia menoleh ke samping.

"Merayakan kelulusan ya?" Jeno terlihat berpikir.

"Iya, bagaimana kalau kita rayakan tepat di hari ulang tahunmu? Sekalian saja...ulang tahunmu kan tepat dua hari setelah hari kelulusan."

"Ah majayo...tapi aku tidak bisa berjanji Chenle-ya, mungkin hari itu aku ada kesibukan?"

"Memangnya kesibukan apa?"

Jeno tersenyum melihat wajah Chenle yang tertekuk, diusapnya puncak kepala sahabat manisnya itu, "ya aku tidak tau, tapi bisa jadi kalau hari itu aku sibuk kan? Tapi kau tenang saja...aku akan mengabarimu kalau aku memang senggang." Ujar Jeno.

Setelahnya, dua remaja itu terus berbincang. Bahkan setelah makanan mereka datang.
Tapi sesekali, Jeno akan mencuri pandang ke arah Renjun yang sedang menikmati makanannya.
Jeno tersenyum melihat bagaimana menggemaskannya wanita itu, dengan pipi yang menggembung karena penuh dengan makanan.

Jeno juga mulai memakan makanannya. Tapi saat baru dua kali menyuapkan hotpot itu ke dalam mulutnya, Jeno langsung memekik karena rasa pedas yang tercecap di lidahnya.

"Huahhh ini sangat pedas Chenle-ya...." Rintih Jeno sambil mengipasi mulutnya.

"Astaga aku lupa kalau kau tidak bisa memakan makanan yang pedas...mianhae Jeno-ya, ini minum dulu." Chenle refleks menyodorkan minumannya pada Jeno, tapi saat Jeno akan mengambil gelas itu dari tangan Chenle, Jeno tidak sengaja menyenggol gelas minumannya dan membuat isinya tumpah membasahi baju Chenle.

"Astaga kenapa jadi seperti ini....maaf Chenle-ya, aku benar-benar tidak sengaja."

Renjun yang melihat kekacauan itu, dibuat geleng-geleng kepala.

but...I Love You(r) MOMMY//norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang