27

1.7K 255 46
                                    


Enjoy the story!




Renjun duduk bersandar di tempat tidurnya, matanya menatap lurus ke arah jendela kamarnya yang sedikit terbuka. Sudah 5 hari Chenle tidak pulang, bahkan mengangkat telepon darinya saja anaknya itu enggan. Hal itu membuat Renjun hanya bisa melamun seperti saat ini.
Ini masih sangat pagi, dan Renjun tidak beranjak dari tempat tidurnya walaupun untuk sekedar membersihkan wajah.

Selama 5 hari ini juga, Renjun izin pada Jaemin untuk tidak bekerja karena kondisi tubuhnya memang tidak begitu baik sejak hari itu.
Bayangkan saja, ia yang sempat mengalami pelecehan, dan ditimpa lagi dengan masalah yang lain membuat daya tahan tubuhnya menurun akibat terlalu stres.
Kepalanya juga selalu dihantam rasa sakit setiap mengingat kalimat Chenle  yang mengatakan membencinya.

"Ah aku sadar sekarang. Mama tidak mungkin menyadari perasaanku. Kenapa? Karena kita memang tidak pernah memiliki ikatan batin. Mama bukan ibu kandungku, jadi ikatan batin itu tidak pernah ada!"

Renjun menggeleng, air matanya lagi-lagi meluruh saat kalimat Chenle itu kembali terlintas di pikirannya.
Ini memang salahnya karena tidak mengerti perasaan sang anak.
Tapi hatinya tetap sakit karena Chenle mengangkat fakta soal statusnya yang hanya seorang Ibu angkat.
Ternyata seberapa keras pun ia mencoba untuk menjadi seorang Ibu yang baik, Renjun tetap tidak bisa sebaik Ibu kandung dan itu membuat ia kecewa pada dirinya sendiri.

"Aku sangat membenci Mama!"

Untuk pertama kalinya Chenle mengatakan membencinya, "jangan benci Mama sayang..." Lirihnya pada keheningan. Kalimat yang ingin ia ucapkan pada Chenle hari itu, tapi Renjun tidak mempunyai nyali karena dia memang bersalah, dan sepertinya memang pantas untuk dibenci.

Karena lamunannya, pikiran Renjun terlempar ke masa lalu. Saat dimana untuk pertama kalinya ia dipertemukan dengan Chenle.



Flashback


Renjun dan Mark sedang menikmati waktu berdua di Sungai Han, mereka baru saja selesai melangsungkan dinner romantis untuk merayakan 1 tahun pernikahan mereka di restauran yang memang dekat dengan Sungai itu.
Jadi sebelum pulang, Renjun ingin melihat pemandangan langit malam dan tentu saja disetujui oleh Mark, sang suami.

"Oppa..."

"Iya sayang?"

Renjun yang sedang bergelayut manja pada lengan sang suami, mendongakkan kepala agar netra rubahnya bertemu dengan netra milik Mark. Senyum yang sangat cantik terulas di belah bibirnya, membuat Mark tak tahan untuk tidak mencuri satu kecupan darinya.

"Terimakasih untuk malam ini, aku sangat sangat menyukainya!" Ujar Renjun begitu semangat, mengundang tawa kecil Mark yang gemas melihat wajah antusiasnya.

"Sudah menjadi kewajibanku untuk membuat istriku ini bahagia..jadi sayang, apa kau bahagia? Bukan hanya malam ini, tapi untuk waktu yang sudah kau lewati denganku, apa kau bahagia?" Renjun menghentikan langkahnya, ia memutar badan agar berhadapan dengan Mark yang juga tengah menatapnya dengan tatapan teduh penuh cinta.

but...I Love You(r) MOMMY//norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang