38

1.4K 227 59
                                    

Enjoy the story!

Time skip!

Tempat tidur dengan seprai berwarna putih tulang itu terlihat berantakan. Beberapa potong pakaian berserakan di atasnya, membuat sang empu memijit pangkal hidungnya kala melihat pemandangan itu.

"Kau bilang tadi ingin membantu Mama...ini membantu? Membantu membuat kamar berantakan?"

Gadis cantik yang sudah siap dengan piyamanya itu menyengir lucu menatap sang Ibu yang baru kembali dari dapur, "ini aku membantu memilihkan baju mana saja yang harus Mama bawa besok." Ujarnya lalu kembali sibuk mengeluarkan beberapa potong baju dari dalam lemari.

"Kenapa Mama membawa koper yang kecil sih? Pakai yang besar saja ya?" Tangannya bergerak mengambil koper dengan ukuran yang lebih besar, tapi gerakannya terhenti ketika sang Ibu bersuara.

"Mama hanya pergi seminggu, Le...tidak membutuhkan koper sebesar itu."

"Untuk menaruh oleh-olehku?"

Renjun menghela napas, "Mama bisa membeli koper baru di sana." Tangannya mengambil alih koper berukuran besar itu dan menaruhnya di tempat semula.

"Mama juga tidak membutuhkan banyak baju untuk di sana, jadi masukkan beberapa saja nak."  Renjun bergerak mamasukkan kembali beberapa baju yang menurutnya tidak perlu dibawa, ke dalam lemari.

Namun tiba-tiba Chenle menghentikannya saat ia akan memasukkan satu baju lagi.

"Yang ini harus Mama bawa...pokoknya aku ingin Mama memakai baju ini."

Renjun melihat baju yang saat ini tengah ia pegang. Dress yang dibelikan oleh Chenle sebagai hadiah ulang tahunnya empat tahun yang lalu, yang katanya dibantu pilihkan oleh Jeno.

"Tidak ah...lagipula Mama pergi kerja Le, jadi bawa yang formal saja." Renjun hendak menaruh baju itu ke lemari, tapi Chenle dengan cepat mengambil alih dan memasukkannya ke dalam koper.

"Ini juga formal kok, cocok saja kalau dipakai ke acara pertemuan sama klien." Ujar Chenle tidak mau kalah. Ia menutup koper sang Ibu setelah semua yang diperlukan sudah dimasukkan semuanya.

Renjun hanya menghela napasnya. Dress itu memang bagus, tapi belahan pahanya yang cukup tinggi membuat Renjun merasa tidak pantas menggunakan itu untuk bertemu klien. Tapi percuma dia menjelaskan itu, pasti anaknya tidak mau mendengar.

"Nah sekarang waktunya menggunakan masker wajah!" Seru Chenle semangat, ia menarik tangan Renjun agar duduk di sampingnya.

"Besok Mama kan mau pergi, jadi wajahnya harus terlihat cerah."

Renjun mau tidak mau dibuat terkekeh karena tingkah sang anak. Ini ia akan pergi untuk perjalanan bisnis, tapi Chenle bertindak seolah-olah dirinya akan pergi untuk kencan buta.

Iya, besok Renjun akan pergi ke New York untuk urusan pekerjaan. Seperti yang ia beritahukan pada Tuan Lee satu bulan yang lalu, kalau ia akan pergi tanggal 18 April, yang berarti besok.

"Nanti kita nonton drama dulu ya Ma, sebelum tidur." Ujar Chenle di tengah-tengah kesibukannya mengolesi masker di wajah Renjun.

"Tapi tidak sampai tengah malam ya Le, soalnya besok penerbangan Mama pagi." Renjun berbicara dengan pelan, karena wajahnya terasa berat akibat masker yang sebagian mulai mengering.

but...I Love You(r) MOMMY//norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang