50

1.1K 161 27
                                    

Selamat malam jum'at hehe
Please enjoy the story!


Renjun yang hari ini pulang kerja lebih awal dari biasanya, tiba-tiba mendapatkan telepon dari Nyonya Lee, Ibundanya Jeno yang meminta Renjun untuk datang ke rumahnya.
Katanya mau minta tolong, jadi Renjun dengan cepat memutar balik mobilnya menuju ke arah rumah keluarga Lee.

Dalam hati, Renjun bertanya-tanya tentang bantuan apa kira-kira yang dibutuhkan oleh Ibu dari kekasihnya itu.

Jika saja ini terjadi beberapa bulan yang lalu, mungkin Renjun akan berpikir yang tidak-tidak mengenai alasan Nyonya Lee meminta bertemu.
Salah satunya meminta tolong agar ia berpisah dengan Jeno, mungkin?
Tapi sekarang pikiran-pikiran seperti itu tidak mungkin terlintas di kepalanya, tidak setelah 3 bulan yang lalu dirinya mulai akrab dengan
orang tua Jeno.

Iya, Renjun memang sudah akrab dengan Tuan dan juga Nyonya Lee.
Bahkan bisa dikatakan dia mulai sangat nyaman ketika bersama dengan Ibu dari kekasihnya itu.
Tentu saja semuanya tidak lepas dari peran Jeno yang selalu meyakinkan Renjun kalau ia sangat diterima oleh orang tuanya.

Dan ternyata tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membuat Renjun yakin, karena 3 bulan setelah theme park date mereka yang berakhir dengan Renjun menangis karena mencurahkan kegundahannya waktu itu, Jeno akhirnya berhasil membuat kekasihnya dekat dengan kedua orang tuanya.

Karena itulah, daripada berpikir Nyonya Lee akan memintanya untuk menjauhi Jeno, Renjun justru berpikir kalau mungkin Nyonya Lee membutuhkan bantuannya untuk sesuatu yang lebih penting atau mungkin sesuatu yang gawat.
Jadi, Renjun menambah sedikit kecepatan laju mobilnya agar ia cepat sampai.

Dan sekitar 15 menit, akhirnya ia sampai di depan rumah besar yang beberapa waktu terakhir sering ia kunjungi.

Renjun turun dari mobil dan langsung disambut dengan senyum cerah milik Nyonya Lee yang berdiri di teras rumah, seperti sengaja menunggunya.

"Aigoo..akhirnya menantu Eomma datang juga."

Renjun yang berjalan mendekat, tidak kuasa menyembunyikan rona merah di pipinya. Walaupun ia sekarang sering mendengar panggilan itu dari Ibunya Jeno, tetap saja rasanya malu.

"Eommonim.." Renjun menyambut pelukan singkat yang diberikan oleh Nyonya Lee.

Dan ah perihal panggilan untuk satu sama lain, itu atas keinginan Nyonya Lee dan Renjun tidak lagi menolak dengan alasan masih canggung seperti waktu itu.

"Kau mengebut ya? Makanya sampainya cepat sekali."

Renjun terkekeh kecil karena apa yang dikatakan oleh Nyonya Lee menang benar, "aku khawatir, takut Eommonim kenapa-napa atau sangat butuh bantuan sampai menelepon seperti tadi."

"Eomma memang butuh bantuanmu, jadi ayo kita masuk."

Tanpa bertanya lebih lanjut, Renjun mengikuti ketika Nyonya Lee membawanya masuk ke rumah dan langsung mengajaknya duduk di sofa ruang tamu.

"Eomma buatkan minuman dulu, kau tunggu di sini ya."

"Tidak apa-apa Eommonim, tidak usah repot-repot." Renjun menolak secara halus, tapi Nyonya Lee menatapnya sangsi.

but...I Love You(r) MOMMY//norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang