53

1.3K 163 47
                                    

Enjoy the story!



6 bulan kemudian


Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat.
Enam bulan sejak Jeno melamarnya waktu itu, dan sekarang Renjun sudah berdiri di sini—di balik tirai yang menutupinya, dengan gaun berwarna putih dan berlengan panjang yang bagian bahunya sedikit turun, yang begitu pas membalut tubuhnya.

Ya, saat ini Renjun tengah melakukan fitting baju yang akan ia gunakan di hari pernikahannya tanggal 23 Januari nanti, tepat 7 hari lagi.

Perasaan gugup yang menghampirinya sejak awal ia memasuki ruangan itu, kini semakin menjadi ketika perlahan tirai di depannya terbuka.
Semakin terbuka, semakin kencang juga degupan jantungnya.
Hingga ketika netranya bertemu dengan milik pemuda yang saat ini duduk di sebuah sofa kecil berbentuk bulat, entah kenapa Renjun malah menahan napas.

Hampir satu menit, yang dilakukan keduanya hanya saling menatap.
Renjun tidak tau arti tatapan Jeno yang begitu dalam dilayangkan untuknya, apakah pemuda itu terpesona sama seperti yang saat ini ia rasakan, ketika melihat kekasihnya itu begitu tampan dibalut jas berwarna hitam yang begitu kontras dengan kulitnya yang putih pucat. Atau malah Jeno menatapnya seperti itu karena Renjun tidak cocok dengan gaun—

Ekhem

Suara deheman dari seseorang yang juga ada di ruangan itu, berhasil menarik Renjun dari pikirannya.

"Ahjumma tau calon istrimu sangat cantik, tapi tolong jangan lupa berkedip Jeno-ya."

Lalu, seolah mengikuti perkataan wanita paruh baya itu, Renjun melihat Jeno berkedip cepat sambil gelagapan.

"A-ah...nee, hmm maaf aku, itu..apa—"

Suara tawa dari satu orang pecah mengisi ruangan itu, "tidak apa-apa, Jeno-ya...Ahjumma mengerti, Renjun memang sangat cantik sampai-sampai Ahjumma juga sempat pangling tadi."

"I-iya, yaa..." Jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, begitupun dengan Renjun yang menunduk malu dan tersenyum tipis karena pikiran buruknya tentang apakah ia tidak cocok dengan gaun yang saat itu ia kenakan, sirna seketika.

Dengan langkah pelan, Renjun berjalan mendekati Jeno yang saat ini kembali menatapnya dengan senyum terulas di bibir.

"Apa benar, bagus?" Tanya Renjun menatap ke arah gaun yang membalut tubuhnya.

Jeno mengangguk, "sangat. Noona juga sangat cantik mengenakannya." Tangannya bergerak menyelipkan anak rambut Renjun yang sedikit menutupi kening.

Lagi, Renjun dibuat tersipu malu. Apalagi ketika netranya tak sengaja bertemu dengan Nyonya Kang yang sedang memberikan tatapan menggoda.


"Omoo...kalian sangat menggemaskan, seperti Ahjumma ketika masih muda dulu." Celetuk Nyonya Kang, membuat Jeno juga Renjun terkekeh mendengarnya.

"Bagaimana? Apa kau juga suka dengan gaunnya?" Kali ini, Nyonya Kang bertanya pada Renjun yang langsung mengangguk semangat.

"Sangat suka." Ujar Renjun dengan suara yang terdengar begitu antusias. Membuat Jeno yang sejak tadi memperhatikannya, tidak bisa menahan tangannya untuk tidak memberikan usapan lembut di pipi tembam kesukaannya itu.

but...I Love You(r) MOMMY//norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang