Sesuai yang disarankan Ali kemarin, kini Alan sudah sampai di kampus dan tentunya ia langsung bergegas berdiri di depan kelas maira, Alan memutuskan untuk mengajak maira bicara di jam istirahat nanti.
Beberapa menit Alan menunggu kedatangan maira akhirnya ia melihat maira sudah datang bersama Mey dan Ali.
Kini mereka sudah sampai di depan kelas mereka dan maira yang mengetahui keberadaan Alan disana maira langsung bergegas masuk kedalam kelasnya namun panggilan dari Alan menghentikan langkahnya.
"Zahra nanti jam istirahat temui saya di taman belakang kampus, saya mau bicara sama kamu, kamu bisa bawa Mey dan saya juga bawa Ali biar tidak timbul fitnah" Alan ( langsung bergegas pergi).
Hanya helaan nafas yang bisa maira lakukan saat ini, maira tahu kemana arah pembicaraan Alan nantinya.
***
Maira pov
Pagi ini aku langsung menuju kekampus bersama Mey dan kak Ali, kebetulan hari ini adalah hari piket ku jadi aku harus datang lebih awal dan saat ini aku menunggu di depan rumah bersama Mey, semenjak aku di jakarta ayah ku memutuskan untuk membeli rumah untuk aku tinggali bersama Mey awalnya aku ingin ngekos saja tapi kata ayah itu belum tentu aman untuk ku dan Mey jadi mau tak mau aku menuruti kemauan ayah.
Setelah beberapa menit aku dan Mey menunggu kak Ali Akhirnya ia datang dan kami pun langsung bergegas masuk kedalam mobilnya. Satu jam perjalanan ke kampus dan akhirnya kini sudah sampai dan kami bertiga pun langsung bergegas menuju kelas diantar kak Ali, sebenarnya bukan aku sih yang diantar tapi Mey hehehe.
Saat kami sudah sampai di depan kelas aku melihat ada ustadz Alan disana dan aku pun tak peduli itu akhirnya aku memutuskan untuk langsung masuk ke kelas namun panggilan dari kak Alan menghentikan langkah ku.
"Zahra nanti jam istirahat temui saya di taman belakang kampus, saya mau bicara sama kamu dan kamu boleh bawa Mey saya juga bawa Ali biar tidak timbul fitnah" Katanya dan langsung pergi gitu aja tanpa menunggu jawaban dariku.
Aku tahu kemana arah pembicaraan nya nanti, pasti ustadz Alan akan membahas masalah tiga tahun yang lalu, pernah waktu itu ustadz Alan memanggilku dan meminta waktu ku untuk meluruskan masalah waktu itu namun aku menolak nya dan aku juga berkata pada nya "tidak ada yang perlu di luruskan ustadz semuanya sudah berlalu dan saya juga sudah melupakan nya".
***
Sesuai dengan yang Alan katakan tadi pagi kini maira dan mey sudah berada di taman belakang kampus dan disana rupanya sudah ada Alan dan Ali menunggu kedatangan mereka. Setelah mereka sudah di depan Alan dan Ali, lantas Ali langsung mengajak mey ke tepi danau guna memberi waktu buat Alan dan maira.
Ali dan mey sebenarnya tahu permasalahan mereka dan perasaan Alan pada maira. Jujur mey sangat senang jika cinta sahabat nya itu sudah terbalas namun mey juga kasihan sama Alan jika maira sudah tidak mencintai nya lagi.
"Zahra saya mau minta maaf atas ke salah fahaman saya tiga tahun yang lalu... Saya juga sudah tahu yang sebenarnya dari Kang mail waktu saya mau boyongan itu... Dan saya waktu itu ingin meminta maaf secara langsung sama kamu tapi katanya kamu waktu itu pulang, jadi saya memutuskan untuk meminta maaf kalo ada waktu tapi saya gak ada waktu semenjak boyongan itu saya harus membantu ayah saya di kantor... Hufftt zahra apakah kamu mau memaafkan saya"Alan.
"Saya sudah melupakan semuanya tadz dan saya juga sudah memaafkan sampeyan jadi masalah ini sudah selesai tak perlu di bahas lagi,,, saya pamit" Maira.
Saat hendak pergi Maira menghentikan langkah nya saat Alan memanggilnya.
"Zahra tunggu dulu, saya mau bicara sesuatu sama kamu" Alan ( sendu).
"Hufftt tafadhol tadz" Maira ( lesu).
"Ana uhibbuki fillah Zahra" Alan ( sendu).
"Astaghfirullah ( lirih)... Afwan tadz saya tidak bisa, bukankah dulu ustadz membenci dan memgatakan kalau saya harus menjahui ustadz? Lalu mengapa ustadz menelan ludah ustadz sendiri???"Maira ( terisak).
" Saya tahu Zahra, tapi saya sadar semenjak kamu menjauh dari saya semenjak itu juga saya sadar kalau saya mencintai kamu Zahra, maukah kamu menjadi istri saya"Alan( sendu, lirih).
"Astaghfirullah, afwan tadz saya tidak bisa hiks hiks saya tidak bisa harus menerima seseorang yang sudah membuat saya terluka dan kecewa dan saya minta tolong sama sampeyan tolong jauhi dan lupakan saya dalam hidup sampeyan tadz, saya pamit Assalamu'alaikum" Maira ( menangis)
Alan tidak bisa melakukan apa-apa selain membiarkan Maira pergi meninggalkan nya.
Alan sadar memang semua ini salah nya yang sudah melukai dan membuat Maira tidak bisa menerima ungkapan hatinya. Alan memutuskan untuk memperjuangkan Maira di sholat istikharah nya, mungkin hanya itu yang bisa Alan lakukan.
***
Saya akan memperjuangkan kamu Zahra meskipun suatu saat kamu masih tidak bisa menerima saya. Batin Alan
Jangan lupa vote dan komen nya yaaa 🤗🤗🤗🤗 terimakasih sudah baca ceritanya fidah ❤🤗🤗🤗 sehat selalu buat kalian yang sudah baca 🤲🤲🤲🙏🙏🙏🙏🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/313727223-288-k609351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah (SUDAH TERBIT)
RomanceDilarang keras untuk plagiat Karya saya!!! 😡❌❗ Mengisahkan seorang gadis bercadar yang terlahir dari keluarga yang sederhana dan memiliki wajah cantik, senyum yang manis dan manik yang teduh Khumairah Az-Zahra yang kerap dipanggil maira mencintai s...