Semoga Bahagia Khumairah

156 19 1
                                    

***

𝙂𝙪𝙨 𝘼𝙙𝙞𝙣 𝙥𝙤𝙫

Hari ini saya dan teman-teman ( Ali, mey, dan zaidan) mengunjungi kediaman Khumairah karena kami sedang menikmati masa-masa liburan kuliah dan ini juga atas kehendak Khumairah untuk berkumpul di rumahnya.

Wajar sih jika Khumairah demikian karena semenjak mey sudah menikah dengan kak  Ali alhasil Khumairah hanya tinggal dengan pembantu nya. Sekitar jam 08.30 kami sudah sampai di rumah khumairah dan berkumpul di ruang tamu.

"Assalamu'alaikum" Salam kami seraya memencet bel.

"Waalaikumsalam, temannya mbak maira yaa mari masuk mbak mairanya masih siap-siap" Bi Asri

"Terimakasih bi"

"Silahkan duduk dulu, bibi mau kedapur dulu untuk menyiapkan hidangan buat kalian" Ucap bi Asri seraya meninggalkan kami di ruang tamu.

Ketika bi Asri datang dari dapur dan saat itu juga Khumairah turun dan menghampiri kami di ruang tamu, saya dan yang lain pun tertegun dengan Khumairah bagaimana tidak hari ini ia begitu sangat cantik dari biasanya dan saya pun tersadar dengan apa yang saya ucapkan tadi dan saya pun langsung beristighfar dalam hati.

"Assalamu'alaikum" Ucap Khumairah seraya duduk di depan kami.

"Waalaikumsalam" Kami serempak.

"Maaf ya jadi ngerepotin kalian harus kesini hehe" Khumairah merasa tidak enak kepada kami.

"Ya gapapa kali mai, lagian kamu juga gak ada teman nya lagi semenjak aku nikah sama mas Ali yakan mas" Mey dan diangguki oleh Ali suaminya.

"Hehehe, oh iya silahkan itu dimakan dan diminum jamuan nya jangan sungkan sungkan" Khumairah dengan senyum khasnya.

"Terimakasih" Kami serempak

Saat semuanya sibuk dengan makanan dan minumannya masing-masing saya pun menyapa khumairah dengan menanyakan kabarnya, sedikit basa basi saja sih Karena saya bingung harus berbicara apa kepada Khumairah alhasil saya hanya menanyakan kabarnya saja.

Saat saya memanggil nama khumairah mereka yang awalnya fokus sama makanan dan minuman nya mendadak terkejut bagaimana tidak karena mereka belum tau kalau saya memanggil nama khumairah dengan nama depannya, saya pun menjelaskan kepada mereka tentang panggilan lain dari saya buat Khumairah.

"Apa kabar Khumairah"

"Alhamdulillah baik gus, jenengan sendiri bagaimana kabarnya" Khumairah sambil tersenyum

"Hah, Khumairah maksudnya kalian sudah menikah dan tidak memberi tahu kami gitu, kok gak ngasih tau kita kita sih mai" Mey dengan raut wajahnya masih terkejut begitupun dengan yang lain

"Ngawur kamu Mey, nggak lah kan emang nama aku depannya Khumairah Mey, kamu gimana sih kok tiba-tiba telmi gini sih hissh"kata Khumairah dengan sebal melihat ekspresi khumairah yang seperti itu membuat saya terkikik geli namun menahannya

"Iya, saya memang memanggil namanya dengan sebutan Khumairah, biar beda aja gitu, Mey sama yang lainnya jangan salah faham dulu" Ucap saya menjelaskan kepada mereka dan mereka pun mengerti

"Hehehe, maap maap lagian kenapa kalian gak nikah aja sih kalian cocok looh" Ucap Mey,

Dan seketika itu saya dan Khumairah terbatuk mungkin karena kaget dengan lontaran Mey tadi, dan itu sukses membuat Khumairah tambah sebal sama sahabat nya seraya meninggalkan kami di ruang tamu mungkin Khumairah risih dan saya pun hanya berekspresi biasa saja walupun sebenarnya jantung saya sudah maraton.

"Lah mas emang aku salah ngomong ya, kok maira kesel gitu mukanya dan pergi gitu aja" Mey heran melihat khumairah pergi meninggalkan kami diruang tamu

"Enggak kok" Ali sambil tersenyum dan menenangkan istrinya yang terlihat khawatir itu.

Beberapa menit kemudian khumairah pun kembali ke ruang tamu dan membawa cemilan untuk kami. Satu jam kemudian kami di kejutkan dengan kehadiran ayah azam dan bunda alya terlebih Khumairah sepertinya sangat terkejut mungkin ayah sama bunda tidak memberi tahu khumairah untuk mengunjunginya.

"Assalamu'alaikum" Ayah dan Bunda.

"Waalaikumsalam" Ucap kami serempak

"Eh ayah sama bunda kok gak bilang ke kakak kalau mau kesini kan kakak bisa jemput terus itu adek mana kok gak ikut" Ucap khumairah dengan raut yang khawatir.

"Hehe, kita cuma sebentar kok kak adek kamu mah jangan ditanya lagi dah biasa ketos OSIS mah beda hahaha" Ucap bunda

Dan tidak sengaja melihat ke arah saya dan saya pun bangkit dari duduk saya sambil menghampiri ayah sama bunda dan saya pun menyalimi ayah sama bunda dengan takdzim hal itupun membuat teman-teman terkejut.

Ya wajar sih mereka terkejut karena saya tidak menceritakan kalau saya memang sudah akrab sama ayah bunda khumairah.

Yang lebih mengejutkan lagi kedatangan mereka ternyata memberi tau Khumairah bahwa ada yang melamarnya untuk menjadi istrinya dan ternyata juga orang itu adalah kakak tingkat kami di kampus yaitu kak Alan.

Mendengar penuturan kedua orang tua Khumairah saya hanya menyimak walaupun sebenarnya ada rasa tidak rela di hati saya dan saya hanya mampu berkata di dalam hati

Semoga bahagia Khumairah.

***

Cinta Dalam Istikharah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang