***
Pondok Pesantren Ahlul Ilmi...
Dikediaman gus Adin kini sedang berkumpul di ruang keluarga termasuk ada gus Adnan disana pasalnya kakak beradik itu penasaran karena ada suatu hal yang penting yang akan disampaikan oleh Abi Yahya dan Umi Ayla.
Mereka juga heran baru kali ini mereka di kumpulkan di ruang keluarga, muncul berbagai pertanyaan di benak mereka apakah mereka membuat kesalahan sehingga mereka di kumpulkan masih meikirkan hal itu sampai tidak sadar bahwa Abi dan Umi nya sudah duduk dihadapannya dan hal itu membuat keduanya terkejut.
"Sudah lama menunggu nak?"Ucap Abi Yahya
"Mboten kok bi, oh iya bi emang Abi sama Umi mau menyampaikan apa sampai mengumpulkan kami berdua disini? Apakah kami membuat kesalahan bi?"Ucap gus Adnan sedikit penasaran.
"haha udah pada penasaran ternyata yaa, tidak, kalian tidak membuat kesalahan kok, baiklah langsung saja dulu Abi sama sahabat Abi membuat perjanjian jika kami punya anak berbeda kelamin maka kami akan menjodohkan mereka ketika mereka sudah dewasa, nah sekarang sudah waktunya kami menepati janji itu.- belum sempat Abi Yahya meneruskan pembicaraannya sudah dipotong dulu sama gus Adnan.
Hadeeh kebiasaan emang gus yang satu ini ixixi.
"Bi kan kakak udah ada calon bi dan sebentar lagi kami mau nikah masa abi mau jodohin kakak sama anak sahabat abi sih"Ucap gus Adna sedikit kesal,
pasalnya ia menyangka kalau dirinya yang akan di jodohkan yang notabene nya adalah anak pertama.
"Kak gak baik memotong pembicaraan orang terlebih itu Abi, dengarkan dulu nak Abimu masih belum menyelesaikan pembicaraannya udah kamu potong aja"Ucap Umi Ayla menasehati putra sulungnya
"Afwan Abi Umi kakak gak bermaksud seperti itu kan biasanya kalau ada dua bersaudara pasti kakaknya yang bakal di jodohin makanya kakak potong pembicaraan Abi tadi takut kakak yang di jodohin pasalnya kan kakak udah punya calon"Ungkap gus Adnan panjang lebar sontak hal itu membuat kedua orangtuanya tertawa tak terkecuali adiknya itu.
"Haduh sifat PD nya Abi ternyata menurun ke kakak yaa hahaha"Ucap Umi Ayla terkikik geli melihat tingkat putra sulungnya itu.
Sang pelaku hanya menggaruk tengkuknya yang sudah pasti tidak gatal.
hadeeh gus Adnan gus Adnan.
Diem kamu thor gak usah kut-ikutan.
Serah akulah kan aku yang buat ceritanya, mau saya batalkan kamu tidak jodoh sama Atun hm.
Aish becandanya ga lucu thor.
Dahlah back to topik.
"Hah jadi bukan kakak yang yang di jodohin berarti adek dong yang di jodohin."Ucap gus Adnan sedikit cengo.
Sontak hal itu membuat gus Adin terkejut tidak percaya kalau memang benar ia yang di jodohkan lalu bagaimana dengan seseorang yang selama ini ia cintai dalam istikharah nya.
"Iya kak yang akan di jodohkan itu adek, karena kami sudah membicarakan nya semalam di telepon dan mereka juga setuju tapi tidak tahu dengan putri mereka setuju tidaknya karena putri mereka ada disini dan katanya juga satu kampus sama adek, Abi sama Umi tidak memaksa adek harus menerima perjodohan ini karena nantinya yang bakal ngejalaninya adek, kita sebagai orangtua hanya menjalankan apa yang sudah Abi dan sahabat Abi janjikan dulu"Ucap Abi Yahya panjang lebar
"Boleh kasih adek waktu bi, adek mau sholat istkharah dulu kalau adek sudah menemukan jawabannya nanti adek kasih tahu Abi sama Umi"Ucap Gus Adin sopan.
"Sangat boleh nak, mintalah petunjuk sama Allah karena Allah lah yang lebih tau mana yang terbaik untuk adek, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan kami tidak akan memaksa kok"Ucap Abi Yahya tulus pada putra bungsunya itu.
"Yasudah sekarang kalian kembali ke kamar kalian untuk istirahat karena sudah malam dan untuk adek jagan terlalu di pikirkan ya nak mintalah petunjuk sama Allah ceritakan semuanya sama Allah"Ucap Umi Ayla sedikit memberi nasehat pada putra bungsunya itu.
"Injih umi, kalau gitu kami pamit ke kamar dulu Assalamualaikum"Ucap Gus Adin seraya meninggalkan ruang keluarga tersebut disusul dengan Gus Adnan di belakangnya.
"Waalaikumsalam"Ucap Abi Yahya dan Umi Ayla bersamaan.
Usai perihal perjodohan tadi kini mereka sudah berada di kamar nya masing-masing termasuk gus Adin yang kini masih memikirkan perihal perjodohan beberapa jam yang lalu yaps gus Adin masih belum istirahat padahal waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam.
Gus Adin bingung harus menerima atau menolak jika ia menolak ia takut kedua orangtuanya kecewa tapi jika ia menerima bagaimana dengan perasaanya yang mencintai Maira, tak mau terlalu larut dalam hal itu gus Adin memutuskan untuk berwudhu dan istirahat karena waktu sudah larut malam.
***
Dini Hari...
Deringan alarm membuat sosok laki-laki itu terbangun dari tidurnya siapa lagi kalau bukan gus Adin ia pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas untuk berwudhu untuk melaksanakan sholat malam seperti biasanya, setelah selesai dengan aktivitasnya gus Adin pun berdo'a meminta petunjuk pada Allah atas apa yang tengah dihadapinya.
"Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, sesungguhnya Engkau telah mengetahui apa yang kini hamba hadapi, hamba memohon padamu Ya Allah berikan lah hamba petunjuk perihal perjodohan ini jika ia yang terbaik menurut-Mu maka hapuskan lah perasaan hamba pada Khumairah dan berikan lah hamba hati yang lapang untuk menerima semua ini dan jika ia bukan yang terbaik menurut-Mu maka permudahkan lah hamba untuk meminangnya menjadikan Khumairah istri hamba, Ya Allah hamba hanya bisa berencana tetapi Engkaulah Sang Perencana terbaik untuk hamba, hamba hanya bisa berharap kepada-Mu Ya Allah maka hamba memohon kepada-Mu berikan lah hamba petunjuk-Mu dan kabulkan lah do'a hamba Aamiiinn".
Bismillah semoga saya bisa melewati semua ini Ya Allah Aamiinn.Batin Gus Adin
***
Disisi Lain...
Kini Maira terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang masuk kedalam indra pendengarannya Maira pun melihat jam seraya mengumpulkan nyawanya ternyata sudah jam dua dini hari.
maira pun bangun untuk berwudhu dan melaksanakan sholat malam seperti biasanya, setelah melaksanakan sholat malam kini Maira memohon petunjuk Allah perihal perjodohan nya dengan anak sahabat ayah nya, yaps gadis itu mendapat kabar tadi malam dari kedua orang tuanya perihal perjodohan itu.
Maira tidak tau harus apa apakah ia menolak atau menerima perjodohan itu jika ia menerima nya lalu bagaimana dengan perasaan nya pada Gus Adin apakah ia bisa melupakan gus Adin dalam hidupnya dan apakah ia bisa mencintai calon suaminya itu.
"Ya Allah Ya Rabb hamba memohon petunjuk dari Engkau perihal perjodohan ini karena sesungguhnya hanya Engkau lah yang mengetahui mana yang terbaik untuk hambamu yang lemah ini, Ya Allah jika ia yang terbaik menurut-Mu untuk hamba maka hamba memohon kepada-Mu hapuskan lah perasaan hamba untuk gus Adin dan jika ia bukan yang terbaik menurut-Mu untuk hamba maka hamba memohon kepada-Mu jagakan rasa cinta hamba untuk gus Adin tetap suci dan bimbinglah hamba selalu di jalan-Mu Ya Allah agar hamba tidak terjerumus dari hal-hal yang tidak Engkau ridhoi untuk hamba Aamiiinn.
Setelah menyelesaikan do'a nya kini Maira mulai murajaah hafalan nya seraya menunggu adzan subuh tiba, sebenarnya masih ada waktu untuk istirahat kembali namun Maira sudah tidak mengantuk lagi karena masih memikirkan perjodohan itu, itulah kenapa Maira memilih untuk murajaah hafalannya agar ia tidak terlarut memikirkan perjodohannya dengan anak dari sahabat ayah nya itu.
Hufftt semoga aku bisa melewati semua ini. Batin Maira
***
Apakah Gus Adin dan Maira akan menerima perjodohan itu ataukah menolak nya? Penasaran kan yuk tetap ikuti kisahnya:) semoga kalian sehat selalu semangat juga jalani hari-harinya buat kalian.. dan jangan lupa Sholat Lima Waktunya jangan sampai di tinggal yaaa:) terimakasih see you semua:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Istikharah (SUDAH TERBIT)
RomansaDilarang keras untuk plagiat Karya saya!!! 😡❌❗ Mengisahkan seorang gadis bercadar yang terlahir dari keluarga yang sederhana dan memiliki wajah cantik, senyum yang manis dan manik yang teduh Khumairah Az-Zahra yang kerap dipanggil maira mencintai s...