Hari Sakral Mey & Ali

191 22 2
                                    

***

𝙎𝙖𝙩𝙪 𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣....

Hari ini adalah hari paling bahagia bagi kedua insan yang sebentar lagi akan melepas masa lajang nya, yaps hari ini adalah hari pernikahan Ali dan Mey yang dilaksanakan dikediaman Maira dan Mey, semenjak mereka kuliah mereka dibelikan rumah oleh orang tua Maira agar mereka aman.

Maira bahagia melihat sahabat nya itu menikah dan Maira juga sedih karena sebentar lagi sahabat nya itu akan menjadi seorang istri dan akan tinggal bersama suaminya Ali, namun Maira tidak egois akan hal itu, karena Maira sadar setiap persahabatan akan berpisah diwaktu nya namun bukan berarti mereka akan hilang kabar karena sudah memiliki keluarga.

"Mai aku deg-degan nihhh" Mey ( gelisah).

"Hahaha gapapa Mey namanya juga baru pertama kali" Maira ( menggenggam tangan Mey).

"Iya juga sihh , btw kamu sama Adin kapan nyusul nih" Mey ( mengedipkan matanya).

"Hisss kenapa harus Adin juga kan aku sama dia gak ada apa-apa Mey huh" Maira ( kesal).

"Dih sok-sok an padahal tuh muka udah kelihatan banget udah kayak kepiting rebus aja hahaha" Mey ( terkikik geli).

"Tau ah, Mey ngeselin deh mentang-mentang dah mau jadi istri bentar lagi" Maira ( merajuk).

"Atututu, iya iya maaf, tapi maiiii" Mey ( sendu).

"Tapi kenapa, eh kok sedih gini kamu kenapa mey" Maira ( panik).

"Coba aja ada Atun disini mai pasti aku tambah bahagia mai" Mey ( sendu).

"Hufftt gapapa kan ada aku, mungkin Atun masih sibuk" Maira ( menenangkan Mey).

Tanpa mereka ketahui sedari tadi seseorang yang mereka bicarakan sudah berada di kamar mereka dan mendengar semua yang mereka bicarakan dengan deraian air mata haru, ternyata kedua sahabat nya itu masih mengingat nya. Yaps orang itu adalah Afdhilatun Nisa yang biasa dipanggil Atun, tanpa aba-aba Atun langsung menghambur kepelukan kedua sahabat nya itu.

Maira dan Mey terkejut dengan seseorang yang tengah memeluk mereka sedetik kemudian Atun melepaskan pelukan nya dan menatap kedua sahabat nya itu dengan haru.

"Hai apa kabar sahabat til jannah ku" Atun ( Lirih).

"I-ini beneran Atun sahabat kita" Maira ( terkejut).

"Iya ini aku Maira Mey sahabat kalian" Atun ( Tersenyum).

"Huwaaa Atun aku kangen banget tauk sama kamu" Mey ( Heboh sambil memeluk Atun).

"Udah-udah jangan nangis lagi, sebentar lagi ijab nya bakal dimulai kakak ipar" Atun ( tersenyum ).

"Hah kakak ipar maksudnya" Maira ( terkejut).

"Emang kak Ali gak cerita sama kalian, hufftt dasar kakak laknat emang" Atun ( sebal).

"Hah" Maira dan Mey.

"Okey jadi gini, Kak Ali itu kakak kandung aku yang nomor dua, aku itu tiga bersaudara yang pertama laki-laki namanya Muhammad Ahsan, ia mondok di pesantren Ahlul Ilmi Jakarta Pusat dan yang kedua Muhammad Ali kakak aku yang kedua yang akan menjadi suaminya Mey dan yang terakhir aku" Atun ( panjang lebar).

"Kak Ali pernah sih cerita sama kita kalau dia punya adik perempuan, tapi katanya lagi mondok lagi, emang kamu mondok lagi Tun bukannya waktu itu kamu bilang mau kerja yaaa" Maira ( bingung).

"Iya tapi aku fikir-fikir lagi, jadi yaudah aku putusin buat mondok lagi, tapi di bandung gak disini, dan karena pengasuh nya pindah ke Jakarta Pusat jadi akhirnya aku pindah juga lumayan satu pondok sama bang Ahsan" Atun.

Cinta Dalam Istikharah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang