Manik Indah Itu

244 24 0
                                    

***

Tiga tahun kemudian.....

Tak terasa kini Maira sudah semester enam dan satu tahun lagi ia akan lulus, dan akhirnya pun Maira benar-benar melupakan Alan dalam hidup nya meskipun selama ini Alan berusaha memperjuangkan nya namun Maira hanya acuh yang dilakukan Alan untuk Maira.

"Eh Mai kamu tahu tidak, kelas kita bakalan ada mahasiswa baru looohhh dia pindahan dari bandung dan katanya tuh cowok demage banget taukk" Mey ( heboh).

"Terus aku peduli gitu Mey" Maira ( memutar bola mata malas).

"Ck ah elah Mai Mai awas jatuh cinta lohhh kamunya" Mey ( menaik turunkan alisnya).

Belum sempat Maira menjawab pertanyaan Mey namun suara pak budi selaku dosen mereka memasuki kelas mereka.

"Assalamu'alaikum anak-anak" Pak budi.

"Waalaikumsalam pak" Jawab mereka serempak.

"Oke sebelum saya menyampaikan materi saya, kita kedatangan mahasiswa baru di kelas kita, silahkan masuk nak dan perkenalkan dirimu pada mereka" Pak budi

Banyak decak kagum dari mahasiswi tentunya, bagaimana tidak seseorang yang bertubuh tegap, tinggi, kulit bersih, bibir tipis merah alami, dan jangan lupakan lesung pipi di kedua pipinya itu.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan nama saya Muhammad Nurfitradinata dipanggil adin, usia saya dua puluh lima tahun dan saya pindahan dari bandung ikut kedua orang tua saya yang melakukan bisnis dan sekaligus menetap disini" Adin ( muka datar).

"Mungkin ada yang mau ditanyakan anak-anak" Pak budi

"Saya mau tanya pak" Melly ( ketos sekaligus playgirl kelas kakap).

"Ya silahkan Mel" Pak budi.

"Gini apa adin udah nikah atau udah pasangan gitu... " Melly ( cengengesan).

"Huuuuu melly genit" Jawab seisi kelas.

"Sudah-sudah kalian ini ada-ada aja, baiklah nak adin silahkan kamu duduk di belakang maira dan mey itu" Pak budi ( menunjuk maira dan mey )

Adin terpaku saat melihat maira yang juga melihat ke arahnya, ia merasakan ada deberan hebat dihati nya saat melihat manik indah itu, dan seperti tidak asing baginya saat tidak sengaja melihat manik Maira, namun adin segera beristighfar dalam hatinya dan bergegas menuju kursinya dibelakang maira dan mey.

Saat sudah duduk pun jantung adin bekerja lebih cepat dari biasanya, begitupun dengan maira, ia tidak tahu kenapa jantungnya seperti meloncat-loncat ketika tak sengaja melihat manik adin, dan ia seperti tidak asing dengan Adin, Namun maira tak menghiraukan nya, mungkin hanya kebetulan saja pikirnya.

***

Tring.... Tring... Tring....

Jam istirahat pun tiba dan seluruh mahasiswa mahasiswi berhamburan menuju ke kantin karena cacing diperut mereka sudah demo sejak mata kuliah berlangsung di kelas, tak terkecuali kedua sahabat yang kini telah berada di kantin. Saat sedang asik menyantap makanan nya maira dan mey melihat Ali dan Alan menuju dan duduk di meja mereka.

"Assalamu'alaikum, gapapa kan kalo kita gabung sama kalian disini" Ali ( menaruh makanan dan minuman nya).

"Waalaikumsalam, boleh kok kak" Mey dan maira.

"Ehhh mey aku ke perpus dulu yaaa" Maira ( berdiri).

"Lohhh Mai itukan makanan nya belum habis kok udah mau pergi aja sihh" Mey ( sebal)

Namun ucapan mey tak dihiraukan oleh maira ia pun langsung pergi dari kantin itu, sebenarnya mey tahu kenapa sahabat nya itu pergi gitu aja... Yaps karena ada Alan disana yang membuat sahabat nya itu pergi dari sana. Bukan apa-apa maira pergi dari sana, ia hanya menghindari Alan supaya Alan tidak lagi memperjuangkan nya, karena maira sudah terlanjur kecewa pada ustadz nya itu.

Disisi lain maira senang perasaan nya di terbalas dan disisi lain ia sudah terlanjur kecewa, tak mau memikirkan hal itu lagi maira langsung bergegas menuju ke perpustakaan.

Saat maira melangkah kan kakinya ke perpus samar-samar ia mendengar suara seseorang yang sedang membaca kalam Allah dengan sangat merdu maira mulai mencari sumber suara itu dan maira melangkah kan kakinya ke dalam mushola yang kebetulan bersebelahan dengan perpustakaan.

Ia pun melangkah ke dalam dan menuju ke pembatas sholat dan betapa terkejutnya maira kalau pemilik suara merdu itu adalah adin, Lagi-lagi maira merasakan hatinya bergetar hebat, saking menikmatinya lantunan dari adin, maira sampai tidak sadar kalau adin sudah berada di depan pembatas sholat itu.

"Ekhmmm..." Adin.

"Eh astagfirullah..."Maira (kaget dan gugup).

" Ada apa emmm" Adin ( sambil mengingat ingat nama maira) .

"Maira panggil saya Maira adin" Maira ( menundukkan kepala nya).

"Ohhh... Khumairah Az-Zahra yaaa" Adin.

"Eeee... I-iya itu" Maira ( gugup).

"Hhh, gak usah gugup gitu mbak saya gak bakal makan sampean kok" Adin ( terkekeh).

"Hehehe, yaudah aku keluar dulu yaaa,,, assalamu'alaikum" Maira.

Belum sempat sampai pintu Maira menghentikan langkah nya karena adin kembali memanggilnya.

"Emmm mbak boleh saya panggil sampean dengan sebutan khumairah" Adin ( sambil tersenyum namun jantung nya sudah disko)

Yang ditanya hanya menundukkan kepalanya. Adin terkekeh karena ia tau kalau maira sedang salting, bukannya menjawab Maira malah meninggalkan adin yang sudah terkekeh geli dalam mushola itu.

Sedetik kemudian adin tersenyum sambil melihat punggung Maira yang sudah meninggalkan mushola itu, namun ia segera beristighfar banyak-banyak dalam hati.

Adin juga heran sama diri nya sendiri kenapa ia saat bersama Maira hatinya senantiasa bergetar dan hangat kala melihat gadis itu, namun adin tidak menghiraukan nya ia tidak mau berharap kepada manusia sampai melupakan siapa yang telah menciptakan nya.... Yaps adin jatuh cinta pada gadis itu siapa lagi kalau bukan khumairah Az-Zahra pada saat pandangan pertama mereka di kelas.

***

Aku ingin menjadikan mu pendamping hidupku saat pertama kali aku melihat dan mengenalmu, menjadikan mu ibu dari anak-anak ku menuju ke jannah-Nya aamiin. Batin adin
















































































Mohon maaf baru update ya temen-temen, soalnya author lagi sibuk sama tugas kuliah jadi gak sempet ngelanjutin cerita nya dan baru bisa update 🙏🙏🙏🙏
Terimakasih buat temen-temen yang sudah mampir di ceritanya fidah ☺semoga kalian sehat selalu, dilancarkan rezekinya dan semoga kalian selalu dalam perlindungan-Nya dimanapun temen-temen berada aamiin 🤲🤲🤲🙏🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan lupa vote dan komen nya yaaa 🥰🥰🥰🙏🙏🙏

Cinta Dalam Istikharah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang