"Kupikir, mencintaimu akan semudah menatap awan biru diatas langit. Kupikir, menjadi bagian terpenting dalam hatimu, semudah kamu tersenyum padaku. Kau melambaikan tangan seolah mengajak-ku untuk masuk kedalam duniamu. Nyatanya, aku salah memprediks...
"Berpura-bura baik saat keadaan hancur adalah sikap paling munafik yang dilakukan manusia." - Jimichail
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi sekali, Jim dan kawan-kawan satu organisasinya berangkat menuju tempat yang menjadi pusat kegiatan bakti sosial. Dengan menaiki mobil milik Ramon, ketujuh manusia itu berbincang layaknya teman lama yang baru saja dikumpulkan kembali.
"Gila, untung kita survei dulu." Celoteh Zaki yang berkesempatan menyetir mobil.
"Iya bangsat, kalo kagak kita yang kena omelan ciwi-ciwi." Avie memberi komentarnya.
"Kok ciwik-ciwik, apa urusannya." Agus yang sedari diam, mulai sewot.
"Ya, nanti kan kita kesini bareng para cewek, Gus. Gak mungkin kita doang." Jefri menjelaskan dengan sangat santai.
Agus hanya mengangguk tanda mengerti. "Ngapain lo geleng-geleng?" balas Agus saat melihat Zaki yang berada di depannya menggelengkan kepala.
"Ya emang ngapa?"
"Gini-gini gue 7 bulan lebih tua dari lo ya, Zak."
Zaki tertawa pelan mendengar ucapan Agus. Sementara pria berkaos hitam itu hanya mendengus lalu membuang muka kearah jendela mobil.
Berbeda dari keenam temannya, Jim lebih banyak diam. Tepat pagi tadi, Jim menerima kekecewaan dengan putusnya hubungan bersama Gea. Jujur, Jim merasa hidupnya hampa, namun di sisi lain, Jim merasa lega. Terlebih tidak ada lagi rahasia yang ia sembunyikan pada gadis bernama lengkap Geanova Amanda itu.
"Jadi besok kita balik lagi kesini? Capek banget anjir." Jefri mengeluh saat jalanan yang berada didepannya tak kunjung menemukan akhir.
"Bisa nggak si gue nggak ikut ke kampus lagi? Jadi gue stay disini buat nunggu kalian besok."
"Bacot banget lu, yang nyetir kan gue. Harusnya gue yang ngeluh!" Pekik Zaki merasa kesal mendengar gerutu dari mulut Jefri.
"Ish, udah-udah nggak usah ribut! Jalanan mulai sepi nih, hari juga mulai gelap." Avie mengamati lingkungan sekitar.
"Jim, kok lu diem aja sih dari tadi." Zaki menyadari sikap Jim karna Jim duduk tepat di sebelahnya.
"Lagi puasa ngomong!" ketus Jim yang hanya dibalas dengan anggukan Zaki.
***
Gea dan anggota organisasi lainnya disibukan dengan berbagai persiapan mengingat besok adalah waktu pelaksanaan program bakti sosial mereka. Selama Gea membereskan berbagai persiapan, gadis itu sangat tidak fokus. Ingatannya tentang Jim terus terngiang, Gea membayangkan bagaimana Jim bisa sesantai itu menanggapi masalah mereka.
Tring.
Sebuah pesan notifikasi masuk di layar ponselnya. Dengan sedikit malas, Gea melihat isi pesan itu.