13. Sebuah Rahasia

341 64 28
                                    

"Memang menyakitkan jika manusia harus dipaksa berkata jujur. Tetapi lebih menyakitkan, saat kita mengetahui semua terasa baik-baik saja. Namun sebenernya sebaliknya." ㅡJim

Sesuai janjinya, hari ini Jim berniat untuk mengunjungi kediaman ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janjinya, hari ini Jim berniat untuk mengunjungi kediaman ibunya. Jim mengajak Gea untuk ikut serta kerumahnya. Meski ini bukan pertama kalinya cowok itu membawa cewek kerumah, namun sejujurnya Jim ingin memperkenalkan Gea sehingga hubungannya bisa semakin dekat.

"Woi, udah lama nunggu?" Sapa Jim pada Gea yang kini tengah duduk dibawah pohon.

"Ih ngagetin aja!" Seru Gea merasa terkejut saat Jim tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Beneran ngga ada kelas 'kan hari ini?" Tanya Jim pada Gea.

"Ngga, kebetulan jam lagi kosong. Dosen lagi pada males ngajar kali."

Jim hanya terkekeh, dengan cepat ia merangkul bahu Gea untuk berdiri dari duduknya. "Ayo ih!"

"Iya, sabar." Gea mendengus.

"Yaudah, ayo berdiri." Jim memaksa Gea untuk berdiri. Tanpa pikir panjang, cewek itupun berdiri mengikuti langkah Jim.

"Woi, Jim!"

Kedua sejoli itu berbalik untuk melihat siapakah gerangan yang baru saja memanggil.

"Kenapa si Jin!" Keluh Jim merasa langkahnya terganggu.

"Sialan, Njing! Manggil gue jin. Nama gua Jinan ya, bukan Jin!" Seru Jinan yang baru saja memanggil nama Jim.

"Yaelah, sensi amat si lo. Eh, btw ada apa? Ganggu aja." Jim bertanya pada Jinan.

"Eh, sorri ya Gea gua ganggu lo." Ucap Jinan.

"Ngga papa, kok." Ucap Gea tersenyum pada Jinan.

"Emang dasarnya lo ganggu Jinan Hadi Kusuma!" Seru Jim yang kesal pada Jinan karena cowok itu terlalu basa basi. "Buru ada apaan?" tanya Jim dengan serius.

"Gue mau minjem duit nih, plis."

Jim hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sumpah serapah seketika keluar dari mulut sexy-nya.

"Yeh, sialan lo. Gue kira ada apaan." Kesal Jim.

"Nih ambil aja di ATM, gue ngga ada duit kes." Jim berucap seraya mengeluarkan kartu berwarna kuning dari dompetnya.

"Eh, serius lo? Pw nya apaan?" Tanya Jinan kegirangan.

"Ni gua chat." Jim mengeluarkan ponselnya lalu mengetikan beberapa digit nomor yang kemudian ia kirimkan pada Jinan.

"Awas lo ya kalau dipake buat hal-hal negatif!" Bacot Jim.

"Ia anjir selau. Btw, lu baik sama gue bukan karena ada Gea kan?" Jinan melirik Gea yang sedari tadi hanya memperhatikan percakapan keduanya.

JIMICHAIL | SeulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang