Memang benar kata pepatah, "cintai dan bencilah sesuatu sesuai kadarnya, jangan berlebihan."
-GeanovaSetelah diadakan upacara pelepasan dengan rektor dan beberapa dekan fakultas, akhirnya mobil yang ditumpangi oleh rombongan badan eksekutif mahasiswa itu melintas di jalanan.
Anggota yang berjumlah 17 orang berangkat menuju ke lokasi dengan dibekali berbagai persiapan seperti donasi untuk bansos, program giat sehat, dan lain sebagainya. Diketuai oleh Geanova Amanda, lantas tak membuat acara yang sudah direncanakan selama 4 bulan itu, tidak berjalan lancar. Semuanya telah bekerja keras sesuai gambaran kerja masing-masing.
***
Setelah hampir empat jam di perjalanan, rombongan tersebut sampai di tempat yang dituju. Mereka disambut hangat oleh pemilik panti asuhan dan beberapa warga disana. Gea tersenyum cerah saat beberapa anak berlarian memeluk mereka yang baru datang.
"Hallo, aku Dimas."
"Hai, aku Salsa."
Gea tersenyum dan menyambut mereka, "hallo, aku Gea." Balas gadis itu.
Ketua panti asuhan mempersilahkan mereka untuk masuk ke ruangan yang telah disediakan. Gea dan teman-temannya memasuki aula yang sudah dihias sedemikian rupa.
"Ini kita dibantu sama Nak Jim dan Nak Jefri. Terima kasih banyak ya, panggungnya jadi meriah."
Jefri dan Jim tersenyum senang saat nama mereka disebut. Keduanya pun duduk tak jauh dari ketua panti asuhan.
"Heh, sialan lo! Bisa banget ya, tadi dekan fakultas teknik nanyain lo!" Bisik Avie saat ia duduk di dekat Jefri.
"Ye, anjir gue juga disini kerja kali. Lo pikir siapa yang ngehias dan bantu warga buat nyambut LOPADA?"
Merasa tak terima, Jefri tersulut emosi dengan perkara Aviecenna.
"Yaudah si santai." Balas Avie tak ingin memperpanjang keributan.
"Eh btw, liat noh si Irene dia kayaknya capek banget." Jefri menunjuk Irene yang terdiam disamping Wendy.
"Yailah, capek bro. Seharian nyiapin barang, wara-wiri kesana dan kemari." Balas Avie.
"Lu masih ada hubungan sama dia?" Jefri kembali bertanya.
"Ya kalo ditanya, gue jujur masih sayang."
"Tapi gue nggak nanya itu, Vie."
"Ya artinya gue nggak tau sama hubungan gue, gimana sih!" Pekik Avie membuat beberapa pasang mata tertuju pada kedua pria itu.
"Ya udah, Irene buat gue aja ya."
"Bangsat lo!"
Jefri terkikik, merasa puas memainkan hati Aviecenna.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMICHAIL | Seulmin
Dla nastolatków"Kupikir, mencintaimu akan semudah menatap awan biru diatas langit. Kupikir, menjadi bagian terpenting dalam hatimu, semudah kamu tersenyum padaku. Kau melambaikan tangan seolah mengajak-ku untuk masuk kedalam duniamu. Nyatanya, aku salah memprediks...