"Kupikir, mencintaimu akan semudah menatap awan biru diatas langit. Kupikir, menjadi bagian terpenting dalam hatimu, semudah kamu tersenyum padaku. Kau melambaikan tangan seolah mengajak-ku untuk masuk kedalam duniamu. Nyatanya, aku salah memprediks...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersama angin, kutitipkan rasa rinduku teruntuk kamu, wanita yang pernah dalam pelukan ㅡJimichail
Subtittle Malam Penuh Rasa
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Terhitung semenjak kepergianmu, Aku merasa hidupku seperti air yang tidak bergelombang. Menit demi menit yang kulalui, terasa sulit membelit. Bahkan, sinar mentari dipagi hari tidak lagi menjadi topik favoritku saat membayangkan hari-hari indah bersamamu
Wahai, pujaan... Kemanakah kamu melabuhkan rasa indah itu? Hati manakah yang beruntung mendapatkan hati perekat rindu sepertimu.
Terbersit asa ingin menginginkanmu Inginku mengejar semua tentangmu Inginku kembali kedalam dekapan hangatmu Inginku kembali meraih mimpi bersamamu Namun aku mengerti, mengejar sosokmu hanyalah menjadi sebuah bualan yang tabu Mengejarmu sama seperti aku mengejar bayang-bayang semu Semakin kukejar, maka semakin jauh pula bayangan itu menghindar.
Bersama angin, kutitipkan salam rinduku teruntuk kamu, wanita yang pernah dalam pelukan..
Malam menyapa, setelah disibukan dengan berbagai macam aktivitas perkuliahan. Jimichail memutuskan untuk memanjakan dirinya diatas balkon Indekos yang ia sewa. Hamparan cahaya lampu terlihat memadati celah-celah bangunan berimpit. Suara arus lalu lintas masih jelas terdengar oleh indra pendengarannya. Bandung dimalam hari memang menyuguhkan berbagai keindahan untuk cowok puitis seperti Jim. Satu hal yang tidak banyak mereka ketahui tentang Jim. Cowok dengan sejuta ambisi itu memiliki sifat melankolis yang membuatnya seperti seorang puitisi.
Setiap kali keadaan mengecewakannya, Jimichail selalu menyalurkan rasa itu lewat untaian puisi yang sangat meredam jiwa. Jim sangat menyukai ilmu sastra. Sampai-sampai, Jim sempat kursus bahasa dan sastra di komplek perumahannya beberapa tahun silam.
Seperti saat ini. Kala angin malam menyapa, disaat suasana hati terlampau jauh dari logika. Jim akan menyendiri diatas balkon kosnya. Jim akan menulis beberapa bait puisi yang ia buat untuk mewakili suasana hatinya saat ini. Setelah kepulangannya dari kos Geanova Amanda, Jim merasa tubuhnya membeku. Jim merasa pertemuannya dengan Gea beberapa jam yang lalu, membuka kondisi baru dihati cowok berusia dua puluh satu tahun itu. Meski ia telah lama mengenal Gea, Jim merasa baru kali inilah iaㅡsecara terang-teranganㅡmembuka hati untuk seorang wanita.
Bukan tanpa alasan Jim melakukan hal itu. Cowok tampan itu menemukan sebuah titik dimana ia merasa bahwa wanitanya tengah merasuk kedalam sosok Gea. Memang terdengar berlebihan, Jim masih saja mengharapkan wanita yang dulu pernah singgah dalam hatinya. Entahlah, bersama Gea. Jim dapat berbagi dan merasakan hangatnya kebersamaan saat ia bersama sang kekasih dimasa lalu. Dan Jim menyebut, bahwa hal ini adalah sebuah rasa rindu yang muncul disaat Jim ingin serius melupakan.