chapter dua puluh empat

817 44 3
                                    

‌Taehyung melepaskan p*nisnya yang masih berdiri tegak menantang, dia berbaring disebelah Jungkook yang masih telungkup serta melingkarkan tangan sesekali membubuhkan kecupan..‌

‌"Sayang? Apa kamu lelah?" Taehyung bertanya, sembari kembali menelusuri tubuh polos kekasihnya..

‌Ditariknya tubuh Jungkook sedikit agar menyamping membelakanginya, kemudian dengan lembut Taehyung mencium serta menjilati leher Jungkook hingga kembali terdengar desahan dari sang empunya itu..

‌"Maaf sayang, aku masih belum puas" Ujar Taehyung, seraya kembali melesakkan p*nis besarnya dari belakang..

‌"Uhm Aarghhh!" Pekik Jungkook, saat pinggulnya ditarik ke belakang hingga p*nis Taehyung semakin dalam dan tenggelam di lubang kenikmatannya..

‌Perlahan Taehyung mulai menggerakkan kembali pinggulnya, tangan serta bibirnya tak henti memberikan rangsangan..

‌"sshhh A-ah, Jungkook~aa apa kamu suka?" Jungkook hanya diam, sementara Taehyung terus meracau seraya mempercepat tusukkan p*nisnya..

‌Semakin lama Taehyung semakin cepat menggerakkan pinggulnya, diiringi desahan Jungkook serta erangan kenikmatan dari bibirnya..

‌"Tae~hh Aarghhh"

‌"Aku disini Baby, call me Daddy hmm?" Titahnya, seraya menarik wajah Jungkook ke belakang untuk di cium serta di lumatnya..

‌Melihat wajah tak berdaya Jungkook mata Taehyung menggelap, dia semakin bernafsu hingga ritme permainan nya pun sudah tak beraturan- sementara Jungkook hanya mendesah, serta menekuk jari kakinya dengan paha yang di cengkram erat kekasihnya..

‌"Ddad please ehmm.. A-aku lelah, aarghhh!"

‌"Hmm.. Tapi ini sangat nikmat Baby, aku sangat suka Aarghhh!"

‌‌Tanpa memperdulikan kekasihnya Taehyung semakin brutal menggempur lubang kenikmatan Jungkook dari belakang, sesekali dia menggigit leher Jungkook hingga meninggalkan beberapa bercak serta luka disana..

‌Merasa akan sampai pada puncaknya Taehyung semakin mempercepat gerakan pinggulnya, dengan tangan yang mencengkram erat pinggul kekasihnya dia tak henti mengerang serta mengeluarkan kata-kata frontalnya..

‌"Shit Aarghhh.. B-baby, Aarghhh fuck!"

‌Taehyung semakin cepat dan lebih cepat melesakkan serta mengehentakkan p*nisnya, sementara Jungkook mendesah pelan sudah tak sanggup mengeluarkan suara dengan mata terpejam..

‌"Tae Aarghhh.. T-tae"

‌"Aarghhh.. Aahh A-ahh! Kookie, sayang aarghhh!" Taehyung mengerang keras seraya merapatkan tubuhnya, dia melepaskan putihnya ke dalam hingga tak ada ruang untuk cairan itu kembali keluar..

‌Sementara Jungkook telah terlelap namun Taehyung masih mencumbu serta menciumi tubuh polos itu, perlahan Taehyung menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya seraya memeluk erat dia ikut memejamkan mata tanpa melepas penyatuannya..

‌***

‌Suara alarm yang nyaring berbunyi dikamar hotel tempat melepas lelah bahkan penat, SUGA mengerjap-ngerjapkan matanya lalu bangun dan duduk disandaran ranjang seraya mengumpulkan kesadarannya..

‌Dia beralih menatap ponsel yang sejak kemarin hanya tergeletak di atas nakas kamar hotelnya, memang sesampainya ditempat yang ia tuju baik Luhan maupun SUGA memilih istirahat terlebih dulu sebelum menjalankan misi serta aksinya..

‌"Gw kira belum bangun lu" Suara Luhan mengalihkan atensinya dari langit-langit kamar tersebut, dengan malas SUGA beranjak lalu hendak mandi sementara Luhan kini duduk dengan laptop serta beberapa berkas yang dia bawa tadi..

‌Beberapa menit berlalu SUGA pun keluar dari kamar kecilnya seraya berjalan menghampiri Luhan dengan tangan sibuk mengeringkan rambut basahnya, dia duduk tepat disamping sahabatnya lalu mulai minum air putih yang tersedia dan menyalakan sebatang rokok ditangannya..

‌"Gimana persiapannya? Beres semua?" Tanya sang panglima, masih dengan hisapan rokok yang menyala..

‌Luhan hanya menganggukkan kepala lantas memperlihatkan layar laptop ke arah SUGA, yang langsung saja di lihat tanpa mengeluarkan suara..

‌"Oke, gw siap-siap dulu" Ujar SUGA, meninggalkan Luhan yang masih sibuk membereskan berkas yang akan mereka bawa nantinya..

‌Tak lama SUGA pun kembali dengan setelan andalannya, yaitu celana jeans hitam dengan kaos berwarna putih serta jaket yang dia simpan dibahu sebelah kiri tangannya- Luhan yang melihat atasan sekaligus sahabatnya sudah siap pun ikut berdiri, lalu mengekori SUGA yang kini berjalan keluar meninggalkan kamar hotelnya..

‌Diperjalanan tak ada satu pun suara di antara mereka, SUGA terlihat linglung sementara Luhan fokus menyetir serta sesekali mengomel karena jalanan yang padat saat pagi hari seperti biasa..

‌"Ku harap kamu baik-baik disana Baby" Gumam SUGA seraya menghela nafasnya..

‌"Lu udah ngabarin Jungkook kalo kita bakalan lama disini?" Tanya Luhan, SUGA hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak untuk jawaban yang di ajukan sahabatnya..

‌***

‌‌Sementara dirumah sederhana namun nyaman sosok ibu tengah menyiapkan sarapan untuk ketiga anaknya, mereka bersiap untuk sekolah namun tak lama kenyamanan itu terganggu dengan datangnya sosok ayah yang selalu mengganggu..
‌-katanya-

‌"Pagi, kalian mau pergi?" Ujar sang ayah, seraya ikut duduk di antara mereka lalu ketiga anak itu mengangguk serta menyalaminya..

‌"Baiklah, baik-baik belajarnya jangan nakal hmm?"

‌Pandangannya beralih pada sosok mantan istri yang sedari tadi diam tak membuka suaranya, perlahan sang ayah mendekat lalu bersimpuh dihadapannya sontak saja membuat wanita paruh baya itu membulatkan mata..

‌"Aku minta maaf, kumohon beri aku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya dari awal" Lirihnya, namun sang wanita masih diam ditempatnya..

‌"Demi anak-anak, demi aku kumohon" Tambahnya lagi..

‌Terlihat helaan nafas lelah dari wanita tersebut seraya menatap wajah ayah dari anak-anak nya, perlahan dia melepas genggaman tangan dari laki-laki itu lalu mulai membuka suara..

‌"Beri aku waktu, aku akan memikirkannya dulu" Cicitnya, merasa tak berdaya lelaki tadi hanya menganggukkan kepala lalu beranjak dan pamit pada ketiga anaknya kemudian pergi dari sana..

‌Setelah kepergian sosok ayah itu, baik sang ibu maupun yang lainnya terlihat gusar- bingung antara harus kembali menerima, atau menolak ajakan rujuknya..

‌"Ma, kalo gak bisa jangan dipaksa" Ucap anak yang kedua, diikuti dengan anggukan kepala yang lainnya..

‌"Udah siang, ayo berangkat nanti terlambat" Ucap sang ibu, seraya berjalan keluar dan diikuti yang lainnya..

‌"Jika demi kebahagiaan anak-anak, apapun itu aku akan menerima nya" Batinnya..

‌***

‌Siang tepat pukul 10:30 terlihat keributan dari sebuah lembaga pemasyarakatan (LP), semua dipicu karena kehadiran sosok wanita muda yang tak ingin membuka kacamata serta penutup kepalanya..‌

‌"Tolong nona, ini sudah prosedur yang ada jadi bekerja sama lah" Ucap sang petugas lapas..

‌"Aish, baiklah-baiklah!"

‌Mau tidak mau wanita muda itu menurutinya, kalau tidak dia tidak diijinkan masuk serta membesuk orang didalamnya- setelah melewati serangkaian pemeriksaan, akhirnya dia pun di ijinkan masuk dengan syarat mengikuti jatah waktu yang diberikan..

‌"Sayang, aku tau kau pasti datang"

‌"Ya, terpaksa" Ketus Sisi, seraya duduk berhadapan dengan Jeno yang terhalang dinding kaca didepannya..

‌"Cepat katakan apa yang kau inginkan?" Ujar Sisi lagi tak sabaran, sementara Jeno mengepalkan tangan dengan wajah merah padam..

‌"Aku ingin kau membantuku keluar dari sini, jangan lupa aku begini karena siapa?"

‌"Ya ya aku tau, tapi bagaimana caranya? Aku bahkan sudah tidak mempunyai uang!"

‌"Mudah saja, kau bisa memohon pada ibu calon mertua mu itu-"

‌"Tidak! Apa kau gila? Dia sudah mulai tak mempercayai ku lagi, dan ini semua karena kau yang tak becus itu!"

‌"Lalu bagaimana dengan Taehyung yang bodoh itu? Apa kau juga tak mampu merayu?" Sisi terlihat sedikit berpikir kemudian tersenyum setelahnya, entah apa yang ada dibenaknya sekarang namun yang pasti bukan hal baik untuk orang yang ditargetkan..

‌"Aku tau caranya, kau tenang saja"

‌"Aku pergi" Ujarnya lagi, lalu meninggalkan Jeno yang kembali digiring petugas memasuki ruang tahanannya..

‌Sebelumnya Jeno yang berhasil ditangkap oleh Taehyung itu pun telah dijebloskan ke penjara, berbeda dengan Sisi yang masih berkeliaran karena tak cukup bukti untuk menahannya- namun kini sepertinya Taehyung harus waspada, karena bukan tidak mungkin jika Sisi kembali dengan segala tipu daya demi mencapai tujuannya..

‌***

‌‌Taehyung yang merasa dingin dibagian tubuhnya mulai membuka mata lalu mengedarkan pandangan ke sekitarnya, dia tersenyum saat melihat kelinci manis kesayangannya masih terlelap dipelukannya..‌

‌Jangan lupakan penyatuan mereka dibawah sana masih tertaut dengan sempurna, hingga sedikit saja Taehyung bergerak sudah pasti Jungkook ikut merasakan pergerakannya..

‌Dengan jahil Taehyung mengelus serta mencium Jungkook dari belakang, sementara si manis tidak terganggu dari tidurnya dan masih mengarungi mimpinya..

‌"Sayang bangun" Bisik Taehyung, dengan suara rendah nan berat bahkan terkesan sensual yang dia buat..

‌Taehyung menekan pinggulnya ke depan hingga terdengar ringisan serta desisan kecil keluar dari bibir kekasihnya, entah apa yang ada dipikiran Taehyung saat ini hingga merasa Jungkook tengah menggodanya- dia pun semakin berani menggerakkan pinggulnya, dengan tangan yang mulai menelusuri setiap inci bagian tubuh kekasihnya..

‌"sshhh.. T-tae, sakit" Cicit Jungkook yang masih memejamkan matanya, dia terlalu malas membuka mata terlebih merasa masih ngantuk serta lelah sepertinya..

‌"Sayang, jangan menggodaku dengan desahan mu itu"

‌Taehyung menciumi tengkuk Jungkook serta melumat kecil cuping telinganya, hingga sang empunya kini menggeliat dalam tidurnya namun masih enggan untuk membuka mata..

‌"Morning seks Baby" Ucapnya lagi, seraya kembali menggerakkan pinggulnya..

‌"Tae aku lelah, kumohon berhenti mengganggu ku"

‌‌Memang sudah menjadi hukum alam bagi seluruh laki-laki jika dipagi hari atau baru terbangun dari tidurnya p*nis mereka ikut bangun dan menegang, begitupun dengan Taehyung saat ini terlebih penyatuan p*nis yang sebelumnya belum terlepas hingga menambah gejolak nafsu yang menggebu dirasakannya..

‌"Aarghhh.. Tae, uhm eunghhh" Jungkook mengeluarkan desahannya, saat Taehyung kembali menusuk lubang kenikmatannya sangat dalam..

‌Seringai terlihat diwajah Taehyung saat mendengar desahan kekasihnya itu, perlahan dia mulai mempercepat gerakan pinggulnya hingga terdengar bunyi kecipak dari peraduan kulitnya..

‌"Baby Aarghhh, sungguh ini sangat nikmat" Taehyung berujar, seraya menghentak-hentakan p*nisnya untuk masuk lebih dalam..

‌Dia mengangkat tubuhnya sedikit untuk melihat bagaimana ekspresi wajah Jungkook saat ini, masih dengan pinggul yang bergerak maju-mundur Taehyung mulai menciumi leher, lengan, serta wajah Jungkook dari samping posisinya tertidur..

‌"Arrghhh.. Uhm A-ahh" Jungkook semakin mendesah menerima rangsangan yang Taehyung berikan, matanya ikut merem melek saat tangan nakal sang dominan mulai memainkan p*nis mungilnya perlahan..

‌"Kau suka? B-baby? Aarghhh, sshhh uhm"

‌‌Nafsu dari seorang Kim Taehyung semakin memburu saat Jungkook mulai mengiringi permainan nya dengan desahan serta erangan dari bibirnya, dengan cepat Taehyung mengobrak-abrik lubang kenikmatan Jungkook dari belakang serta terus bergumam jika dia merasa nikmat juga keenakan..

‌"Aarghhh.. Tae, uhm aku akan sampai" Ucap Jungkook, seraya menekuk jari kakinya serta meremat sprei juga dengan wajah yang disusupkan pada bantal yang dipakai..

‌"Tunggu sayang, sebentar lagi A-ah! Aarghhh!"

‌Taehyung beranjak dari belakang kemudian duduk dengan Jungkook masih menyamping serta tautan p*nis yang terus menghujam, dia semakin brutal menggerakkan pinggulnya juga dengan kepala yang mendongak ke atas serta lidah yang dimainkannya..

‌‌"Aarghhh Baby, A-ahh sshhh Aarghhh!"

‌"T-tae Aarghhh.. Tae, uhm ahh eunghhh" Tubuh Jungkook terhentak-hentak, saat Taehyung semakin cepat menusuk serta menggerakkan pinggulnya keluar masuk semakin dalam..

‌Taehyung mencondongkan tubuhnya serta meraih wajah Jungkook kemudian mulai meraup bibir tipis itu dengan kasar, dihisapnya lidah sang submisive sesekali menggigit bibir bawahnya lalu kembali mengajaknya beradu lidah disana..

‌"Uhm, eunghhh ehmm Aarghhh!" Teriak Jungkook dengan tubuh yang bergetar saat mendapatkan pelepasannya, sementara Taehyung masih menghujamkan p*nisnya semakin dalam dengan gerakan yang kasar juga tak beraturan..

‌"Aarghhh.. Aku suka lubangmu Baby, aku suka tubuhmu sshhh A-ah!" Racau Taehyung..

‌"Aarghhh, B-baby Aarghhh!" Taehyung mengerang keras saat mencapai puncak klimaksnya, pinggulnya dihentakkan semakin dalam diikuti cairan cinta nya yang keluar memenuhi lubang kenikmatan kesukaannya..

‌Baik Taehyung maupun Jungkook kini tengah menikmati sisa-sisa pelepasannya, Jungkook terkapar lelah dibawah sana sementara Taehyung tersenyum bangga dengan masih menggerakkan pinggulnya..

‌"Uhm, huek! Ahh huek!" Jungkook buru-buru beranjak dari tidurnya, dia sedikit berlari ke kamar mandi meninggalkan Taehyung yang masih shock karena p*nisnya yang terlepas secara tiba-tiba..

‌"Huek! Ah hah huek!" Suara orang muntah memenuhi kamar kost'annya, Taehyung yang tersadar bergegas menyusul Jungkook untuk menghampirinya..

‌"S-sayang kamu gak apa-apa kan? Hmm?" Ujar Taehyung saat sampai disana, dia menghampiri Jungkook lalu mengusap-usap punggung serta tengkuk kekasihnya..

‌"Ya ahh, aku gak apa-apa huek!"

‌Jungkook membersihkan wastafel serta mulutnya kemudian hendak berbalik, namun tubuhnya yang lemas hampir jatuh jika Taehyung tidak dengan sigap menahannya..

‌Taehyung mengangkat Jungkook dari sana lalu membawanya kembali ke kamar, dia membaringkan tubuh kekasihnya kemudian bergegas mengambil air hangat serta baju untuk dipakai Jungkookie nya..

‌"Ini minum dulu" Ujar Taehyung, seraya memberikan gelas berisi air putih hangat yang barusaja dibawanya..

‌"Uhm, makasih"

TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang