chapter dua puluh sembilan

736 46 0
                                    

‌Tepat pukul 13:00 siang hari masih dikamar hotel yang sama, SUGA tengah memandangi wajah cantik nan manis milik kekasihnya- siapa lagi kalo bukan Jungkook, dia menatap lekat seakan tak akan ada lagi kesempatan untuknya melihat..‌

‌SUGA yang awalnya hendak pergi pun mengurungkan rencananya, tentu saja karena permainan panas sebelumnya terlebih dia ingin menemani Jungkook sebelum kembali meninggalkannya disini..

‌"Uhm A-ahh" Jungkook menggeliat dari tidurnya, dia mengerjap-ngerjapkan matanya kemudian membulat sempurna saat mendapati sang kekasih ternyata masih ada disisinya..

‌"H-hyungie masih disini? Gak jadi pergi?" Cicitnya..

‌SUGA tersenyum seraya menganggukkan kepala, dengan ibu jari yang setia mengelus lembut permukaan pipi kekasihnya..

‌"Ayo bangun, mandi terus makan hmm?" Ucap SUGA, Jungkook pun bangun dan beranjak membersihkan diri sementara SUGA menyiapkan makanan yang telah sebelumnya dia beli..

‌Selang beberapa menit Jungkook pun keluar dengan pakaian yang sudah rapi, sore ini dia akan kembali meski harus pulang sendiri karena SUGA yang belum bisa ikut pergi..‌

‌"Sini sayang makan dulu" Ucap SUGA, seraya menepuk sofa disebelahnya menyuruh Jungkook duduk disana..

‌Mereka pun mulai menikmati makan siang setelah melewatkan sarapan sebelumnya, diiringi canda dan tawa terlihat kebahagiaan diwajah SUGA yang sangat nyata..

‌"Maaf sayang, aku gak bisa nganter kamu pulang" Ujar SUGA disela acara makannya, Jungkook hanya menganggukkan kepala sebagai jawabannya..

‌"Aku janji, setelah kerjaan selesai aku langsung nyusul kamu nanti" Ujarnya lagi..

‌"Iya gak apa-apa aku ngerti, tapi-"

‌"Oh iya, ini kamu ambil semua uang juga kartu atm nya" Potong SUGA, dia tau Jungkook tidak mempunyai uang untuk pulang..

‌Sebelumnya Jungkook bercerita tentang tas dan dompet yang berisikan uang miliknya tertinggal disana, ditempat sebelumnya karena Jungkook yang pergi dengan tergesa-gesa melarikan diri dari pria yang akan melecehkannya..

‌"Tapi hyungie-"

‌"Gak apa-apa sayang, udah ambil aja hmm" Lagi-lagi SUGA memotong ucapannya, dia mengeluarkan seluruh isi dompetnya hingga yang tersisa hanya kartu anggota serta kependudukannya saja..

‌Dengan tidak enak hati Jungkook menerimanya, dia menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca-kaca..

‌"Ssttt jangan cengeng, aku gak apa-apa koq jangan ngerasa gak enak gitu"

‌Jungkook berhambur ke dalam pelukan SUGA sembari mengucapkan terimakasih untuk semuanya, ya tentu saja untuk semua yang dia lakukan serta dia berikan padanya..

‌"Udah kan makannya? Ayo, aku anter kamu dulu sebelum pergi" SUGA mengecup lamat kening kekasihnya..

‌Teramat sayang dengan sosok dihadapannya hingga rasanya, SUGA tak rela melepaskan pelukannya jika tidak ingat dia masih harus menyelesaikan pekerjaan pikirnya..

‌SUGA dan Jungkook pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kamar hotelnya, mereka menuju terminal Bus antar kota yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sana..

‌Sesampainya diterminal SUGA memeluk erat tubuh kekasihnya seakan ini pertemuan serta pelukan terakhir baginya, Jungkook membalas pelukan hangat SUGA dengan tak kalah eratnya juga entah kenapa merasa sesak dalam hatinya..

‌"Hati-hati ya, terus kabarin aku juga"

‌Jungkook mengangguk seraya melepaskan pelukannya, dia berbalik lalu naik ke dalam Bus yang hendak meninggalkan pangkalannya- sementara SUGA menatap nanar kepergian kekasihnya, entah kenapa perasaannya seakan mengatakan Jungkook akan pergi selamanya darinya..

‌***

‌Ini hari minggu hari dimana yang orang-orang tunggu, entah hanya untuk bersantai atau sekedar melepas lelah karena aktivitas kesehariannya..

‌Sama hal nya dengan Taehyung, dia masih bermalas-malasan dikamar apartemennya, mengisi waktu luangnya dengan hanya memainkan ponsel serta berselancar di sosial media- berharap bisa tau kabar Jungkook dari sana, namun bagai pucuk di cinta ulam pun tiba orang yang dirindukan nya kini menghubunginya..

‌Dengan cepat Taehyung mengangkat panggilan dari kekasihnya, menyamankan posisi tidurnya lalu menyapa sang kekasih dengan hangatnya..

‌"Sayang? Kamu kemana aja? Uhm, maaf kemarin-kemarin aku gak ngabarin kamu-"

‌"-aku tau kamu marah, jadi wajar kalo kamu juga balas gak ngasih kabar aku" Ujar Taehyung, panjang lebar setelah beberapa saat menjeda ucapannya..

‌"Gak apa-apa, aku juga minta maaf baru hubungin kamu sekarang"

‌Senyum Taehyung mengembang, dia senang mendengar suara orang yang dirindukan nya terlebih Jungkook nya ternyata tak marah padanya..

‌Mereka pun mengobrol lama lewat sambungan tlphone nya, sampai akhirnya Jungkook memutuskan mengakhiri panggilan karena sudah sampai ditujuan..

‌Taehyung menemani Jungkook selama perjalanan pulang, dia tau semuanya karena Jungkook yang bercerita terkecuali masalah dia yang hampir dilecehkan seorang pria- dia tak ingin membuat Taehyung khawatir, juga sama-sama emosi seperti SUGA sebelumnya..

‌"Sampe kost'an langsung istirahat ya sayang, jangan lupa makan juga" Ujar Taehyung, yang juga dibalas dengan perhatian yang sama oleh kekasihnya..

‌"Aku tutup ya tlphone nya papay hyungie, sayang" Panggilan pun berakhir, ditutup dengan ucapan lembut Jungkook yang membuat Taehyung terhanyut..

‌"Cih dasar, lo paling bisa Koo bikin gw tambah kangen" Monolognya, Taehyung pun beranjak dari kasur hendak mandi karena waktu sudah menunjukkan sore hari..

‌***

‌Sementara kini dikamar kost'an yang di tinggalkannya beberapa hari, Jungkook tengah merebahkan tubuhnya yang lelah- matanya terpejam dengan posisi terlentang, pikirannya melayang kembali mengingat hal yang menurutnya sangat tidak sesuai dugaan..

‌Ting.. Ting..

‌Notifikasi pesan masuk mengalihkan atensi matanya dari jendela kamar yang terbuka setengahnya, Jungkook meraih ponsel disebelahnya memeriksa pesan dari siapa yang dia terima..

‌Ada dua nama kontak yang mengiriminya pesan singkat, namun hanya namanya saja pesan singkat yang nyatanya isi pesan itu tak sesuai dengan sebutannya- beberapa pesan dia terima dari SUGA, dan yang terakhir pesan dari Mingyu yang langsung dibukanya..

‌*MingMing*

‌"Sayang lagi apa? Udah makan?"

‌"Hari rabu aku libur, kamu kesini ya?" Jungkook menimang jawaban yang akan diberikan, namun tanpa pikir panjang dia pun mengiyakan..

‌Setelahnya Jungkook melempar sembarang ponselnya, dia terburu-buru untuk mandi setelah mengistirahatkan tubuhnya sebentar setelah perjalanan yang melelahkan tadi..

‌Dua jam berada diantara kumpulan manusia dengan berbagai jenis serta baunya, membuat Jungkook ingin segera membersihkan tubuhnya agar fresh seperti semula..

‌***

‌‌Beberapa hari terakhir Jungkook menghabiskan waktu bersama keluarganya, entah kenapa dia ingin menikmati kebersamaan dengan ibu serta adik-adiknya..

‌Seperti yang kita ketahui Jungkook sangat jarang ada dirumah dan lebih banyak menghabiskan waktunya diluar, terlebih dia mempunyai kost'an sendiri dimana lebih bebas untuknya menikmati hari tanpa harus pusing dengan ocehan tetangga sana-sini..

‌Tok Tok..

‌"Kookie ayo kita makan" Ajak sang ibu, sembari mengetuk pintu kamar anaknya..

‌"Duluan aja Ma, Kookie belum laper masih kenyang soalnya" Teriak Jungkook dari dalam, sementara sang ibu kini berbalik seraya menggelengkan kepala- pasalnya, Jungkook type orang yang susah jika di ajak makan pikirnya..

‌Jungkook masih enggan untuk beranjak dari kasurnya, dia asyik memainkan ponsel sembari berbalas pesan yang entah dengan siapa- sesekali dia tersenyum, juga terkikik sendiri menatap layar ponselnya..

‌Waktu menunjukkan pukul 07:30 dan dia harus bergegas mandi karena memang sudah berniat untuk pergi hari ini, dengan malas Jungkook pun beranjak dari kasurnya lalu masuk ke kamar mandi tak lupa menenteng handuk juga baju ganti..

‌Clek..

‌Jungkook keluar kamar dengan pakaian serta bawaan yang sudah tertata rapi, dia menghampiri sang ibu yang tengah membersihkan sisa sarapan tadi..

‌Sang ibu menoleh ke arahnya dan terlihat bingung melihat Jungkook yang sudah siap untuk pergi lagi, padahal baru dua hari dia disini dan kini sudah mau pergi? Oh ayolah ibu mana yang tidak khawatir, jika salah satu anaknya selalu menghabiskan waktu yang dia pun tidak tau bagaimana dan seperti apa Jungkook diluar sana..

‌"Kookie mau pergi? Lagi?" Tanya sang ibu, seraya menghampiri Jungkook dengan secangkir kopi..

‌"Uhm iya Ma, seperti biasa Kookie mau- ya Mama tau lah" Ujarnya, sembari menyalakan api untuk membakar rokoknya tak lupa meminum kopi yang dibawakan oleh ibunya..

‌"Yaudah, tapi harus hati-hati ya" Jungkook hanya mengangguk, menanggapi ucapan sang ibu yang terlihat mencemaskannya..

‌"Mama juga hati-hati dirumah, kalo ada apa-apa cepet kabarin Kookie ya"

‌"Iya sayang pasti"

‌"Uhm, Ma ini Kookie ada uang sedikit Mama ambil ya buat kebutuhan dirumah-"

‌"Nggak sayang, kamu bawa aja takutnya nanti butuh disana" Potong sang ibu, namun Jungkook segera menggelengkan kepalanya..

‌"Kookie ada koq, ini Mama ambil aja" Uang pun diterima sang ibu dengan terpaksa, sementara Jungkook mulai bersiap dan memakai sepatunya..

‌"Ma Kookie berangkat ya" Ucap Jungkook, seraya menyalami tangan ibunya..

‌"Iya, hati-hati selalu kabarin Mama juga"

‌Setelah berpamitan serta mencium sayang sang ibu Jungkook mulai meninggalkan rumahnya, sang ibu hanya menatap punggung sang anak yang kian menjauh dari pandangannya..

‌***

‌‌Tak seperti hari-hari biasanya, pekerjaan yang ditangani Taehyung hari ini sangat sedikit juga terbilang mudah- hingga dengan semangatnya, Taehyung cepat menyelesaikan pekerjaannya dan ingin segera pulang ke apartemennya pikirnya..

‌Meski tak banyak yang dia tangani hari ini namun nyatanya tetap membuat dirinya lelah, ingin rasanya pulang lalu menceritakan keluh kesah serta kegiatannya- andai sudah menikah, pasti akan ada orang yang menunggunya dirumah serta menyambutnya untuk melepaskan lelah begitu pikirnya..

‌Drtt.. Drrttt..

‌Ponsel Taehyung bergetar di atas meja kerjanya hingga dengan cepat sang empunya meraih dan langsung mengangkatnya, bukan karena penasaran dengan siapa yang menelphone nya namun jika dibiarkan bisa saja ponselnya jatuh karena bergeser akibat getarannya..

‌"Halo?"

‌"....."

‌"Ah, iya hyung kenapa?"

‌"....."

‌"Malam besok ya? Aku usahain ya" Ujar Taehyung, yang kemudian menutup panggilan dari kakaknya..

‌"Mana ada kerjasama serta meeting dimalam hari, tapi demi Seokjin hyung gw harus bantu" Gumamnya, lalu kembali menyelesaikan pekerjaannya yang sempat terhenti..

‌Waktu bergerak dengan cepat tak terasa hari mulai gelap, Taehyung berdiri seraya meregangkan otot-otot di tubuhnya- duduk sepanjang hari membuat badannya terasa pegal, tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari..

‌"Oke, waktunya pulang-" Ucapnya, kemudian merapihkan berkas-berkasnya..

‌Setelah semuanya selesai dia mulai melangkahkan kaki meninggalkan ruangan serta kantornya, tangannya sibuk memainkan ponsel berharap ada pesan masuk yang bisa mengembalikan semangatnya- namun nyatanya tidak, bahkan pesan yang dia kirimkan pun tak kunjung ada balasannya..

‌"Sayang, aku kangen kamu yang dulu" Lirihnya, kemudian menyimpan kembali ponselnya dan mulai meninggalkan parkiran dengan mengemudikan mobilnya..

‌***

‌‌Taehyung berjalan menyusuri koridor apartemen dengan lorong yang sedikit gelap karena beberapa unit nya memang kosong sejak lama, dia menenteng tas kerja serta box makanan yang dibeli sebelumnya- dengan cepat Taehyung memasukkan password apartemennya, kemudian bergegas masuk tanpa melihat ke sekitarnya..

‌Clek..

‌Taehyung membuka kamar apartemennya setelah menyimpan barang bawaan di atas meja, ruangan yang begitu gelap akan pencahayaan membuatnya tak bisa melihat sosok yang kini tengah memperhatikannya disudut ruangan..

‌Dengan gontai Taehyung berjalan menghampiri tempat tidurnya, dia merebahkan diri untuk melepas lelah karena seharian bekerja..

‌Grep!

‌"Yak! Siapa?! Setan gak usah ganggu!" Teriaknya, refleks bangun dan mundur beberapa langkah dari tempat sebelumnya..

‌"Huh? Aku tau aku jelek, tapi gak usah disebut setan juga" Sungut si pelaku, yang membuat Taehyung kaget sebelumnya..

‌Click!

‌Taehyung menyalakan lampu kamarnya setelah mendengar suara yang tak asing di indera pendengarannya, sontak dia membulatkan mata serta refleks membawa diri lalu menubruk memeluk sosok dihadapannya..

‌"Ugh, hyung lepas engap"

‌"Gak akan, mimpinya kaya nyata" Ujar Taehyung menggelengkan kepala, namun dia meringis setelahnya karena mendapat geplakan dikepala..

‌"Aw sakit" Cicitnya..

‌"Sakit kan? Bukan mimpi berarti, cepet lepasin aku gak bisa nafas"

‌Perlahan Taehyung mulai melonggarkan pelukan erat tangannya, menatap lekat serta memastikan jika matanya tak salah melihat orang yang ada dihadapannya..

‌"Sayang? Kookie? Kamu-"

‌"Bukan, aku setan!" Sungut Jungkook, melepaskan diri dan sedikit menjauh dari orang yang hampir membuatnya terbunuh..

‌"Maaf, aku terlalu senang jadi ya gitu" Ujar Taehyung, dia menggaruk tengkuknya sembari tersenyum menampilkan box smile nya..

‌"Huh? Au ah, aku ngambek pokoknya"

‌"Sayang, sayang maaf oke? Sini mana aku cium yang sakitnya" Taehyung menarik Jungkook kembali ke dalam pelukannya, sementara yang di peluk hanya diam merasakan kehangatan dari tubuh kekasihnya..

‌Ya Jungkook lah yang ada disana, yang dengan sengaja mengagetkan Taehyung saat baru sampai di apartemennya..

‌Taehyung membawa Jungkook untuk duduk dipinggir ranjang king size miliknya, dengan tak henti menciumi wajah cantik nan manis sang kekasih yang tengah merajuk padanya..

‌"Kapan kamu sampe hmm?" Tanya Taehyung, masih dengan erat memeluk Jungkook-nya..

‌"Dari sore" Ketusnya, Taehyung hanya mengangguk..

‌"Aku kangen kamu, makasih udah datang sayang"

‌Jungkook hanya diam sembari tersenyum melihat kelakuan Taehyung nya, yang masih menghujani ciuman diseluruh wajah juga tubuhnya..

‌"Aish, udah hyung sana mandi kamu bau"

‌"Hah? Apa iya?" Tanya Taehyung, lalu mencium aroma tubuhnya sendiri memastikan ucapan sang kekasih hati..

‌"Hehe.. Yaudah aku mandi, kamu tunggu disini jangan pergi?! Oke?!" Ujarnya, seraya tertawa lalu melepaskan sang kekasih yang hendak berbaring di atas kasurnya sendiri..

‌Buru-buru dia menuju kamar mandi setelah mengambil handuk serta baju ganti, namun tak lama kepalanya kembali menyembul keluar untuk melihat Jungkook nya ada apa tidak- hanya untuk memastikan, kalo yang ada disana bukanlah ilusi semata pikirnya..

‌"Apa?!"

‌"E-enggak"

‌"Yaudah sana mandi!"

‌"Temenin"

‌"Gak mau"

‌"Ayo mandi bareng"

‌"Nggak!"

‌"Sayang-"

‌"Mandi gak? Aku lempar juga ya!" Potong Jungkook sembari memelototinya, sementara Taehyung mengerucutkan bibirnya lalu kembali masuk dan menutup pintu kamar mandinya..

‌‌***

‌Ting Ting..

‌*Bee Exalt*

‌"Aku baru sampe tadi sore, masih capek jadi besok aja ya jemputnya"

‌Mingyu menghela nafasnya setelah membaca pesan jawaban atas pertanyaan yang dia kirim sebelumnya, tanpa ada niat membalas dia kembali fokus pada sosok wanita yang ada disampingnya..

‌"Siapa?" Tanya Rara, sang wanita yang ada disampingnya..

‌"Biasa" Ketus Mingyu..

‌Malam ini Mingyu tengah berkumpul seperti biasa dengan beberapa anggota geng nya, kebetulan dia libur besok jadi bisa menghabiskan waktu dengan bergadang katanya..

‌Dengan minuman keras yang selalu mereka gunakan setiap kebersamaannya, serta beberapa wanita panggilan yang memang disiapkan sebelumnya- entah apa yang ada dipikiran Mingyu, dia berjanji untuk tidak main perempuan lagi tapi nyatanya? Ah sudahlah, lagian itu urusannya dan tidak merugikan siapa-siapa..

‌"Ming, Jungkook gimana kabarnya?" Sang ketua organisasi membuka suaranya, terkesan ingin tau dan penasaran dengan kabar sosok pria manis yang sebelumnya pernah Mingyu bawa..

‌"Baik, sekarang juga ada disini" Mingyu menjawab seadanya, sementara sang ketua terlihat bahagia mendengarnya..

‌Setelahnya tak ada lagi dialog di antara mereka dan hanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang fokus minum ada juga yang tengah berjudi serta ada pula yang bermain dengan wanita yang ada disana..

‌***

‌‌"Sayang coba kamu ceritain, gimana bisa tiba-tiba ada disini? Ah maksudnya, dikamar ini hmm?" Tanya Taehyung, sambil memainkan rambut Jungkook yang sedikit memanjang..

‌"Kamu gak suka aku disini?"

‌Taehyung kaget dengan jawaban yang Jungkook ucapkan, bukan itu maksud dia dan dengan segera Taehyung membungkam mulut Jungkook dengan bibirnya- sebelum, sang kekasih mengeluarkan ocehannya..

‌"Uhm, emmhhh hmm!" Jungkook berontak, sementara Taehyung semakin memperdalam ciumannya..

‌Taehyung menggigit bibir bawah kekasihnya, agar Jungkook membuka mulut hingga dia bisa bermain bebas didalam sana..

‌"Hmm emmhhh hah-"

‌Chup Chup!

‌Taehyung menciumi wajah Jungkook setelah melepaskan pagutan bibirnya, dia semakin mengeratkan pelukannya menyamankan diri dengan posisi Jungkook yang terlentang berbantalkan lengannya..

‌"Bukannya aku gak suka, aku cuma tanya kamu koq malah gitu jawabnya-"

‌"-Kookie, kamu tau sendiri aku sangat bahagia" Sambungnya lagi, Jungkook berdehem seakan tak perduli..

‌Sebelumnya mereka sudah makan malam bersama, tentu dengan memakan makanan yang Taehyung bawa- setelah itu memutuskan beristirahat, dengan saling memeluk satu sama lainnya..

‌"Tae?"

‌"Apa sayang? Kenapa? Kamu mau apa?" Jawab Taehyung sembari menangkup wajah kekasihnya, namun Jungkook mendengus karena perlakuannya..

‌"Gak jadi" Cicit Jungkook..

‌"Huh? Kenapa?"

‌Chup!

‌"Sayang ku marah hmm?" Kekeh Taehyung, sembari terus mencium wajah imut kekasihnya yang terlihat lucu ketika dia marah..

‌Jungkook berbalik menghadap Taehyung lalu menelusupkan wajahnya di dada bidang Taehyung, tangannya memeluk erat pinggang sang dominan yang kini kebingungan- Jungkook nya kenapa? Begitu pikirnya..

‌"Sayang hey? Kamu ada masalah?" Jungkook menggelengkan kepala..

‌"Hmm mau sesuatu?" Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang Taehyung terima..

‌Jika mood Jungkook sudah seperti ini Taehyung pun tidak bisa apa-apa, dia hanya memeluk, mencium, serta mengusap-usap lembut kekasihnya..

‌Tak lama terdengar dengkuran halus dari dalam dekapannya, Taehyung tersenyum seraya mencium lamat kening kekasihnya- lalu menarik selimut, kemudian menutupi tubuh keduanya dan ikut memejamkan mata..


TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang