chapter empat

1.6K 75 2
                                    

‌"Kamu jaga diri disini, jangan nakal oke" Ucap Mingyu yang kini tengah bersiap pergi..

‌"Iya, kamu tiati dijalannya" Balas Jungkook seraya berjalan keluar guna mengantarkan kepergian kekasihnya..

‌Hari memang sudah gelap dan Mingyu harus pulang karena pekerjaannya, setelah beberapa jam menghabiskan waktu bersama ia terpaksa meninggalkan lagi Jungkook-nya..

‌"Salamin sama mama ya, bilangin maaf udah ngerepotin juga gitu hehe" Cengirnya, yang hanya diangguki oleh Jungkook..

‌Setelah kepergian Mingyu Jungkook kembali masuk kerumah serta bergabung dengan adik-adiknya yang tengah asyik menonton drama, ia duduk seraya menuangkan minuman juga mulai menyesap nikotinnya..

‌"Kak Mingyu koq tumben kak gak nginep? Tanya salah satu adik Jungkook, namun Jungkook hanya menggelengkan kepala..

‌"Udah ngerjain PR belum? Jangan nonton TV terus, cepet tidur besok sekolah kesiangan syukurin loh" Ucap Jungkook mengusak rambut adiknya, lalu beranjak pergi meninggalkan mereka..

‌Jungkook yang sedari tadi mengabaikan ponselnya kini mengernyitkan dahi setelah membuka beberapa pesan yang diterimanya, bahkan ada nomor baru yang menurutnya aneh..

‌Melihat pesan serta panggilan yang menumpuk Jungkook berniat menghubungi orang tersebut, ia mulai menekan tombol panggilannya namun setelah beberapa saat tetap tak mendapat jawaban..

‌Ia memainkan ponselnya membuka satu-persatu aplikasi yang sering ia gunakan, lalu melihat beberapa komentar dipostingan yang ia buat sebelumnya..

‌"Wih ada ayang nih"

‌"Sabilah bawa malem minggu nanti, kenalin dong jangan diumpetin mulu wkwk" Jungkook tak menghiraukan komentar dari teman-temannya, namun ada satu komentar mengalihkan perhatiannya..

‌"Enjoy yaa, selamat"

‌Jungkook tau sekarang kenapa panggilannya barusan tak mendapat jawaban, ia menghela nafas pelan lantas menyimpan ponselnya dinakas..

‌***

‌Pagi-pagi buta Jungkook sudah terbangun karena sebuah panggilan, dengan malas ia lantas mengangkatnya..

‌"Halo? Siapa?" Tanya Jungkook yang memang tidak mengenal nomor tersebut..

‌"Bisa bantu gw? Dateng kerumah SUGA sekarang juga"

‌"Kenapa?"

‌"Lo akan tau nanti setelah disini, gw tunggu" Ucapnya lalu panggilanpun terputus, Jungkook yang tak mengerti lantas bangun menetralkan pandangannya..

‌Ia berjalan masuk ke kamar mandi, setelah beberapa menit lalu Jungkook bersiap untuk pergi..

‌Setelah menempuh beberapa menit perjalanan akhirnya Jungkook sampai disebuah mansion yang cukup mewah, ia berjalan masuk dengan perlahan kala mendapati seseorang yang tengah menunggunya..

‌"Dimana SUGA hyung?" Tanya Jungkook, ia bingung karena yang menyambutnya orang lain yang tidak ia kenal..

‌"Kenalkan gw Luhan sahabatnya SUGA, dia ada didalam" Jawabnya, Jungkook hanya mengangguk seraya membuntuti Luhan dari belakang..

‌"Lo liat sendiri dikamar" Ucap Luhan seraya pergi meninggalkan Jungkook yang mematung dipintu kamar..

‌Jungkook mengetuk pintu lantas membukanya perlahan, ia bergegas masuk kala mendapati pemandangan kamar yang berantakan serta SUGA yang tengah berbaring dikasurnya..

‌"Hyung.." Cicitnya..

‌"Hyung kenapa? Hyungie demam?" Ucap Jungkook yang menempelkan punggung tangannya dikening SUGA..

‌SUGA yang merasa ada yang menyentuhnya lantas membuka matanya perlahan, ia kaget melihat Jungkook yang kini tengah duduk menatapnya..

‌"Jungkook? Ah haha ini pasti ilusi lagi" SUGA tertawa getir seraya menggelengkan kepalanya..

‌"Pergi!!"

‌Jungkook yang melihat SUGA tengah kacau dengan wajah semakin pucat lantas menghampirinya, ia memeluk tubuh SUGA bermaksud menenangkannya..

‌"Maaf hyung hiks"

‌"Maaf.. Aku hiks tidak bermaksud mengabaikanmu hiks" Jungkook terisak dengan SUGA dipelukannya..

‌"Kookie.. Jangan menangis, aku tidak apa-apa" SUGA membalas pelukan Jungkook..

‌"Hiks.. A-aku-"

‌"Tidak apa-apa aku paham"

‌Tok Tok.. Luhan masuk dengan nampan ditangannya, Jungkook yang melihat segera melepas pelukannya ia menghampiri Luhan mengambil alih nampan berisi makanan yang dibawa..

‌"Hyung ayo makan dulu, setelah itu minum obatnya" SUGA menggelengkan kepalanya seraya bangun dan duduk bersandar diranjang..

‌"Ku mohon makanlah dulu, hyung mau aku marah?" Jungkook mengerucutkan bibirnya..

‌"Aku suapin yaa" SUGA hanya pasrah menerima suapan demi suapan yang Jungkook berikan..

‌Setelah beberapa saat makanannya pun habis tanpa sisa, Jungkook mengambilkan minum serta obat ditangannya..

‌"Terima kasih Bun" SUGA menerimanya lantas langsung meminumnya..

‌"Hyung.. Aku minta maaf, kumohon jangan begini"

‌"Aku yang seharusnya minta maaf Bun, bukan kamu"

‌"Aku yang gak sadar diri, padahal aku tau aku hanya sebagian kecil dihatimu" SUGA tersenyum lembut seraya menghapus airmata dipipi Jungkook..

‌Ya, SUGA tau Jungkook-nya sudah memiliki kekasih jauh sebelum ia dekat dengannya.. Hanya saja SUGA yang sudah terobsesi dengan Jungkook tidak perduli, bahkan rela menjadi simpanannya -pacar Jungkook yang kesekian..

‌Sebelumnya dibukit waktu itu.. Ketika SUGA tengah mengutarakan perasaannya Jungkook sudah memberi tau tentang ia yang mempunyai kekasih, namun SUGA meyakinkan dirinya bahwasanya ia tidak keberatan dengan syarat harus berlaku adil padanya..

‌***

‌Pov Taehyung


‌Taehyung barusaja sampai di apartemennya, ia menghempaskan tubuhnya di sofa melepas lelah setelah seharian bekerja..

‌"Hah.. Si gembul lagi ngapain ya, hemm" Ia mengambil ponselnya ingin menelphone seseorang yang ia sebut gembul, namun di urungkannya langsung niat itu setelah melihat beberapa postingan Jungkook yang menampilkan bahwa dirinya sedang bersama kekasihnya- Mingyu..

‌Taehyung meremas ponselnya ketika melihat beberapa foto yang diunggah Jungkook di akun media sosialnya, tentu saja dengan Mingyu dan itu yang membuat Taehyung kesal sekarang..

‌Dilemparnya ponsel itu sembarang seraya mengusak rambutnya dengan kasar, lantas ia menyalakan sebatang nikotin guna meredam amarahnya..

‌"Mingyu, sejak kapan dia dirumah Jungkook?" Monolognya, lantas ia berlalu ke kamar mandi..

‌Beberapa menit kemudian, Taehyung yang baru selesai mandi mendapati ponselnya berdering menandakan adanya tlphone dari seseorang..

‌"Halo?"

‌"Tae.." Suara disebrang sana terdengar sedikit manja, sangat membosankan bagi Taehyung..

‌"Kenapa? Ada apa? Taehyung sebenernya malas menanggapi perempuan tersebut, namun apa boleh buat Ibunya selalu menyuruhnya dekat dengannya serta menjodoh-jodohkannya..

‌"Sisi, tolong yaa aku capek mau istirahat jadi jangan omong kosong" Taehyung menegaskan bahwa dirinya yidak mau diganggu..

‌"Huh kenapa sih Tae ketus mulu sama aku, aku pacar kamu loh! Aku-" Belum sempat melanjutkan ucapannya Taehyung langsung mematikan panggilannya sepihak, yang sudah pasti nanti sang momi akan menceramahinya panjang kali lebar..

‌Diujung sana ada wanita yang kesal dengan perlakuan Taehyung akhir-akhir ini, ia menggertakkan gigi serta mengeluarkan kata-kata ancaman yang tentu dimaksudkan untuk Taehyung..

‌Sementara Taehyung yang kini berada diruang kerjanya tengah berkutat dengan beberapa laporan yang harus ia tinjau, mengingat perusahaannya yang kini sedikit bermasalah ia terlihat sangat bimbang..

‌Ting.. Notifikasi pesan dibar Ponselnya menampilkan siapa orang yang mengiriminya pesan, lantas Taehyung membukanya..

‌"Waketum hari minggu besok kira-kira bisa hadir gak? Soalnya ada sedikit masalah, kebetulan ketua sedang tidak ada jadi mohon bantuannya" Begitu pesan yang Taehyung terima..

‌"Aku tau, akan ku usahakan"

‌Taehyung yang tau diorganisasi nya sedang ada masalahpun tak mau banyak basa-basi, sebagai wakil ketua dia juga punya tanggung jawab atas seluruh anggotanya manakala ada yang terkena masalah atau musibah yang menyangkut organisasinya tersebut..

‌***

‌SORE pukul 17:25

‌Jungkook dan juga SUGA kini tengah berada dibalkon kamar dengan Jungkook yang dipeluk erat tangan kekar SUGA dari belakang, mereka menikmati pemandangan sore hari yang sesekali terdengar tawa ringan dari mereka..

‌Luhan yang melihat hanya menghela nafas panjang kala mendapati betapa bahagia sahabatnya itu dengan kekasih yang selalu ia banggakan padanya, Luhan harus berpikir ulang untuk mengganggu Jungkook..
‌Ia tidak mau merusak apa yang menjadi alasan kebahagiaan sahabatnya itu, namun ia tengah berpikir bagaimana caranya membantu sahabatnya itu mempertahankan kebahagiaannya..

‌"Apa aku harus menyingkirkan orang-orang itu?" Gumamnya, seraya pergi meninggalkan sepasang kekasih yang tengah bermesraan ini..

‌"Hyung aku harus pulang, ini udah sore"

‌"Tidak bisakah kamu menginap?" Tanya SUGA yang tak rela Jungkook-nya pergi..

‌"Lain kali saja ya, aku janji" Jungkook mengecup bibir SUGA sebentar, namun ketika Jungkook melepasnya SUGA menahan kepalanya dari belakang..

‌"Eunghhh.. Emmhhh emmpss" SUGA semakin memperdalam ciumannya, ia mengajak Jungkook berperang lidah dengan sesekali menggigit bibir atas dan bawah lalu menghisapnya dalam..

‌Jungkook yang merasa nafasnya hampir habis menepuk-nepuk punggung SUGA memberikan isyarat agar ia melepasnya, SUGA yang mengerti pun dengan cepat melepas pagutan bibirnya..

‌Ia menatap lekat mata bulat favoritnya itu dengan tangan mengusap lembut dipipi, lalu mengecup lama kening Jungkook..

‌"Baiklah aku antar" Jungkook dengan cepat menggelengkan kepalanya..

‌"Nggak, aku bisa pulang sendiri.. Hyung harus istirahat agar cepat sembuh"

‌"Tidak ada penolakan, ayo" Jungkook hanya mengangguk pasrah..

‌TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang