chapter dua

2.6K 108 2
                                    


‌Beberapa minggu kemudian..

‌Drrttt.. Drtt..

‌Bunyi ponsel yang nyaring, mampu membangunkan sosok manis yang masih bergelut dengan selimut dikamarnya itu..

‌Ia meraba kebawah bantalnya, dimana ponsel itu berada lalu tanpa membuka mata lantas mengangkat panggilan tersebut..

‌"Halo?" Suaranya parau khas orang bangun tidur..

‌"Hey, masih tidur? Aku ganggu gak?" Suara disebrang sana terdengar sedikit tertawa..

‌"Gak, kenapa?"

‌"Kangen aja, gak boleh emang nlphone?"

‌"Heum.."

‌"Ketemu hayu, aku jemput yaa?" Merasa tak ada jawaban, ia bertanya kembali seraya mengajaknya bertemu..

‌"Mau jemput jam berapa?" Tanya Jungkook seraya bangun dan duduk ditepi ranjangnya..

‌"Bentar lagi ya, aku juga mau mandi dulu.. Kamu siap-siap gih mandi dandan yang cantik"

‌"Nanti kalo mau OTW aku kabarin" Ucapnya lagi..

‌"Oke" Jawabnya singkat, lalu bergegas ke kamar mandi..

‌Tak lama Jungkook tengah berdandan rapi, dengan menggunakan hoodie kebesarannya juga celana jeans yang sedikit ketat menampilkan lekuk tubuh bagian bawahnya yang indah..
‌Ia terlihat sangat cantik..

‌Ting.. Bunyi pesan masuk, segera dibukanya pesan tersebut seketika senyumnya mengembang..

‌"Aku udah dibawah" Tanpa membalas Jungkook segera keluar kamar sedikit berlari, tak lupa ia berpamitan pada Ibu juga adiknya..

‌Ya, Jungkook selama ini hanya tinggal dengan Ibu dan juga ketiga adiknya setelah kepergian sosok ayah dikeluarganya..

‌Ia anak pertama, dan kini menjadi tulang punggung keluarganya..

‌***

‌"Lama ya nunggunya? Kenapa gak langsung kerumah?" Jungkook menepuk bahu seorang pria yang tengah menunggunya..

‌SUGA berbalik juga tersenyum pada sosok manis ini, benar orang yang mengajak Jungkook bertemu itu SUGA..

‌Memang akhir-akhir ini mereka sering bertemu, sekedar nongkrong bareng atau makan bareng..

‌Jungkook dan SUGA menjadi dekat setelah pertemuan malam itu, dimana pertemuan mereka berlanjut dengan Jungkook yang mendapatkan pesan perkenalan di Facebook dari sosok pria berwajah dingin tersebut..

‌Hingga inilah akhirnya, konyol memang..

‌Jungkook yang mempunyai prinsip tidak mau berpacaran dengan sesama anggota dimana ia bernaung di organisasi, juga tak pernah mau menjalin hubungan apapun pada pihak musuh lebih tepatnya anggota organisasi pihak lain..

‌Hingga sosok SUGA datang dikehidupannya mampu membuat pandangannya berubah, ia merasa nyaman meski terkadang banyak temannya yang menentang..

‌Kembali ke YoonKook..

‌"Hyung kita mau kemana?" Tanya Jungkook, yang kini sedang duduk manis dibelakang SUGA yang memboncengnya..

‌"Kemana aja, yang penting bisa jalan sama kamu" Jawabnya seraya mengelus punggung tangan Jungkook yang melingkar indah dipinggangnya..

‌"Kamu udah makan belum? Kita makan dulu ya?" Jungkook menganggukan kepalanya seraya tersenyum sesekali melirik pria didepannya dari kaca spion..

‌***

‌Dibukit yang tinggi nan-indah, kini sepasang manusia sedang menikmati pemandangan sekitarnya
‌Dengan duduk berdampingan sesekali terdengar tawa ringan dari mereka..

‌"Kook, aku mau ngomong sesuatu" Sontak Jungkook mengalihkan pandangannya kesamping, dimana sosok pria itu tengah menatapnya intens..

‌"Apa? Bukannya daritadi juga hyung ngomong, aneh" Ucapnya sembari menghisap dalam rokok ditangannya..

‌"Ini serius, emmm-"

‌"Kenapa sih? Jangan bikin penasaran" Potongnya, terdengar helaan nafas pelan dari SUGA..

‌"A-aku.. Aku suka sama kamu, tidak.. Aku jatuh cinta sama kamu" Diambilnya perlahan kedua tangan Jungkook, sembari menatap mata bulat nan-indah yang menjadi favoritnya akhir-akhir ini..

‌Mata Jungkook membola dengan sempurna, ia menggigit bibir bawahnya seraya menunduk bingung..

‌"Aku tau ini sulit bagimu, aku juga paham dengan semuanya.. Tapi.. Aku gak bisa lebih lama lagi memendam perasaan ini, setidaknya aku bicara jujur walau nantinya semua keputusan tergantung padamu" Lirih SUGA..

‌"Sebenernya.. Dari awal kita ketemu aku suka sama kamu, aku sengaja mencari kontak pribadimu hanya demi bisa berhubungan lebih jauh denganmu" Ungkapnya lagi..

‌"Jangan becanda hyung, aku gak suka" SUGA menggeleng ribut seraya membawa tangan Jungkook lalu diletakan didadanya..

‌"Aku gak becanda, coba kamu rasakan.. Hatiku slalu berdetak kencang saat disampingmu, ini tidak pernah terjadi sebelumnya" SUGA meyakinkan..

‌"Tapi.. Hyung-"

‌"Kamu gak perlu jawab sekarang, kamu boleh memikirkannya dulu.. Aku mau koq nunggu" SUGA tersenyum lembut..

‌Jungkook menatap manik SUGA lekat, ia mencari kebohongan dimata pria itu namun tidak terlihat sama sekali..

‌"Aku sayang sama kamu Kookie" SUGA mengelus lembut pipi Jungkook menggunakan jarinya..

‌"Aku juga" Cicitnya seraya menunduk..

‌"Apa? Kamu ngomong apa Kook? Aku gak denger?"

‌"Tau ahh!" Jungkook cemberut, ia tau betul SUGA mendengarnya..

‌Jungkook kaget manakala SUGA memeluknya erat, lalu membalas pelukannya..

‌"Mulai sekarang kita jadian dong? Eh pacaran maksudnya" SUGA semakin erat memeluk tubuh mungil kekasihnya kala mendapati anggukan kepala dari sosok dipelukannya..

‌"Lepas Hyung engap, Aku gak bisa nafas" SUGA segera melepas pelukannya seraya tersenyum lebar..

‌"Mau aku kasih nafas buatan?" Ucapnya seraya menempelkan bibirnya dibibir tipis milik jungkook..

‌Jungkook memejamkan matanya saat bibirnya dikecup dan dilumat dengan lembut, reflek ia mengalungkan tangannya dileher SUGA..

‌"Eummphhh.." Lenguhan Jungkook terdengar saat lidah SUGA masuk mengabsen satu-persatu deretan giginya..

‌Tangan SUGA menarik tengkuk Jungkook, semakin memperdalam ciuman mereka dengan gerakan kepala kekanan dan kekiri menikmati permainan yang ada..

‌"Aarghhh.." SUGA dengan liarnya menciumi seluruh permukaan wajah hingga berakhir dileher jenjang milik Jungkook..

‌Menghisap, menjilat hingga meninggalkan beberapa ruam merah kebiruan disana..

‌"Eunghh.. Hyung-hhh" Jungkook tersentak ketika  merasakan dadanya diremas oleh tangan nakal SUGA, yang sesekali memilin nipplenya pelan..

‌SUGA melepas pagutannya, ia tau Jungkook kehabisan nafas..

‌"Maaf aku terlalu bernafsu" Ucapnya sembari mengusap sisa saliva dibibir Jungkook..

‌"Terimakasih" Gumamnya seraya memeluk kembali tubuh Jungkook..

‌***

‌Ting Ting..

‌Tanda pesan masuk membuyarkan lamunan pria manis yang sejak tadi bergelut dengan pemikirannya, setelah diantar SUGA kembali ke rumahnya..

‌Terlihat notifikasi di bar ponselnya menampilkan pesan masuk dari kontak yang ia namai 'Panglima B12ig3z', lantas cepat membukanya..

‌"Aku udah sampe rumah Bun, kamu jangan lupa istirahat yaa.. makan dan juga jangan banyak pikiran"

‌"Jangan sering keluyuran malem lagi, jangan banyak minum-minuman keras juga dan kurangi rokoknya.. Harus jaga kesehatan gak boleh sakit pokoknya" Pesan masuk kembali sebelum Jungkook membalas yang sebelumnya..

‌"Iya, kamu juga" Balasnya singkat, lantas menyimpan kembali ponselnya diatas nakas seraya bangkit berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhnya yang dirasa lengket dan berdebu sebab perjalanan pulang tadi..

‌SKIP malam..

‌Jungkook asyik memainkan ponselnya bolak-balik membuka satu-persatu aplikasi didalamnya, sesekali tersenyum hingga satu panggilan masuk mampu membuatnya membeku..

‌"Moon.." Gumamnya, lantas mengangkat panggilan tersebut..

‌"Eum.."

‌"Lagi apa kesayangan? Ditlphone'in koq gak diangkat-angkat? Pesan juga cuma dibaca, kenapa? Ada apa lagi?" Suara disebrang sana terdengar khawatir juga sedikit tidak sabaran, memang beberapa hari ini Jungkook enggan merespon apapun dari orang tersebut..

‌"Gak apa-apa, biasa lagi diem sambil ngerokok" Jawabnya..

‌"Eheh masa? Kebiasaan yaa kalo ada yang baru suka lupa sama yang lama, gimana sehatkan? Kangen tau si aku nya" Ucap orang tersebut..

‌"Biasa aja, alhamdulillah gak ada perubahan gini aja" Jawab Jungkook sembari menghisap nikotin yang sedari tadi bertengger indah dijari lentiknya..

‌"Malem minggu aku pulang, mau dibawain apa? Mau jalan?" Tanya nya lagi..

‌"Seperti biasa ya"

‌"Oke nanti aku usahain nyari disini, kalo gak ada jangan ngambek"

‌"Harus ada pokoknya"

‌"Iya iya sayang, yaudah aku kerja lagi yaa jaga kesehatan jangan lupa makan gembulku"

‌"Heum" Jawaban singkat Jungkook mengakhiri panggilan tersebut, yang sudah dipastikan Taehyung sedang kesal diujung sana..

‌Ya, Taehyung.. Ia salah satu orang yang dekat dengan Jungkook, mengingat Jungkook yang notabene-nya tidak bisa dengan satu hubungan ia mempunyai beberapa orang yang cukup dekat..

‌( Jungkook itu pemain broh wkwk )

‌Jungkook sedikit merenung, lantas menyimpan ponselnya seraya berbaring setelah menghabiskan beberapa batang rokok nya tadi..

‌"Sampe kapan kaya gini, aku capek" Gumamnya lirih..

‌Perlu diketahui Jungkook sebenernya lelah dengan hidupnya sendiri, ia ingin hidup normal layaknya orang lain yang bisa bahagia hanya dengan satu pasangan juga keluarga yang utuh..

‌Brocken Home yang ia alami memang berdampak dikehidupannya, Jungkook yang selalu merasa kurang kasih sayang mengakibatkannya mencari dan menerima beberapa orang yang menurutnya mampu mengalihkan rasa sakit dan sedikit memberi kebahagiaan tertentu..

‌Tok Tok..

‌"Nak ayo makan, mama udah masak makanan kesukaan kamu" Ucap Ibu dibalik pintu..

‌"Iya ma bentar lagi pake baju dulu" Jawab Jungkook sedikit berteriak..

‌"Yaudah mama tunggu diruang makan"

‌Seperti biasa ruang makan akan terasa hangat dengan canda tawa adik-adiknya, sementara Jungkook fokus makan sesekali tersenyum geli melihat tingkah konyol adiknya..

‌"Makan yang bener gak boleh sambil bercanda" Ucap mama..

‌"Iya ma" Serentak mereka menjawab bersamaan..

‌"Ma besok nganter adek sekolah lagi?" Dan diangguki kepala oleh mamanya..

‌"Heum.. Ini ada uang sedikit buat jajan sama keperluan adek"

‌"Makasih ya nak, maaf selalu nyusahin kamu" Ucap mamanya seraya mengambil uang pemberian Jungkook, Jungkook menggelengkan kepalanya..

‌"Nggak koq mah, do'ain aja supaya aku cepet dapet kerjaan"

‌"Amiinnn!" Mereka mengaminkan perkataan Jungkook dengan kompak..

‌Selesai makan malam Jungkook kembali ke kamarnya, sementara yang lain ada yang menonton TV ada juga yang mengerjakan PR untuk sekolahnya besok..

‌Kamarnya menjadi tempat terfavorit bagi Jungkook, ia lebih senang menyendiri karna baginya hanya dikamarnya lah ia bisa meluapkan segalanya..

‌"Gimana ya.. Sabtu kan Taehyung pulang, mana si kiming mau dateng lagi" Gumamnya..

‌Jungkook menghela nafas panjang kala memikirkan bagaimana dia harus mengatur dan beebagi waktu dengan mereka, para kekasihnya-

‌Dirasa sesak dan juga jenuh Jungkook berinisiatif mengirim pesan di Grup Chat'nya, sepertinya Jungkook butuh sedikit hiburan dan angin segar..

‌*EXALT TO C***US*

‌"Posisi" Tulisnya..

‌"Basecamp sini"

‌"Gw lagi otewe kesitu juga"

‌"Bahan bagus nih, cuma seret"

‌"Tunggu gw kesitu sekarang" Ucap Jungkook menanggapi pesan grup dari teman-temannya..

‌"Oke, gw nitip ya Bintang deh Jangan Angker pait" Jungkook hanya melihat pesan itu, lantas pergi meninggalkan rumahnya..

‌Diperjalanan sesekali Jungkook melirik kanan-kiri mencari kios penjual minuman sekitarnya, karna memang sudah cukup malam jalanan mulai terlihat sepi dengan pengguna..

‌Setelah menemukan kios yang dicari, Jungkook bergegas turun dari motornya lalu menghampiri si penjual..

‌"Bang Bintangnya masih?" Tanya Jungkook..

‌"Kosong dek, Angker mau?" Jawab si penjual, seraya tersenyum pada pembeli setianya ini, Jungkook memang sudah langganan disini betewe..

‌"Yah.. Pait, harus nambah pemanis lagi dong"

‌"Gak perlu, kan kamu udah manis dek" Ujar sipenjual, Jungkook hanya terkekeh menanggapi perkataan orang yang ia kenal dengan nama Suno itu..

‌"Aku kasih gratis deh pemanisnya mau gak?" Ucapnya lagi yang diangguki kepala oleh Jungkook..

‌"Tiga deh kalo gitu"

‌"Oke tunggu bentar"

‌"Nih, pemanisnya udah ku masukan ya" Ucap Suno seraya memberi kantong pesanan Jungkook..

‌"Makasih ya" Jawab Jungkook seraya pergi, dan mendapatkan lambaian tangan dari Suno..

‌Sesampainya di Basecamp Jungkook langsung disambut hangat kawanannya, serta mulai menikmati panjangnya malam bersama seperti biasa dengan ditemani beberapa minuman juga makanan ringan sebagai pendampingnya..

‌***

‌Pagi pukul 07:45

‌Langkah Jungkook sedikit gontai sesekali sempoyongan efek bergadang semalaman ditambah dengan minuman, ia perlahan memasuki rumah yang sepi karna Ibu juga adiknya pasti sudah pergi..

‌Ia merebahkan tubuhnya dikasur, perlahan matanya menutup dengan sempurna hingga terdengar dengkuran halus dari hidungnya pertanda Jungkook sudah memasuki alam mimpinya..

‌Sementara disebuah bus antar kota seseorang tengah gelisah menatap lekat layar ponselnya, ia menunggu jawaban dari orang yang dikiriminya pesan..

‌"Dasar kebluk pasti belum bangun, apa baru tidur ya" Monolognya..

‌"Sudahlah biar aku kasih kejutan juga nanti hihi" Ucapnya lagi seraya menikmati perjalanannya..

‌TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang