chapter enambelas

870 46 0
                                    

‌Satu minggu kemudian..

‌Seperti biasa di pagi hari Taehyung sibuk dengan urusan pekerjaan dan beberapa hari ini tidak punya waktu lebih untuk menemani Jungkook nya, hanya sekedar berkabar lewat tlphone juga pesan saja- Taehyung rindu tetapi harus sabar menunggu sampai urusan dan masalahnya selesai begitu pikirnya..

‌Kini mulai ada titik terang untuk hubungannya dengan Sisi, Taehyung tau Sisi sengaja mendekatinya karena ada maksud tertentu tetapi masih belum cukup bukti untuknya memutuskan pertunangan..

‌"Tae?"

‌Taehyung yang tengah melamun sedikit terkejut saat Seokjin datang tanpa mengetuk pintu ruangan, dan dengan tanpa dosanya ia menepuk bahu sang adik hingga membuatnya hampir terjengkang..

‌"Haha maaf, lagian siang bolong malah ngelamun" Ujar sang kakak seraya duduk di sofa ruangan adiknya..

‌"Aish, hyung bisa kan mengetuk pintu dulu" Taehyung ketus lalu ikut duduk, sebelumnya ia berdiri didepan kaca yang mengarah keluar kantornya..

‌"Kau tau-"

‌"Tidak, ah sakit hyung!" Taehyung memotong Seokjin bicara dan akhirnya mendapat pukulan dikepalanya..

‌"Makanya denger dulu kalo orang ngomong tuh, main potong aja"

‌"Kau tau Jeno? Dia karyawan bagian divisi keuangan yang beberapa hari lalu kau pecat karena menggelapkan dana perusahaan, ternyata dia punya hubungan dengan Sisi" Ucapnya lagi, sontak Taehyung mulai serius mendengar informasi yang dibawa sang kakak..

‌"Lihat ini" Seokjin memberikan beberapa lembar photo dan langsung diterima oleh Taehyung, seketika rahang tegasnya mengeras setelah melihat beberapa photo intim tunangannya dengan mantan karyawannya itu..

‌Taehyung semakin yakin untuk memutuskan hubungannya, ia membuang nafas kasar seraya menyalakan rokok ditangannya..

‌"Hyung, apa eomma tau?" Seokjin mengangguk menanggapi pertanyaan adiknya, sementara Taehyung kembali terdiam dengan hembusan asap keluar dari bibir juga hidungnya..

‌"Aku sudah memberi tau eomma, tapi seperti yang kau tau dia tak mudah percaya begitu saja"

‌"Baiklah aku harus pergi sekarang, Namjoon hyung pasti sudah menungguku pulang" Ujarnya lagi, seraya bangkit dari duduknya, Taehyung mengangguk dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada sang kakak..

‌Setelah kepergian Seokjin, Taehyung mengamati photo dihadapannya lalu dengan cepat mengeluarkan ponsel dari saku dan terlihat menghubungi seseorang disana..

‌***

‌Sementara disisi lain Sisi dan juga kekasihnya tengah kebingungan, pasalnya usaha mereka untuk menguras harta Taehyung selalu gagal- Taehyung selalu menolak untuk di ajak nikah cepat, ditambah kini calon ibu mertuanya mulai merasa curiga karena Sisi terlalu memaksa..

‌"Hah.. Aku capek harus terus pura-pura didepan mereka" Ujar Sisi pada Jeno kekasihnya..

‌"Sabar dong, sedikit lagi kita bisa menguasai mereka dengan hartanya"

‌"Kamu aja yang gak becus, bujuk laki-laki bodoh aja gak bisa" Jeno terlihat kesal, ia juga bosan namun jika belum berhasil mendapatkan uang lantas mereka mau bagaimana?

‌"Kamu cuma bisa ngomong, semua aku yang mengerjakannya!" Kesal Sisi..

‌"Mau bagaimana, aku bahkan dipecat dari perusahaan gara-gara ketahuan korupsi dan itu karena semua permintaan kamu yang selalu harus ku turuti" Balas Jeno tak kalah kesalnya..

‌Sebelumnya Jeno bekerja di perusahaan Taehyung, ia menjadi karyawan terpercaya namun pada akhirnya di pecat karena ketahuan menggelapkan dana perusahaan..

‌***

‌Disebuah ruangan kecil Jungkook tengah berbincang dengan teman-temannya, dengan beberapa minuman juga candaan mereka sesekali tertawa ringan..

‌"Lo yakin mau buat Tatto?" Tanya seseorang yang langsung di angguki kepala oleh Jungkook, meski awalnya ragu tapi Jungkook tetap ingin membuatnya..

‌"Sakit gak?" Ujarnya, seraya meminum minumannya tak lupa juga menghisap nikotin yang ada ditangannya..

‌"Gak sih, paling cuma perih dikit kaya digores gitu"

‌"Mau buat dimana?" Timpal teman yang lainnya..

‌"Ditangan bagus kayanya" Jawab Jungkook sembari mengamati lengan sebelah kiri..

‌"Oke, kita mulai"

‌Setelah dua jam lamanya pengerjaan Tatto pun selesai, dengan hasil yang menurutnya tidak sesuai tapi masih bisa diterima- pasalnya di awal Jungkook ingin membuat Tatto dilengan namun entah kenapa itu tidak bisa, hingga berakhir Tatto tertempel di punggung sebelah kanannya..

‌Tatto kupu-kupu kecil dengan bunga menghiasinya tertengger apik meski belum sepenuhnya selesai, karena memang dalam pembuatan ada beberapa lapisan bertahap untuk mendapat hasil yang maximal..

‌"Selesai, tunggu kering dulu nanti didesain lagi warna dan rincinya" Ujar si pembuat..

‌"Aish, apa gak sekalian aja?" Tanya Jungkook dengan tak sabarnya, namun mendapat gelengan kepala dari temannya..

‌"Photo'in Bam, gw mau post di sosmed"

‌Selesai dengan kegiatannya Jungkook memutuskan untuk pulang, kebetulan hari ini ia akan pulang ke rumah karena ada sedikit urusan katanya..

‌***

‌"Mom Kookie pulang" Teriaknya dengan manja seraya masuk tanpa mengetuk..

‌Disana Jungkook mendapati sang ibu tengah berbincang dengan ayahnya, entah kapan ia datang setelah beberapa waktu lalu sempat berkunjung dan menyisakan luka yang mendalam..

‌"Kookie sini duduk nak" Jungkook mendekat seraya duduk disamping ibunya, sementara pandangannya tak melihat sang adik yang entah dimana mereka berada..

‌Dari percakapan yang ditangkapnya Jungkook merasa jika ayah nya ingin kembali meminta sang ibu menerimanya, dalam kata lain ia mengajak ibunya untuk rujuk sepertinya- Jungkook hanya diam, ia terlalu malas untuk menanggapi pikirnya..

‌Ia memutuskan untuk masuk ke kamar lalu memasang earphone dan menyalakan musik dengan kencang, sesekali Jungkook melihat beberapa komentar dari teman sosial media tentang postingan nya- tentu saja ada pro dan kontra namun di abaikannya, hingga saat ia melihat satu cuitan tentang Tatto nya dari orang yang dikenalnya..

‌"Hmm.. Gw salah ya?" Monolognya, namun kembali tidak perduli dan melanjutkan aktifitasnya yaitu dengan mendengarkan musik ditemani minuman juga rokok yang selalu ada bersamanya..

‌Tak berselang lama musik pun berhenti karena ada panggilan masuk diponselnya, dengan malas Jungkook mengangkatnya kemudian hanya mendengar ocehan tanpa niat menjawabnya- Ya, Taehyung tengah protes tentang Tatto nya..

‌"Gw udah bilang, gw gak suka Jungkook! Kenapa masih ngeyel buat begituan hah?!" Terdengar suara Taehyung sedikit meninggi, dengan menekan nama Jungkook disana padahal ia tak pernah sekalipun bicara kasar apalagi melupakan panggilan sayang untuk kekasihnya- sepertinya Taehyung sangat marah..

‌"Udah ngomongnya? Siapa kamu? Apa-apa harus selalu aku turuti, gak boleh ini gak boleh itu" Potongnya..

‌"Orang tua gw aja gak pernah tuh ngelarang-larang, terus apa masalahnya? Gak suka? Yaudah, terus mau kamu apa?!" Ucap Jungkook lagi dengan nada tak kalah tingginya..

‌"Kamu-"

‌Namun belum sempat Taehyung menyelesaikan ucapannya Jungkook mematikan panggilannya sepihak, dan memilih tak perduli dengan kemarahan nya- toh ini tak akan merubah semuanya, Tatto nya juga tak mungkin hilang sendiri dengan Taehyung yang marah padanya..

‌"Setidaknya gw bisa menekan dan mengalihkan rasa sakit dengan ini, gw gak malu kalo ketauan nangis nanti" Gumamnya, ia bisa berdalih jika ada yang bertanya kenapa menangis pikirnya, orang mungkin akan berpikir Jungkook menangis karena Tatto yang sengaja dibuatnya..

‌Jungkook merebahkan tubuhnya dengan gaya menyamping karena kalo terlentang luka dipunggungnya bisa lama untuk kering, setelah membalas beberapa pesan ia mulai memejamkan matanya perlahan..

‌Kalo ditanya bagaimana dengan Mingyu dan juga SUGA, mereka tak pernah mempermasalahkan apapun yang dilakukan Jungkook nya- terbukti dengan pesan yang sebelumnya Jungkook terima, baik Mingyu maupun SUGA mereka hanya khawatir dengan goresan luka ditubuhnya bukan malah memarahinya..

‌Sementara disebrang sana Taehyung tengah kesal bukan karena marah melainkan takut, bukan kah sang ibu akan semakin menentang hubungannya dengan Jungkook? Jika ia tau tubuh kekasihnya sekarang ini memiliki Tatto? Pasalnya sang ibu sangat kolot, hal seperti itu masih belum diterima baik dikeluarganya..

‌***

‌Malam hari entah apa yang terjadi Jungkook terbangun dari tidurnya saat mendengar ada suara ribut dari luar kamarnya, seakan tak asing dengan situasinya ia segera bangun lalu keluar dari kamarnya..

‌Ia terkejut saat mendapati sang ibu tengah menangis terduduk di lantai dengan sang adik yang tengah memeluknya, Jungkook mengeraskan rahangnya lantas mendorong tubuh sang ayah yang hampir saja melayangkan tamparan kepada ibunya..

‌"Aish, apa yang kau lakukan?!" Jungkook berteriak dengan nafas yang memburu karena saking marahnya, bagaimana tidak marah ini bukan pertama kalinya sang ayah menyakiti ibunya..

‌"Tidak perlu ikut campur!" Bentak sang ayah..

‌"Tidak, ini urusanku jelas aku ikut campur! Kau sudah bukan siapa-siapa dan tidak berhak atas ibuku!" Ujar Jungkook tak kalah sengitnya menatap sang ayah, dengan cepat ia membantu sang ibu untuk bangun..

‌Merasa tak ada keuntungan sang ayah pun memilih pergi keluar dari rumah, setelah sebelumnya di usir dengan kasar oleh Jungkook- yang menantang dan memasang badannya untuk melawan, ketimbang menyentuh apalagi menyiksa ibunya..

‌Sekedar informasi, sang ayah memang terkenal akan sifatnya yang kasar entah itu dari segi berbicara maupun perilakunya- ia juga terkesan sangat tidak bertanggung jawab terhadap keluarga, terbukti dengan tidak pernah perduli akan kebutuhan juga kesejahteraan keluarganya terlebih dengan mental anak-anaknya dan hanya mementingkan kesenangannya semata..

‌Berjudi, mabuk-mabukan dan mempermainkan wanita itulah kebiasaannya, maka tidak heran jika Jungkook pun memiliki sifat yang sama namun satu hal yang berbeda- jika ayah nya melakukan itu semua karena kesenangan dan kebiasaan, Jungkook hanya mengalihkan rasa sakit dan trauma yang di alaminya akibat kehancuran keluarga..

‌Memang tidak bisa dibenarkan namun itu lah fakta, terlebih Jungkook anak pertama- bisa dibayangkan bagaimana dia harus menjadi tulang punggung keluarga dan memenuhi semua kebutuhan ibu juga adik-adiknya? Lantas bagaimana ia bisa menjalani kehidupan yang baik, bahkan orang lain pun mungkin tak akan bisa mengerti posisinya apalagi kehidupannya..

‌Pernah suatu ketika saat Jungkook dihadapkan dengan keadaan yang memaksanya untuk mendapatkan uang lebih banyak serta tak membutuhkan waktu lama, ia ditawari menjadi salah satu pemandu karaoke di bar yang cukup besar dan ternama- tentu dengan konsikuensinya ia harus mau melakukan apa saja sesuai permintaan pelanggannya, kasarnya Jungkook harus mau menjadi jalang disana..

‌Jungkook sempat memberi tau Taehyung niatnya untuk bekerja disana, kalian tau apa jawaban yang Taehyung berikan? Ya, jawabannya adalah ya- Taehyung mengijinkan Jungkook bekerja tentu ia juga tau apa yang akan dilakukan kekasihnya, sebagai seorang pacar bukannya melarang Taehyung malah mendukungnya..

‌Beruntung Jungkook tidak jadi menerima tawaran kerja nya, karena disaat itu Mingyu datang untuk pasang badan dan berjanji siap memenuhi kebutuhan Jungkook juga keluarganya..

‌Apa kabar dengan Taehyung? Setelah Jungkook berpikir panjang lalu ia memutuskan untuk meninggalkan Taehyung, disamping keluarganya yang tidak setuju Jungkook merasa Taehyung bukan yang terbaik untuknya- bukan bermaksud untuk matre sebenarnya, tapi setidaknya Jungkook ingin mempunyai pasangan yang mau bertanggung jawab untuk hidupnya juga keluarganya..

‌Taehyung itu pelit loh aslinya, dia lebih memilih memberi atau membelikan barang apapun yang Jungkook mau selain uang- berbeda dengan prinsip Jungkook yang lebih mementingkan keluarganya dibanding dirinya, sangat bertolak belakang bukan? Ya, begitulah ceritanya sampai pada akhirnya Jungkook memutuskan hubungan dengan Taehyung dulu dan berakhir seperti sekarang..

‌Jika ada yang bertanya kenapa Jungkook tidak meminta sebelumnya, sebagai orang yang punya harga diri Jungkook tak pernah mau meminta apalagi harus mengemis atau bahkan memaksa- ia lebih memilih melakukan apa saja dengan usahanya sekalipun harus melakukan perbuatan yang menjijikan menurutnya, lalu kenapa Jungkook menerima bantuan dari Mingyu? Jawabannya karena ia tidak meminta, dan itu murni inisiatif dari Mingyu sendiri..

‌Cacian dan hinaan sering ia dapatkan dari sekitarnya terlebih dengan status nya yang sekarang, status seseorang yang pernah menikah dan memilih pisah dengan suaminya- entahlah, Jungkook memilih abai dengan semuanya dan lebih mementingkan keluarganya..

‌Jungkook memejamkan matanya untuk menekan emosi yang ada, setelah cukup tenang ia kembali menatap satu-persatu anggota keluarganya- sakit yang Jungkook rasakan di dada kala mengingat semua yang pernah di alaminya, namun tetap ia harus terlihat kuat terlebih dihadapan ibu dan juga adiknya..

‌"Mah istirahat ya, jangan banyak pikiran oke?" Ucapnya, lalu mengantar sang ibu ke dalam kamarnya diikuti dengan adik-adiknya dari belakang..

‌Setelah ibu dan juga adik-adiknya tertidur kembali Jungkook memutuskan untuk pergi, ia butuh tempat untuk menenangkan diri katanya- tentu saja ia akan pergi ke tempat dimana dirinya bisa meluapkan semua masalah dan emosinya, kembali ke kost'an nya lah yang paling tepat dan sudah pasti akan menjadi malam panjang untuknya dengan beberapa teman yang selalu setia menemaninya..

‌TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang