chapter dua puluh delapan

736 40 3
                                    

‌"Hiks.. K-kenapa lama banget datengnya"‌

‌"Maaf sayang, tadi aku lagi dijalan gak denger kamu nlphone-"

‌"-udah jangan nangis, aku disini sekarang" Ucap SUGA lembut, seraya terus menenangkan kelinci manisnya dengan cara memeluk serta merengkuh tubuh mungil itu..

‌"A-aku takut, aku bingung tadi harus gimana" Cicit Jungkook..

‌"Ssttt udah ya, nanti cantiknya ilang kalo nangis"

‌"Ish SUGA hyung! Pokoknya aku kesel! Kenapa malah ngetawain hiks" Rajuk Jungkook lagi, namun SUGA hanya tersenyum seraya membubuhkan beberapa kecupan di kening kekasihnya..

‌Disini, dimana sebelumnya SUGA menjadikan kamar hotelnya sebagai markas luar kota, yang dia gunakan untuk menyusun rencana bersama rekan serta sahabatnya..

‌Jaraknya lumayan jauh dari tempat SUGA menuju lokasi yang disebutkan untuk menjemput kekasihnya, sehingga membutuhkan waktu lama untuk dia sampai disana setelah menerima pesan serta panggilan Jungkook sebelumnya..

‌SUGA lah yang akhirnya datang menolong serta membawa Jungkook pergi dari sana, mengingat dia yang kita ketahui juga berada di kota yang sama- jadi sangat mudah untuk SUGA, dengan cepat menyusul juga membawa pergi kekasihnya..

‌Jungkook masih menyamankan diri dipelukan kekasihnya, sesekali dia menghela nafas pelan bersyukur bisa lepas dari situasi sebelumnya..

‌Tok Tok..

‌Suara pintu yang diketuk dari luar berhasil membuat Jungkook turun dari pangkuan kekasihnya, namun dengan sigap SUGA menahan pinggang ramping itu untuk tetap berada di dekapannya..

‌"Masuk" SUGA sedikit berteriak, menyuruh orang yang ada dibalik pintu untuk menghampirinya..

‌Clek..

‌Pintu pun terbuka lalu masuk lah Luhan dengan beberapa kotak makan yang dia bawa, sebelumnya SUGA lah yang meminta sahabatnya untuk membelikan mereka makanan- karena SUGA yakin, kekasihnya pasti belum makan..

‌"Nih yang lo minta" Ujar Luhan, seraya menyimpan bawaannya di atas meja tepat sebrang ranjang yang di duduki kedua insan dihadapannya..

‌"Oke, thanks"

‌"Hmm" Deheman dari Luhan menanggapi ucapan sahabatnya, setelahnya dia pun kembali keluar meninggalkan ruangan itu dengan cepat..

‌Luhan tau dengan apa yang terjadi pada kekasih sahabatnya, jadi dia berpikir mungkin kehadirannya akan menggangu SUGA untuk mengibur serta menenangkan kekasihnya..

‌‌"Apa ada yang terluka? Kamu di apain aja sama dia?" SUGA terlihat menyelidik, dengan wajah yang merah padam menahan amarahnya..

‌Jungkook hanya diam tidak menjawab pertanyaan SUGA serta hanya menundukkan kepala, dia tau watak kekasihnya dan juga akan berakibat fatal jika SUGA tau yang sebenarnya..

‌"Katakan alamat tepatnya, aku ingin bertemu dengan orangnya-"

‌"Jangan, aku gak mau hyung kemana-mana" Potong Jungkook..

‌"Kamu jujur, atau aku sendiri yang menanyakan padanya? Kau tau? Aku bisa mendapat alamat orang itu saat ini juga" Ancam SUGA..

‌"A-aku gak di apa-apain koq, sumpah hyungie aku gak bohong"

‌SUGA yang melihat serta mendengar jawaban gagap dari Jungkook pun beranjak dari duduknya, dia mengambil pistol juga pisau belatinya kemudian menyimpan di balik celana jeans nya..

‌Jungkook panik seraya menahan SUGA untuk tidak pergi dan meninggalkannya, dia kembali menangis memohon agar SUGA mau mendengarkannya dan tetap disini bersamanya- jika tidak, Jungkook akan sangat berdosa bila akhirnya SUGA berhasil membunuh orang yang telah melecehkannya..

‌Melihat kekasihnya menangis SUGA tak bisa bergerak dari tempatnya, dia memejamkan mata meredam amarah yang masih membuncah di otaknya..

‌Perlahan SUGA berbalik lalu merengkuh tubuh kekasihnya, dan kembali mendudukkan diri dengan Jungkook yang kini ada dipelukannya..

‌"Ayo makan dulu"

‌SUGA mengangkat tubuh Jungkook menggendongnya ala koala, perlahan dia beranjak dari duduknya lalu mendekat ke arah meja- mereka pun makan dengan khidmat, tak lupa SUGA juga menyuapi kekasihnya..

‌***

Seorang wanita paruh baya tengah duduk melamun dikursi, rumah yang terlihat sepi dengan segala pemikiran yang mengganggunya sejak tadi..

‌Flash Back On

‌"Coba pikirkan lagi, demi anak-anak"

‌"Mereka mulai dewasa, terutama Jungkook yang mungkin akan membutuhkan wali saat dia menikah nanti" Sambung pria dengan suara sendunya..

‌"Aku-"

‌"Kamu harus tau, jika kita tidak bisa bersama lagi jujur aku akan pergi, kemungkinan aku juga tidak bisa menjadi wali untuk anak-anak nantinya" Ujarnya lagi, memotong penolakan yang belum terdengar dengan nada menekankan seraya mengancam..

‌Terlihat raut wajah tak berdaya dari wanita dihadapannya serta terdengar hembusan nafas bernada gusar disana, dia pun tersenyum penuh kemenangan karena telah memukul bagian terlemah dari wanita yang dia sebut sangat keras kepala..

‌Flash Back Off

‌"Ma? Kenapa belum tidur?"

‌Suara anak bungsunya berhasil masuk di indera pendengarannya, sang ibu pun menolehkan kepalanya ke arah sang anak dengan senyum lembut dia pun menghampirinya- membawa si anak kembali masuk ke kamarnya, lalu kemudian ikut membaringkan tubuhnya sembari memeluk erat anak-anaknya..

‌"Tidur lagi ya, masih malem soalnya besok takut kesiangan sekolah" Ujar sang ibu, dengan kepala yang di anggukan sang anak pun kembali memejamkan matanya..

‌"Kookie, apapun yang terjadi kamu berhak bahagia nak" Batin sang ibu, seraya ikut memejamkan matanya..

‌***

‌‌Pagi pukul 06:45 SUGA tengah bersiap dengan beberapa berkasnya, dia pun terlihat sangat rapi menggunakan pakaiannya sesekali melirik ke atas ranjang melihat kekasihnya..

‌Jungkook masih terlelap dengan wajah sembabnya, betapa susahnya SUGA menenangkan kelinci manisnya- agar bisa tidur nyenyak, dibawah jangkauan serta perlindungannya..

‌"Uhm, hyung kamu kenapa gak bangunin aku?"

‌SUGA yang tengah sibuk memeriksa berkas pun mengalihkan pandangannya, seraya beranjak dari duduknya dia menghampiri Jungkook dengan senyum hangatnya..

‌"Ini masih pagi, kamu bisa tidur lagi sebelum pergi" Ujar SUGA, sembari mengelus pelan pipi kekasihnya..

‌"Kamu pergi sepagi ini?"

‌"Hmm, aku harus pergi agar bisa cepat pulang padamu nanti"

‌Senyum dari Jungkook terlihat saat SUGA dengan manisnya menghujani ciuman diseluruh wajah kekasihnya, berakhir dengan lumatan lembut di bibir ranum milik Jungkook yang sesekali digigit kecil olehnya..

‌Beberapa saat mereka menikmati peraduan lidah serta bibirnya, Jungkook mengalungkan tangannya sementara SUGA menahan tengkuk kekasihnya untuk memperdalam ciumannya..

‌"Uhm A-ahh" Jungkook mendesah, saat SUGA beralih menciumi leher jenjang putihnya..

‌"Hyungie eunghhh!"

‌Jungkook tersentak ketika tubuh mungilnya diangkat SUGA untuk duduk dipangkuannya, matanya terpejam erat kala tangan kekar kekasihnya bergerliya menyusuri tubuh serta mengenai bagian sensitifnya..

‌"Ugh, sshhh A-ahh"

‌"Morning Seks Baby hmm? Apa boleh?" Bisik SUGA, sembari menjilat serta menggigit kecil cuping telinga kekasihnya..

‌"Aarghhh hyung-"

‌"Call me Daddy Babe!"

‌SUGA mengangkat tubuh kekasihnya lalu berjalan ke arah jendela kamar hotelnya, bibirnya tak lepas memagut bibir ranum Jungkook dengan tangan menahan bobot tubuh kekasihnya- sesekali SUGA meremas bongkahan pantat Jungkook, sementara Jungkook terus mendesah dalam pangkuannya..

‌"Aarghhh D-Daddy"

‌"Kenapa sayang? Kamu mau menghentikan ini?" Tanya SUGA lembut, seraya menurunkan tubuh Jungkook..

‌Jungkook menggelengkan kepalanya ribut sebagai penolak atas pertanyaan SUGA, dia berangsur menurunkan tubuhnya berjongkok tepat dihadapan pusat tubuh kekasihnya..

‌"sshhh A-ahh, nakal sekali pacar ku ini" Kekeh SUGA disertai erangannya..

‌Mata tajamnya menatap lekat ke arah Jungkook yang kini berusaha membuka ikat pinggang dengan jari lentiknya, perlahan Jungkook menurunkan celana yang telah rapi dikenakannya dengan gerakan yang sensual..

‌"Babe A-ah"

‌SUGA mendongakkan wajahnya, matanya terpejam saat merasakan p*nis miliknya dijilat lembut oleh Jungkook- dia mendesah juga mengerang, ketika rasa hangat menjalar dibagian alat vitalnya..

‌Jungkook masih mengulum, menjilat, menghisap kejantanan SUGA dengan lihainya, sementara SUGA susah payah menahan birahi agar tidak langsung menerkam serta menyakiti kekasihnya nanti..

‌"Cukup sayang, kemari"

‌SUGA melepaskan p*nis besarnya dari mulut kekasihnya, sembari membawa tubuh Jungkook untuk bangun lalu kembali melumat habis bibirnya..

‌‌Dengan gerakan pelan nan lembut SUGA menciumi tubuh Jungkook, setelah sebelumnya berhasil membuka seluruh penutup tubuh yang digunakan kekasihnya..

‌"Uhm A-ahh Ddad eunghhh"

‌"Aku boleh kan sayang?" SUGA meminta ijin, dan tentu saja mendapat anggukkan kepala dari kekasihnya..

‌"Terimakasih, I Love You Jungkookie"

‌Tangannya kembali menyusuri tubuh polos kekasihnya, dibaliknya Jungkook agar membelakanginya- lalu bibir hangatnya, menyapu punggung serta tengkuk Jungkook menggunakan lidahnya..

‌"Ugh A-ah, sshhh emmhhh" Desahan kecil terdengar, saat Jungkook menggigit sendiri bibir bawahnya..

‌"I Love You S-sayang Aarghhh!"

‌Tanpa pemanasan lebih juga penetrasi dulu sebelumnya, SUGA melesakkan p*nisnya sekali hentak namun dengan gerakan lambat..

‌"Ugh, sshhh Aarghhh!" Pekik Jungkook, saat SUGA mendorong p*nis besarnya..

‌Tubuhnya sedikit merendah ke bawah saat pinggang rampingnya ditarik lembut dari belakang, sementara dari belakang SUGA mulai menggerakkan pinggulnya dengan ritme sangat pelan- dia tidak mau menyakiti kekasihnya, sehingga dengan susah payah SUGA menahan birahi serta nafsunya untuk tidak bermain kasar..

‌Dengan gerakan yang semakin lama semakin cepat, SUGA tak henti memberi kecupan serta pujian untuk kekasihnya..

‌"Aarghhh D-Daddy emmhhh" Jungkook terus mendesah, saat titik manis dalam tubuhnya disentuh ujung kepala kejantanan kekasihnya..

‌"B-baby, Aarghhh sshhh"

‌"L-lebih cepat Dad-"

‌"Tidak s-sayang itu pasti sakit, aku tidak mau menyakitimu"

‌Mendengar penolakan dari SUGA, Jungkook merasa sedikit kesal namun juga terasa hangat dalam hatinya..

‌Pasalnya dia terlanjur hanyut akan kenikmatan yang diberi SUGA hingga ingin lebih dan lebih lagi, namun juga tersentuh dengan ucapannya itu- sehingga, Jungkook pun berinisiatif menggerakkan pinggulnya berlawanan arah..

‌"Sayang kau Aarghhh"

‌"Daddy Aarghhh.. Uhm, A-ahh sshhh"

‌"A-aku eunghhh, Ddad A-ah!"

‌"Lepaskan sayang, aku mengijinkan kamu mengeluarkannya" Ujar SUGA, sembari membantu Jungkook untuk mendapatkan pelepasan pertamanya..

‌"A-ah emmhhh, sshhh Aarghhh! Aarghhh Dad Aahhh!" Jungkook mendesah hebat, sedikit berteriak saat mendapat pelepasan yang begitu nikmat..

‌"Apa begitu nikmat hmm?" Jungkook mengangguk lemah mengiyakan pertanyaan kekasihnya, sementara SUGA tersenyum senang bisa memberi kepuasan untuk kekasih yang dicintainya..

‌Tanpa melepas penyatuannya SUGA membawa Jungkook ke pinggir ranjang, dan kembali menggerakkan pinggulnya namun kali ini sedikit cepat serta dalam dibuatnya..

‌"Aarghhh B-baby, Aahhh!" Erang SUGA..

‌Tubuh lemas Jungkook yang tak berdaya dipinggir ranjang, dengan pinggang dinaikkan- serta pinggul yang ikut bergoyang, menambah kesan liar nan sensual untuk orang yang menumbuknya dari belakang..

‌SUGA mati-matian menahan nafsunya untuk tidak bermain kasar, sementara tubuh polos didepannya seakan mengundang ia untuk melakukan sesukanya..

‌"Baby? Aahhh, apa aku boleh s-sedikit emmhhh bermain kasar padamu?"

‌Jungkook membulatkan matanya mendengar SUGA yang bertanya disela desahannya, kemudian dengan menolehkan wajah Jungkook menganggukkan kepala sembari mengigit bibir bawahnya..

‌"Aarghhh fuck" SUGA mengumpat, saat melihat begitu indah nan seksinya kekasihnya..

‌Tanpa menunggu lama SUGA menambah tempo kecepatan pinggulnya, dia bergerak dengan hebat hingga membuat Jungkook mengerang nikmat..

‌Plak!

‌"D-Daddy emmhhh Aarghhh!" SUGA menampar pantat Jungkook sedikit kasar..

‌"Aku disini untukmu, milikmu eunghhh"

‌SUGA menghentak-hentakan pinggulnya kencang juga sangat dalam, p*nisnya menusuk lubang sempit Jungkook semakin cepat dan tak beraturan..

‌Entah berapa lama mereka diposisi yang sama, sama-sama mengejar serta menikmati kenikmatannya- Jungkook yang kembali dibuat mencapai klimaksnya, sementara SUGA terus menghujam dan menggempur dari belakang ingin memuaskan kekasihnya..

‌"Hyungie- sshhh Aarghhh"

‌"Maafkan aku sayang, maaf kamu pasti lelah" Ujar SUGA, dia tau Jungkook nya pasti sudah lelah namun bagaimana lagi? Seakan terlalu hanyut menikmati, hingga pelepasannya pun tak kunjung tiba menghampiri..

‌Masih dengan p*nis tegaknya SUGA mengangkat tubuh Jungkook serta membalikkannya hingga terlentang, dia merayap serta mengukung kembali tubuh kekasihnya sembari memasukkan lagi p*nis besar nan beruratnya..

‌"Ugh sshhh, A-ahh sayang aku akan lebih kasar agar cepat selesai"

‌SUGA merendahkan tubuhnya meraih bibir bengkak Jungkook serta kembali melumatnya, tangannya menahan kedua lengan Jungkook di atas kepala- sementara dibawah sana, pinggulnya digerakkan semakin cepat dan lebih cepat lagi untuk mengejar pelepasannya..

‌Lidahnya menyusuri leher Jungkook yang sudah tak bersih lagi, ada beberapa bercak merah yang ditinggalkannya disana..

‌Jungkook melingkarkan kakinya dipinggang SUGA saat merasa p*nis kekasihnya semakin besar di dalam tubuhnya, dia mengerang serta terus menyebutkan nama SUGA -kekasihnya- disetiap desahannya..

‌"S-sayang Aarghhh, Baby" SUGA mengerang merasakan puncak kenikmatan sudah diujung jalan, dia hendak melepaskan tubuhnya untuk tidak membuang di dalam namun Jungkook menahan tubuh SUGA dengan kakinya..

‌"Kenapa? Lepas Baby Aarghhh, aku akan eunghhh keluar sayang" Jungkook menggelengkan kepalanya, dia menggigit bibir bawahnya sementara SUGA menaikkan sebelah alisnya bingung..

‌"Baby kamu yakin?"

‌"Aarghhh fuck! Aku tidak tahan!" SUGA tiba-tiba menghentikan gerakan pinggulnya, menekan dalam-dalam p*nisnya dan melepaskan semuanya disana..

‌"Aarghhh D-Daddy/Baby, sshh Aarghhh hah a-ah!" Bersamaan dengan SUGA yang melepaskan putihnya, Jungkook pun kembali mendapat pelepasan yang entah ke berapa..

‌"Maaf" Cicit SUGA, seraya menghujani Jungkook dengan ciuman diseluruh wajahnya..

‌"I Love You, Jungkookie"

‌***

‌"Kau kenapa Tae?"

‌"Ah hyung kapan datang?"

‌"Makanya jangan banyak ngelamun, kakaknya dateng juga gak tau kan" Semprot Seokjin, kesal karena sejak tadi tak dihiraukan adiknya..

‌"Maaf hyung"

‌"Tae coba liat, ini berkas yang akan kita bawa nanti" Ujar sang kakak, seraya menghampiri sang adik yang duduk dikursi kebesarannya..

‌Dia lalu menjelaskan beberapa hal penting mengenai proyek kerjasama nya dengan perusahaan lain, agar saat meeting Taehyung sudah paham tentang apa saja yang harus menjadi topik bahasannya nanti..

‌Namun lagi-lagi Taehyung tidak mendengarnya, dia larut dalam lamunan yang entah kenapa hingga membuatnya gundah..

‌"Semoga gak terjadi apa-apa" Gumamnya pelan, tapi masih didengar oleh sang kakak..

‌"Lo kalo gak enak badan, mending pulang aja Tae" Titah sang kakak, entah kenapa nada nya seperti kesal sekarang..

‌"Aku gak apa-apa, cuma gak enak perasaan aja"

‌Taehyung mulai fokus dengan apa yang dijelaskan sang kakak, jelang beberapa saat Seokjin pun memutuskan pergi setelah membuat sang adik mengerti..

‌Setelah sang kakak meninggalkan ruangannya lagi-lagi Taehyung bergelut dengan lamunannya, sesekali dia melirik ke arah ponselnya untuk memastikan tak ada pesan ataupun panggilan yang terlewat olehnya..

‌Sementara di kota lain terlihat sosok wanita tengah menginterupsi beberapa orang yang ada dihadapannya, dengan wajah kesal serta ucapan tegasnya dia meminta orang-orang tersebut menuruti perintahnya..‌

‌"Lo semua udah gw bayar mahal, gw gak mau ada kata gagal! Mengerti kalian?!"

‌"Baik Boss!" Jawaban serempak terdengar, saat perintah telah mereka terima sebelumnya..

‌"Bagus, kalian boleh pergi"

Setelah ruangannya ditinggalkan beberapa orang sebelumnya, Sisi kembali menampilkan senyum iblisnya..

‌Ya, Sisi sepertinya masih tidak bisa melepaskan Taehyung, tentu saja bagaimana dia tidak dendam? Saat selangkah lagi tujuannya tercapai, dia malah ditendang serta dihancurkan impiannya..

‌"Gw udah bilang, kalo gw gak bisa milikin lo siapapun juga gak akan bisa" Gumamnya..

TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang