chapter tiga puluh tiga

668 44 3
                                    

‌TNG****** Hospital tepat pukul 02:00 dini hari Jungkook tengah mondar-mandir di depan pintu ruang UGD, dia tak sendiri melainkan ada beberapa teman Taehyung disana yang menemani setelah membantu juga mengantarnya tadi..‌

‌Dengan wajah yang sedikit lebam Jungkook merapatkan tangan sembari terus bergumam, berdo'a semoga Taehyung baik-baik saja di dalam sana- Sehun dan beberapa teman yang lainnya berusaha menenangkannya, namun apa mau dikata jika hatinya benar-benar gelisah sekarang..

‌"Minum dulu, sini duduk~ lo juga harus istirahat kalo gak lukanya nanti kebuka" Ujar Sehun, seraya memberikan Jungkook botol minum..

‌Jungkook hanya mengangguk sembari menerima minuman yang diberikan teman kekasihnya, dia pun mencoba menenangkan diri dengan ikut duduk ditengah-tengah sahabat Taehyung yang lainnya..

‌Flash Back On

‌"Tae! hiks kamu gak apa-apa kan? Jawab!" Teriak Jungkook, sementara tubuhnya terlempar karena didorong Taehyung sebelumnya..

‌Taehyung masih melawan beberapa orang yang tersisa dengan kekuatan yang ada, tak ayal tubuhnya yang kehilangan banyak darah membuat tenaganya berkurang- serta fokusnya pun terbagi disana, beruntung saat sedang mencoba menumbangkan lawan terakhir ada orang yang membantunya..

‌Jungkook berlari merengkuh tubuh sang kekasih yang hampir kehilangan kesadarannya, dengan uraian air mata dia terus memanggil serta membangunkan Taehyung yang menutup mata dipangkuannya..

‌Sehun beserta dua orang temannya ikut menghampiri Jungkook setelah mengalahkan orang yang menyerang sahabatnya, dia juga lah yang menelphone ambulance dengan cepat untuk membawa Taehyung darisana..

‌Selama perjalanan Jungkook menggenggam erat tangan Taehyung yang terkulai lemas di atas brangkar, air mata tak henti membasahi pipi saat melihat tangan sang kekasih yang terbalut perban dengan darah yang terus keluar..

‌Jungkook menyesal karena lengah sebelumnya dan membuat Taehyung menggantikan posisinya, jika saja dia bisa sedikit fokus mungkin ini semua tak akan terjadi pikirnya..

‌Ambulance pun memasuki halaman rumah sakit dengan beberapa perawat yang menunggu disana, setelah berhenti para perawat itu pun dengan cepat membawa Taehyung ke ruang UGD (Unit Gawat Darurat)- sementara Jungkook dibawa keruangan yang berbeda untuk mengobati luka-lukanya, hingga berakhir lah seperti sekarang Jungkook masih menunggu dokter yang menangani kekasihnya..

‌Flash Back Off

‌Jungkook mengerutkan keningnya mengingat sosok yang ada dibalik mobil saat kejadian terjadi disana, dia sangat mengenal sosok itu namun karena kurangnya pencahayaan sehingga tak jelas melihat wajahnya..

‌"Kookie? Are you okay?" Tanya Sehun, sembari menepuk bahunya sementara Jungkook sedikit terkejut karenanya..

‌"Uhm? A-ah iya, gak apa-apa" Ujar Jungkook, seraya kembali meminum air ditangannya..

‌Tak lama dokter pun keluar di ikuti beberapa perawat dibelakangnya, Jungkook yang melihat segera menghampiri sang dokter yang membuka masker..

‌"G-gimana dok? Apa~ dia baik-baik aja kan?" Tanya Jungkook, dengan raut wajah khawatirnya namun sang dokter hanya menghela nafasnya..

‌"Dokter tolong jawab~ hiks"

‌"Mohon tenang, pasien baik-baik saja~ dia sudah melewati masa kritisnya-"

‌Jungkook memeluk Sehun yang berada disampingnya perasaan lega menyelimuti, meski belum sepenuhnya karena belum melihat bagaimana kondisi Taehyung-nya..

‌"Dia kehilangan banyak darah, beruntung kita tidak terlambat~ dan ya, luka ditelapak tangannya sangat besar" Ujar sang dokter, sembari memberi arahan pada perawat dibelakangnya..

‌"Pasien sudah sadar, anda bisa menemuinya~ saya permisi dulu"

‌"Baik, terimakasih dok" Ucap Sehun, sang dokter mengangguk seraya berjalan meninggalkan Jungkook dan yang lainnya..

‌Di dalam ruangan Taehyung tengah bersandar dengan tangan yang terbalut perban ia simpan di atas bantal, beberapa lebam diwajahnya sudah dibersihkan serta diberi obat juga diperban..

‌Jungkook langsung memeluk Taehyung sembari terisak dipelukannya, sementara Taehyung mengelus punggung sang kekasih dengan lembutnya- dia mengecup surai Jungkook, menenangkan kekasih yang semakin terisak dalam rengkuhannya..

‌"Aku~ masih hidup koq, udah ya nangisnya" Ucap Taehyung, masih dengan memenangkan kekasihnya..

‌Jungkook mencebik kesal mendengar Taehyung mengucapkan kata yang menurutnya tak lucu itu, disaat seperti ini saja kenapa masih bisa bercanda pikirnya namun Taehyung malah tersenyum..

‌"Tae~ sakit banget ya? Maaf hiks-"

"‌Ssttt.. Aku gak apa-apa, udah jangan cengeng liat tuh cantiknya ilang" Potong Taehyung, dia menghapus air mata sang kekasih sembari terkekeh..

‌Pandangan Taehyung beralih pada sosok sahabat-sahabatnya yang berdiri disamping ranjangnya, dia bersyukur mereka datang tepat waktu disana dan membantunya jika tidak entah apa yang terjadi padanya juga kekasihnya..

‌"Thanks bro, udah bantuin gw tadi" Ucap Taehyung, seraya tersenyum pada sosok sahabat-sahabatnya..

‌"Selow, kita juga gak nyangka~ untung pas gw lewat jadi bisa bantu lo disana" Ujar Sehun, yang diangguki oleh dua temannya..

‌Tok Tok..

‌"Permisi, saya harus memeriksa perkembangan kondisi pasien" Ucap sang perawat, yang langsung menghampiri mereka setelah masuk keruangan..

‌"Aku tunggu diluar ya-"

‌"Gak usah, kamu disini aja" Ujar Taehyung, sembari menggenggam tangan Jungkook..

‌Jungkook mengangguk dan mendudukkan dirinya dikursi tepat disamping ranjang Taehyung, sementara Sehun dan yang lainnya keluar ruangan untuk menyelesaikan administrasi setelah berpamitan..

‌***

‌Pagi yang cerah tak membantu Jungkook untuk menghilangkan wajah suramnya, dia masih kesal karena Taehyung yang tak mendengar ucapannya..

‌Jungkook sedang menyiapkan bubur di dapur apartemen Taehyung yang sempat dibelinya, sementara Taehyung berbaring dikasur menunggu sang kekasih untuk membantunya- sudah lebih satu jam dia menahan keinginannya untuk ke kamar mandi, namun Jungkook masih juga belum masuk dan terlihat sok sibuk..

‌‌Pagi-pagi buta Taehyung memaksa Jungkook untuk membawanya pulang karena merasa tubuhnya baik-baik saja, segala ocehan dan juga ucapan sang kekasih tidak didengarnya serta kekeh pada keinginannya..

‌Mau tidak mau Jungkook menurut karena jika tidak dituruti pun Taehyung pasti pulang sesuai kehendaknya, maka biarlah dia yang mengurus sang kekasih selama di apartemen begitu pikirnya..

‌Clek..

‌Suara pintu kamar yang terbuka mengalihkan atensi Taehyung dari luka ditangannya, sosok Jungkook masuk dengan nampan makanan yang dibawanya..

‌"Sarapan dulu Tae, abis itu minum obatnya" Ujar Jungkook, seraya menyiapkan obat dan bersiap menyuapi kekasihnya..

‌"Sshhh~"

‌"Kenapa? Mana yang sakit?" Panik Jungkook, sementara Taehyung tersenyum serta menggelengkan kepalanya..

‌Jungkook menaikkan sebelah alisnya menatap bingung sang kekasih yang menatap sayu ke arahnya, dengan helaan nafas pelan Jungkook mulai menyendokkan bubur untuk menyuapi kekasihnya..

‌"Pengen~ pipis yank" Cicit Taehyung, namun Jungkook hanya diam sembari meniupi bubur ditangan..

‌"Sayang-"

‌"Ya~ ke kamar mandi lah" Ketus Jungkook, sementara Taehyung menggigit bibir bawahnya..

‌"Kenapa?" Tanya Jungkook..

‌"Bantuin, kan susah megangnya-"

‌"Tangan kanan aku luka~ gak bisa pegang little Tae nya" Ujar Taehyung lagi, seraya menaik-turunkan alisnya..

‌Jungkook dengan telaten membantu Taehyung pergi ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya dan juga membantu mengelapnya- Taehyung buang air sangat lama, dan Jungkook dengan setia menunggu serta membersihkan setelahnya..

‌"Sshh Aarghhh~ Baby-"

‌Taehyung mendesah serta menggigit bibirnya saat Jungkook membersihkan area selangkangan, terlebih ketika Jungkook memegang batang p*nisnya yang menegang karena sentuhan..

‌Plak!

‌"Ahh sakit-"

‌"Jangan mesum makanya!" Ujar Jungkook, sembari memukul dada bidang kekasihnya..

‌Taehyung hanya tersenyum sembari memperhatikan bagaimana sang kekasih dengan telaten mengurusnya, sesekali dia menggoda Jungkook entah dengan suara ataupun pergerakan sebelah tangannya..

‌"Tae~ emmhhh"

‌"Apa sayang?" Taehyung menjawab santai, dengan cengiran yang ditampilkannya..

‌"Kamu lagi sakit, bisa diem gak?!" Protes Jungkook..

‌"Yang sakit kan tangan, bukan itu-"

‌Taehyung menunjuk p*nis seraya mengedipkan mata setelah menjeda ucapannya, sementara Jungkook mendengus sembari memasangkan pakaian pada tubuh kekasihnya..

‌"Aish~ udah cepet, kamu harus makan"

‌"Aku, mau makan kamu aja"

‌"Tae-"

‌"Yes Baby"

‌Plak!

‌"Aww sakit~ iya, aku makan-"

‌"-Makan kamu"

‌"ByunTae!"

‌***

‌‌Diruangan yang sempit nan gelap sosok manusia tengah memukuli orang-orang yang menundukkan kepalanya, dia terlihat begitu emosi mengingat jika orang suruhannya gagal menyelesaikan tugas- serta hampir saja membunuh orang yang dicintainya, amarahnya pun kian meluap dan melampiaskannya pada orang-orang disana..

‌"Bodoh!"

‌Bugh!

‌"A-ampun, maaf kan kami"

‌Bugh!

‌"Maaf? Cih, kalian sudah ku bayar mahal tapi masih gagal huh?"

‌"Maafkan saya~ saya akan mentransfer kembali uang nya"

‌"Cih.. Tidak perlu, kau pakai saja uang itu untuk pergi jauh dari sini-"

‌"-Aku tidak mau kalian tertangkap, dan membuat aku terekspos nantinya"

‌"B-baik, terimakasih"

‌"PERGI!" Teriak Sisi, sembari melemparkan tongkat baseball ke sembarang arah..

‌Orang-orang yang disuruh pergi pun dengan tergesa meninggalkan ruangan, meninggalkan sosok wanita yang kini berteriak histeris meluapkan emosinya..

‌"Gw harus gimana sekarang" Gumam Sisi, seraya bergerak tak beraturan membawa tubuhnya mondar-mandir mengelilingi ruangan..

‌"Taehyung~ hiks, jika saja kau tak memutuskan tunangan kita-"

‌"-Jika saja, kau tidak membuatku terpaksa melakukan ini"

‌"Hahahaha t-tapi, itu pantas untukmu~ ya itu pantas" Monolognya..

‌Entah frustasi atau memang hampiri gila Sisi berbicara sendiri, sesekali tertawa kemudian menangis setelahnya..

‌"Gw harus kabur, ya kabur"

‌Sisi dengan cepat meninggalkan ruangan yang pengap nan gelap itu membawa seluruh barangnya, dia terlihat menghubungi seseorang menggunakan ponselnya lalu pergi menggunakan taxi dari sana..

‌***

‌‌"Uhm A-ahh~ sshh"

‌"Aarghhh Baby, emmhhh-"

‌"-Yaa Aahhh terus sshhh Aarghhh" Taehyung mengerang, sebelah tangannya membantu Jungkook yang naik turun di atas tubuhnya..

‌Suara desahan yang saling bersahutan memenuhi ruangan dengan Jungkook yang mendominasi permainan, sementara Taehyung terlihat sangat menikmati setiap sentuhan juga hentakan dalam yang dibuat kekasihnya..

‌"Ugh Tae-hh eunghhh" Jungkook mendesah, sembari menaik-turunkan pinggulnya..

‌Jungkook mendongakkan kepalanya dengan tangan yang bertengger dibahu sang dominan, Taehyung yang duduk bersandar dikepala ranjang sesekali mencium serta menghisap leher jenjang kekasihnya..

‌Lebih dari dua jam Jungkook menumbukkan lubang kenikmatannya di batang p*nis sang dominan, namun belum ada tanda-tanda Taehyung akan mengeluarkan putihnya- Jungkook sendiri telah mendapat pelepasan pertamanya, namun masih bergerak untuk memuaskan sang kekasih yang belum mendapatkan klimaksnya..

‌Sesekali Taehyung menekan pinggulnya ke atas membuat Jungkook mendesis karena merasa sakit oleh ulahnya, dia mencium rakus bibir ranum sang kekasih yang hampir kehilangan tenaganya..

‌"Tae~ eunghhh.. Aarghhh"

‌"Sedikit lagi sayang, emmhhh sshhh Aarghhh!"

‌Jungkook mempercepat gerakan tubuhnya, naik turun dengan p*nis yang menancap dilubang h*le nya- Taehyung tak mau kalah, dia juga bergerak ikut menusuk dari bawah..

‌"Aarghhh~ B-baby Aahhh!"

‌"Uhm~ sshhh Aarghhh!" Taehyung menekan pinggulnya ke atas, tangannya menarik pinggang Jungkook merapat ke tubuhnya..

‌Jungkook memeluk erat tubuh Taehyung sembari menelusupkan wajahnya, sementara Taehyung masih menekan menumpahkan semua cairan..

‌Chup..

‌"I Love You Jungkookie" Ujar Taehyung, seraya mengelus lembut punggung kekasihnya..

‌"Ugh sshhh~ A-ahh" Desis Jungkook, saat beranjak bangun dan melepaskan penyatuannya..

‌Taehyung menggigit bibir bawahnya ketika merasa ngilu pada p*nisnya saat lepas dari lubang hangat kekasihnya, kemudian tangannya mengusap surai Jungkook yang dipenuhi keringat tertidur disampingnya..

‌Jungkook terlelap disamping Taehyung yang tersenyum menatapnya lekat, dia kelelahan terlebih karena tidak tidur semalaman..

‌Chup..

‌Taehyung mencium kening Jungkook lalu menutupi tubuh keduanya menggunakan selimut, tangannya merengkuh tubuh sang kekasih sementara sebelah tangan lainnya disimpan di atas kepalanya..

‌Mereka pun tertidur bersama membiarkan dering ponsel yang sejak tadi menyala, membuat orang yang menguhubunginya disebrang sana menahan amarahnya..

‌***

‌‌Sementara dilain kota tepatnya di mansion sang ibu Seokjin tengah menunggu kabar sang adik tercinta, dia mondar-mandir gelisah terlihat cemas membuat sang ibu juga khawatir karenanya..

‌"Sayang duduk dulu, kita berdo'a semoga Taehyung baik-baik saja" Ucap sang suami, namun Seokjin mendelik dan memilih mengabaikan ucapannya..

‌"Hiks~ Tae hiks- eomma minta maaf hiks" Gumam sang ibu, diiringi isak tangisnya sementara Seokjin menenangkannya dengan memeluk wanita paruh baya itu..

‌"Kalo sampe nanti malem masih tidak ada kabarnya, aku yang akan menjemputnya~ kalian tenanglah" Ujar Namjoon, sembari menghubungi beberapa bawahannya..

‌Drtt Drrttt..

‌"Taehyung!" Seru Namjoon, seraya mengangkat panggilan diponselnya kemudian dia mengeraskan volume suara setelah meloudspeakernya..

‌Seokjin merebut ponsel sang suami kemudian mulai menanyakan beberapa pertanyaan yang ada dipikirannya, sementara sang ibu menangis sesenggukan mendengar penuturan sang putra atas kejadian yang menimpanya..

‌"Sudahlah eomma, aku baik-baik aja~ hanya beberapa jahitan ditangan bukan kehilangan nyawa" Terdengar dengusan dari Taehyung, sementara sang ibu semakin pecah tangisnya..

‌"Tae-"

‌"Aku baik hyung, tolong jangan berlebihan"

‌"Hah~ baiklah, kapan kamu pulang? Aku jemput mau?" Tanya sang kakak, sembari mengehela nafasnya..

‌Beberapa saat tak ada sahutan dari sana sepertinya Taehyung tengah berpikir untuk menerima bantuan kakaknya, namun saat Seokjin akan membuka kembali suaranya sang suami menahan dengan menepuk pelan tangannya..

‌"Gak usah, nanti aku pulang sendiri" Ujar Taehyung, setelah menjeda ucapannya..

‌"Oke, baik-baik disana hmm?" Namjoon menimpali, sementara Seokjin terus menenangkan ibunya..

‌"Oke, aku tutup dulu tlphone nya"

‌Taehyung memutuskan panggilannya dengan tergesa membuat ketiga orang disana keheranan karenanya, namun juga lega setelah tau Taehyung baik-baik saja tinggal menunggu dia kembali untuk memeriksa keadaannya..

***

‌Chup..

‌"Uhm~ Tae- geli"

‌Chup Chup..

‌"Ugh, Tae masih ngantuk ish-"

‌Chup..

‌Taehyung tak menghiraukan rengekan kekasihnya dan masih menghujani Jungkook dengan ciuman, sementara Jungkook memejamkan mata sembari terus menyembunyikan wajahnya..

‌"Bangun~ kita harus pulang" Ucap Taehyung, seraya mengelus lembut punggung kekasihnya..

‌Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya lalu mendongak menatap Taehyung yang tengah menatapnya, lagi-lagi Taehyung mencium wajah sang kekasih disertai kekehan yang membuat Jungkook beranjak dari tidurnya..

‌Sekilas Jungkook melirik jam dinding yang ada dikamarnya kemudian beralih menatap Taehyung lagi, seakan mengerti apa maksud tatapan kekasihnya Taehyung menyandarkan kepalanya disandaran ranjang sembari tersenyum..

‌"Aku harus pulang, aku gak mau repotin kamu terus nantinya-"

‌"-Bantu aku bersiap hmm? Kita pulang malam ini juga" Ujar Taehyung lagi, sementara Jungkook hanya mengangguk kemudian beranjak turun dari kasurnya..

‌Sebenarnya Jungkook tak merasa direpotkan namun dia juga tidak mau egois, mungkin Taehyung lebih nyaman beristirahat dirumahnya mengingat disana ada sang ibu juga kakak yang pasti mengkhawatirkannya..

‌Taehyung bersiap dengan dibantu sang kekasih yang memakaikan baju serta menyiapkan keperluannya, setelah selesai dia duduk si sofa sembari menunggu Jungkook yang masih membereskan barang-barang nya..

‌"Gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Taehyung..

‌Jungkook terlihat berpikir sebentar dengan tangan sibuk mengecek kembali yang telah disiapkannya, Taehyung tersenyum dia merasa sudah punya istri yang tengah mengurusi keperluan serta hidupnya..

‌"Uhm~ Baju udah, Obat juga udah" Gumam Jungkook, dia beralih mengambil botol minum lalu dimasukkan ke dalam tasnya..

‌Taehyung beranjak dari duduknya kemudian menghampiri Jungkook yang membawa seluruh bawaannya, lalu mengambil alih dari tangan sang kekasih seraya merangkul membawa Jungkook meninggalkan apartemennya..

‌Tepat pukul 02:30 mereka meninggalkan apartemen menuju lobby menemui sang assisten yang sudah menunggunya, sesampainya disana assisten Taehyung mengambil alih dan mempersilahkan tuannya masuk kemudian menjalankan mobilnya..

‌Diperjalanan Taehyung memeluk Jungkook yang masih mengantuk, dia menyamankan duduknya sembari terus tersenyum ke arah kekasihnya..

‌"Aku langsung ke kost'an kamu dulu, pagi nya baru pulang ke rumah" Ujar Taehyung, sementara Jungkook hanya mengangguk..

‌"Tae~ cepet sembuh ya, jangan lupa tiga hari sekali harus cek up"

‌"Iya sayang, kamu juga hati-hati selama aku gak ada hmm?"

‌Taehyung semakin mengeratkan pelukannya begitupun dengan Jungkook yang menyamankan tubuhnya dipelukan kekasihnya, mengingat jarak tempuh yang masih jauh baik Taehyung maupun Jungkook memutuskan untuk tidur disana..


‌TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang