chapter tiga puluh empat

700 37 0
                                    

‌Dipagi hari yang cerah seperti biasa nyanyian sang ibu menggema diseluruh ruangan, masuk indera pendengaran Jungkook yang masih bergulat dengan selimut..‌

‌Beberapa hari ini Jungkook tinggal bersama sang ibu dan juga adik-adiknya entah kenapa dia merasa malas untuk pergi dan juga tinggal sendiri, meski setiap pagi dia mendengar nyanyian nyaring sang ibu yang hendak membangunkannya seperti tadi..

‌"Kookie bangun! Udah siang, kamu tuh kebiasaan malam bergadang paginya susah bangun" Gerutu sang ibu, sembari mengetuk-ngetuk pintu kamarnya dari luar..

‌Jungkook menggeliat dan beranjak bangun dari tidurnya kemudian melangkah keluar menghampiri sang ibu yang tengah membersihkan rumah, seperti kebiasaannya disetiap hari Jungkook mendapatkan secangkir kopi di atas meja lengkap dengan sarapan paginya..

‌Hari ini adalah hari sabtu namun tak biasanya Jungkook sangat tidak bersemangat sepertinya, dia memainkan ponsel dan membuka satu-persatu aplikasi sosial medianya..

‌"Ma Kookie nanti malem izin pergi, mungkin gak pulang jadi jangan ditunggu ya" Ucap Jungkook, sembari meminum kopi buatan sang ibu yang masih terlihat kepulan asapnya..

‌Sang ibu hanya mengangguk menanggapi ucapan anaknya masih sibuk dengan acara membereskan meja dari sisa sarapan sebelumnya, sementara Jungkook mulai menyesap serta menghisap dalam nikotin dari rokok yang baru saja dibakarnya..

‌"Pergi sama siapa? Hati-hati, jangan sampe kekablasan" Ujar sang ibu..

‌"Uhm.. Iya momi ku sayang" Jawab Jungkook, sembari mengedipkan sebelah matanya..

‌Sang ibu menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang anak yang menurutnya sangat manja, namun dia menghembuskan nafasnya ketika mendapati Jungkook beranjak dan masuk kembali ke kamarnya..

‌Dalam kamar Jungkook duduk bersandar sembari membalas satu-persatu pesan yang dia terima, salah satunya dari SUGA dan ada beberapa dari teman serta sahabatnya yang juga mengucapkan selamat atas bertambahnya usia..

‌Ting Ting..

‌"Nanti malem gw jemput, kita party"

‌"Oke" Jawaban singkat dari Jungkook, mengakhiri percakapan dipesan bersama sang teman..

‌"Taehyung gimana kabarnya ya" Gumam Jungkook, sembari mematikan rokoknya kemudian berbaring dan menutup matanya..

‌Ini sudah kesekian kalinya Taehyung mengabaikan Jungkook entah mungkin karena sibuk atau ada alasan lainnya, yang jelas mereka sudah tak berkomunikasi cukup lama dan Jungkook acuh sebab sudah terbiasa..

‌***

‌Sementara jauh disebrang sana lebih tepatnya di apartemen mewah Taehyung tengah bersiap untuk kembali pada rutinitasnya, sudah sebulan lebih dia tak masuk kerja dan hari ini dia memutuskan kembali ke perusahaannya..

‌Luka ditelapak tangan dengan benang jahitan mulai mengering disana meski masih terasa ngilu namun sudah tak sesakit dulu, dia tersenyum saat mengingat bagaimana luka itu mengingatkannya pada Jungkook dengan wajah khawatirnya yang menurut Taehyung sangat lucu..

‌"Kookie-" Taehyung bergumam, sembari membayangkan kekasih manisnya itu..

‌Taehyung Pov On

‌Setelah semua yang kita lewati bersama baik suka maupun duka aku menyadarinya, aku tidak bisa hidup tanpa melibatkan mu didalamnya..

‌Aku terlampau nyaman dengan kehadiranmu disisiku meski terkadang hubungan kita tak bisa dibilang mulus, dan selalu ada beberapa rintangan serta halangan yang menghadang namun itu yang menjadikan hubungan ini tidak membosankan..

‌Entah karena aku yang terlalu mencintaimu atau memang aku sangat sayang padamu, meski aku tau kamu bukanlah seutuhnya milikku tapi rasa ini tak berkurang sedikitpun untukmu..

‌Mungkin sudah saatnya aku memutuskan sendiri jalan hidupku keluar dari zona nyaman dan mulai melangkah ke depan, aku harap kamu bisa mengerti dan juga menerimanya nanti apapun yang terjadi kumohon tetap tinggal disini..

‌Taehyung Pov End

‌Sembari merapihkan penampilannya Taehyung bergegas meninggalkan apartemen untuk menuju perusahaan, dengan langkah yang mantap juga sesekali tersenyum dia beranjak masuk ke dalam mobil dan meninggalkan parkiran..

‌***

‌Malam pun tiba tepat pukul 19:00 Jungkook sudah bersiap meninggalkan kamarnya, melangkah keluar rumah setelah berpamitan pada sang ibu yang sedang menonton tv bersama adik-adiknya..

‌Jungkook tersenyum saat melihat sosok pria tampan nan gagah tengah menunggu disamping mobilnya, dengan sedikit berlari dia pun menghampiri sosok itu seraya menampilkan senyumannya..

‌"Maaf lama" Ucap Jungkook, namun gelengan kepala yang diterimanya..

‌"Ayo masuk" Ujar sang pria, sembari membukakan pintu mobil untuk pria manis disampingnya..

‌Jungkook bergegas masuk di ikuti pria tadi yang langsung duduk dikursi pengemudi kemudian menjalankan mobilnya pergi, sepanjang perjalanan mereka mengisinya dengan sedikit candaan juga obrolan ringan..

‌Sampai beberapa saat kemudian mobil pun berhenti tepat didepan mini bar yang sudah ramai, Jungkook keluar setelah sang pria kembali membukakan pintu untuknya lalu berjalan masuk berdampingan..

‌"Hai! Kookie happy birthday!" Seru orang-orang, yang sudah lama menunggu kehadirannya..

‌"Makasih" Ucap Jungkook, kemudian mendudukkan dirinya tepat disamping sang pria yang merangkul pinggang rampingnya..

‌"Hari ini gak ada satu orangpun yang boleh pergi, kecuali udah gak sadarkan diri" Kekeh Hyunjin, sembari mengedipkan sebelah matanya..

‌Ya, Hyunjin lah orang yang membawa Jungkook kesini bergabung dengan teman-teman seorganisasi, namun ada hal yang berbeda disini pasalnya Mingyu tak hadir entah karena tak di undang atau memang sengaja tak mau datang..

‌Belakangan ini Jungkook dekat dengan Hyunjin entah awalnya bagaimana namun mereka terlihat akrab sekarang, tentu saja pasti Hyunjin yang berusaha keras untuk dekat dengan sosok yang dikaguminya..

‌"Mau minum apa Bee? Vodka? Whiskey? J.Daniel?" Tanya Hyunjin, sembari merapihkan anak rambut Jungkook yang tertiup angin..

‌"Uhm~ Whiskey boleh"

‌"Oke, sesuai permintaanmu Babe" Kekeh Hyunjin, sementara Jungkook hanya memutar bola matanya malas..

‌Besok adalah hari kelahirannya yang jatuh pada tanggal 06 bulan Juni tepat berumur 22, dan malam ini Jungkook menghabiskan waktunya menikmati pesta sederhana bersama teman-teman barunya..

‌Seperti biasa Jungkook yang mempunyai toleransi alkohol yang tinggi pun, terus menenggak habis minuman yang diberikan Hyunjin padanya- beberapa teman yang lain mulai tumbang, namun tidak dengannya yang masih kuat meladeni gaya minum pria disampingnya..

‌"Kau mabuk Babe" Bisik Hyunjin, sembari melumat cuping telinga Jungkook untuk menggoda..

‌"Uhm~ aku masih kuat" Sergah Jungkook..

‌Merasa tak ada penolakan dari Jungkook tangan Hyunjin mulai nakal dan berani menjamah tubuh yang dikaguminya, sementara Jungkook yang mulai tak nyaman pun beberapa kali menepis juga menghindar..

‌"Kau sangat cantik, wajah mabuk mu itu sungguh sexy Baby"

‌"Ugh~ sshhh A-ahh" Jungkook mendongak saat Hyunjin tiba-tiba menyerang leher jenjangnya, tubuhnya menggelinjang merasakan hawa panas yang mulai menjalar hingga tak sadar mengeluarkan desahannya..

‌Chup..

‌"Aku menyukaimu Jungkook~aa, emmhhh.. Aku menginginkan mu" Ucap Hyunjin, disela kegiatannya merangsang libido pria manis dalam kungkungannya..

‌"Aarghhh.. Le-lepas eunghhh~ uhm" Protes Jungkook, sedikit berontak saat Hyunjin mulai menggerayangi tubuhnya..

‌"Uhm emmhhh" Bibir ranumnya dilumat rakus oleh dominan yang menindih tubuhnya, masih diposisi yang sama di atas sofa serta beberapa orang yang menyaksikannya..

‌Masing-masing dari mereka ada yang bermain solo melihat aksi Hyunjin disana, ada juga yang bercumbu dengan pasangannya dan beberapa meninggalkan ruangan secepatnya..

‌Jungkook mulai kehilangan kendali atas dirinya yang terus-menerus dirangsang dan juga dicumbu sebegitu intensnya, sementara Hyunjin tersenyum bangga melihat sosok yang diinginkannya lemah tak berdaya menunggu dia memiliki pria manis itu seutuhnya..

‌Bugh!

‌"Singkirkan tangan kotormu itu brengsek!"

‌Hyunjin berusaha bangkit dibantu oleh beberapa temannya yang menatap nyalang pada pelaku pemukulan ketuanya, sementara si pelaku tak perduli dan memilih menghampiri serta mengangkat tubuh Jungkook membawanya pergi darisana..

‌"Aahhh Sial!" Teriakan frustasi dari Hyunjin menggema disana, membuat sang bawahan dan teman-temannya tertekan karena amarahnya..

‌***

‌‌Keesokan harinya Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah jendela yang terbuka, sementara sosok tampan disampingnya masih terlelap dengan tangan memeluk pinggangnya erat..

‌"Uhm A-ahh~ sshhh" Ringis Jungkook, seraya memijit pelipisnya..

‌Jungkook melirik jam dinding yang bersebrangan langsung dengan ranjangnya, dia melihat waktu menunjukkan pukul 07:30 pagi- kemudian pandangannya beralih, melihat sosok tampan yang masih menutup mata serta memeluknya..

‌Chup..

‌Jungkook tersenyum seraya mencium surai orang yang dirindukannya sembari mengelus pipinya lembut, berterima kasih dalam hati karena dia yakin kekasihnya ini lah yang menyelamatkannya lagi..

‌Dengan gerakan pelan Jungkook menyingkirkan lengan yang bertengger dipinggang rampingnya, beralih turun dari kasur menuju kamar mandi tanpa menimbulkan suara agar tak membangunkan sosok yang tidur disana..

‌Tak lama Jungkook keluar dengan hanya menggunakan handuk sebatas paha sembari mengusak rambut basahnya, dia tersenyum melihat sosok di atas ranjang yang menatap hangat padanya..

‌"Hyung kenapa bangun? Aku~ berisik ya? Maaf" Ucap Jungkook, seraya berjalan menghampiri sosok yang masih menatapnya..

‌"Gak apa-apa sayang, aku bangun karena kamu hilang"

‌Jungkook terkikik mendengar jawaban kekasihnya kemudian duduk ditepi ranjang karena sosok itu menginterupsi sebelumnya, dia memejamkan matanya saat merasakan hangat dari pelukan sang dominan ditubuhnya..

‌"Hyung mandi sana, aku bikinin sarapan nanti" Ucap Jungkook, sang dominan pun mengangguk lalu melepaskan pelukannya..

‌Chup..

‌"Anterin handuknya nanti hmm?" Jungkook mengangguk, kemudian menuju lemari untuk mengambil baju sementara sosok itu sudah hilang dibalik pintu kamar mandi..

‌Setelahnya dia pun menyimpan handuk tepat di rak depan pintu kamar mandi, lalu berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapannya nanti..

‌***

‌‌Taehyung masih bergelut dengan selimut saat ponselnya terus berdering meminta sang empunya untuk mengangkat panggilannya, dengan malas dia pun meraih ponsel dimeja nakas samping tempat tidurnya kemudian menerima tlphone setelahnya..

‌"Ya hyung? Kenapa?" Sahut Taehyung, sesaat setelah panggilannya tersambung..

‌"Tae, emm~ gimana kabarnya? Lukanya mendingan kan? Udah cek up lagi?" Tanya Seokjin, ya~ sang kakak lah yang menghubungi Taehyung pagi ini..

‌"Baik, lumayan lah udah gak apa-apa koq" Jawab Taehyung, seraya duduk menyenderkan kepalanya diranjang..

‌"Syukurlah, jangan lupa cek lagi terus obatnya diminum oke?"

‌"Iya hyung, ish bawel"

‌"Yak! Aku bawel juga karena khawatir Tae-"

‌"Iya-iya, maaf~ makasih hyung" Potong Taehyung, sebelum sang kakak mulai bernyanyi untuknya dipagi hari..

‌"Hmm.. Gimana soal rencanamu itu?" Tanya sang kakak dengan nada seriusnya, sementara Taehyung terlihat sedikit mengernyitkan dahinya..

‌"Uhm itu~ itu, aku mau bikin kejutan buat dia hyung"

‌"Hah~ yaudah, semoga berhasil" Ujar sang kakak, yang langsung memutuskan panggilannya..

‌Setelah sambungan tlphone dengan sang kakak berakhir Taehyung menekan salah satu kontak diponselnya, bunyi tersambung terdengar namun tak ada jawaban yang dia terima- dia beralih menulis pesan di aplikasi WhatsApp, kemudian mengirimkannya lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi meninggalkan ponselnya begitu saja..

‌***

‌‌"Sayang?"

‌Merasa dipanggil Jungkook menoleh ke belakang dengan senyuman indahnya, dia memang tengah menunggu sosok itu untuk sarapan bersama..

‌Chup..

‌"Morning Kiss" Ujar SUGA, sembari mengelus lembut pipi kekasihnya..

‌"Uhm.. Ayo makan hyung, maaf aku cuma bikin nasi goreng"

‌"Pasti enak, makasih ya"

‌Jungkook mengangguk menanggapi ucapan SUGA kemudian mulai makan dengan lahapnya, sementara SUGA terkekeh melihat sang kekasih dengan mulut penuh makanan hingga pipinya mengembung lucu pikirnya..

‌"Hyungie makasih ya-"

‌"Untuk?"

‌"Uhm itu~ semalem-"

‌"Itu udah kewajiban aku, sebagai kekasihmu Baby" Lagi-lagi SUGA memotong ucapan Jungkook, sembari tersenyum tangannya mengelus punggung tangan sang kekasih di atas meja..

‌"Hyung kenapa pulang gak bilang-bilang?"

‌"Apa kamu gak senang hmm?" Jungkook menggelengkan kepala, sembari mempoutkan bibirnya dia mencebik tak terima dengan tuduhan SUGA..

‌"Ckck manisnya, sini aku cium"

‌"Gak mau!"

‌"Dih ngambek" SUGA terkekeh, sementara Jungkook merajuk meninggalkan SUGA disana..

‌SUGA beranjak menyusul Jungkook kemudian ikut duduk disamping sang kekasih yang memunggunginya, tangannya melingkar dengan indah sementara dagunya bertumpu dibahu Jungkook- dia menyesap, menghirup serta mencium wangi khas sang kekasih yang dirindukannya..

‌"Geli-"

‌"Kangen kamu"

‌Jungkook berbalik menghadap SUGA masih dengan wajah yang ditekuknya kemudian merangsek masuk ke pelukan kekasihnya, SUGA tersenyum seraya mengusap lembut punggung sang kekasih yang manja padanya..

‌"Hyung?"

‌"Hmm?"

‌"Temenin aku minum-"

‌"Nggak!" Potong SUGA, sembari mengeratkan pelukannya..

‌"Ish.. Ayolah, sekali aja hmm?"

‌"Tid-"

‌"Hari ini aku ulang tahun, kamu harus nurutin aku pokoknya!"

‌"Kamu sangat sexy kalo lagi mabuk, aku takut khilaf" Ujar SUGA disertai kekehannya, namun Jungkook malah tersenyum nakal menggoda kekasihnya..

‌"Jangan~ sshhh mancing aku sayang emmhhh" SUGA mengeram pelan, saat Jungkook mengelus serta meremas kejantanannya tiba-tiba..

‌Entah pengaruh obat yang diberikan Hyunjin masih ada efeknya atau mungkin karena sudah lama tak ada yang menyentuhnya, Jungkook terlihat sedikit agresif serta berinisiatif untuk memulai juga menggoda kekasihnya..

‌"Ugh Hyungie~ eunghhh sshhh" Jungkook mendesah nakal, namun SUGA hanya menatap tajam menahan hasrat untuk tidak menerkam kekasihnya..

‌"Aku beli minuman yang kamu mau dulu" Ucap SUGA, yang tiba-tiba bangun meninggalkan Jungkook yang mencebik kesal karenanya..

‌"Maaf sayang, maaf" Gumam SUGA, seraya mengendarai motornya meninggalkan parkiran kost'an kekasihnya..

‌‌Flash Back On

‌"Ugh~ sshhh Aarghhh!" SUGA mengerang saat Jimin melahap habis kejantanannya, tangannya meremas surai orang yang tengah memanjakan p*nisnya dibawah sana..

‌Slurp.. Slurp..

‌"Ji-jimin sshhh A-ahh"

‌SUGA menarik Jimin dari selangkangannya kemudian mengambil alih permainan dengan dia yang mendominasinya, Jimin melenguh mendesah seraya memejamkan mata dibawah kungkungan SUGA yang mencumbuinya..

‌"H-hyungie eunghhh~ kumohon lakukan itu padaku, aku-"

‌"-Aku rela, meski setelah ini kau meninggalkanku" Ucap Jimin memohon, dengan suara yang patah-patah karena menahan nikmat yang diberikan SUGA..

‌SUGA memang dalam pengaruh alkohol dan juga tengah diberi perangsang oleh Jimin sebelumnya, hingga dia tak mampu lagi menahan serta menolak tubuh yang mengangkang dihadapannya..

‌Dia teramat sadar jika bukan Jungkook kekasihnya yang bersamanya namun birahinya seakan tak perduli siapapun sosok dibawahnya, yang SUGA tau dia harus segera menuntaskan hasratnya kemudian dengan cepat pergi menemui kekasihnya..

‌Jimin mulai membuka satu-persatu kancing kemeja yang dipakai SUGA, kemudian menciumi tubuh atletis sang dominan yang mengukungnya- dia mencoba meningkatkan gairah SUGA, yang menurutnya sangat susah untuk diruntuhkannya..

‌"Uhm~ sshhh Aarghhh!" Jimin tersentak, saat SUGA tiba-tiba menelusupkan dua jarinya dengan kasar..

‌Dia menggigit bibir bawahnya merasakan sakit namun juga bahagia karena sebentar lagi apa yang diinginkannya tercapai pikirnya, sementara SUGA yang mulai diliputi birahi pun sudah mulai kehilangan kendali atas perlakuannya..

‌SUGA mengocok lubang h*le Jimin dengan cepat hingga menghasilkan bunyi kecipak basah dibawah sana, bibirnya terus menghisap serta menggigit tubuh polos Jimin meninggalkan ruam merah disana..

‌"A-ahh sshhh Aarghhh-" Jimin terus mendesah, merasakan sakit sekaligus nikmat secara bersamaan..

‌Tanpa aba-aba SUGA melesakkan p*nis besarnya hingga membuat Jimin terhentak karena perlakuan kasarnya, pinggulnya dengan cepat memompa serta menusuk sedalam yang dia bisa agar cepat menyelesaikan hasratnya..

‌"Ugh sshhh A-ahh hyung pe-pelan" Protes Jimin disela desahannya, namun SUGA hanya menyeringai sembari terus menggempur lubang kenikmatannya..

‌"Jung-jungkook Aarghhh!" Erang SUGA, tanpa sadar menyebutkan nama kekasihnya..

‌Jimin tersentak mendengar SUGA masih bisa menyebut nama sahabatnya sementara dia lah yang kini berada dibawahnya, tak ingin kehilangan mood nya Jimin menulikan pendengarannya seraya terus mendesah..

‌SUGA dengan kasar membalik tubuh Jimin untuk membelakanginya kemudian memasukkan kembali kejantanannya, tanpa perduli teriakan Jimin yang entah merasa nikmat atau sakit oleh perlakuannya..

‌"Aarghhh! A-ahh sshhh"

‌"Uhm~ hyung Aarghhh emmhhh"

‌SUGA menarik rambut Jimin dari belakang hingga kepalanya mendongak ke atas, sementara dia menekan dalam pinggulnya serta mengehentakkan lebih kasar..

‌"Ugh sshhh Aarghhh~ A-ah eunghhh" Jimin mendesah, tubuhnya bergetar hebat karena guncangan dari belakang..

‌"A-aku sampai emmhhh~ sshhh Aarghhh!" SUGA mengerang, sembari mengocok p*nisnya diluar..

‌Jimin menutup mata saat SUGA mengeluarkan cairan putih tepat dipunggungnya, dia menetralkan nafasnya sementara SUGA sudah beranjak meninggalkannya..

‌"Maaf Jim~ dan ya, terimakasih" Ucap SUGA, seraya melangkahkan kakinya keluar bar meninggalkan Jimin yang masih diposisi sebelumnya..

‌Flash Back Off

‌‌Sepeninggalnya SUGA, Jungkook memainkan ponselnya membuka beberapa aplikasi sosial media miliknya- masih dengan wajah kesal, karena tingkah SUGA yang menurutnya tak biasanya..

‌Drtt.. Drttt..

‌Jungkook tersenyum saat melihat nama kontak yang menghubunginya, dengan cepat dia mengangkat panggilan tersebut tanpa menunggu lama..

‌"Ya Tae-?"

‌"Happy Birthday sayang~ panjang umur, sehat selalu dan- uhm semoga apa yang kamu mau terwujud semuanya" Ucap Taehyung, memotong ucapannya tiba-tiba sontak saja Jungkook mengamininya..

‌"Uhm makasih~"

‌"Maaf sayang, aku jarang hubungi kamu-"

‌"-Oh iya, minggu depan aku pulang"

‌"Aku punya kejutan" Ujar Taehyung lagi, setelah menjeda ucapannya beberapa saat..

‌"Huh? Apa?"

‌"Rahasia, yaudah aku tutup ya~ jaga kesehatan disana" Ucap Taehyung, menutup panggilannya..

‌Jungkook mencebik kesal pasalnya barusaja dia senang sudah dibuat rusak lagi mood nya, namun dibalik itu dia lebih penasaran dengan kejutan yang diucapkan Taehyung sebelumnya..

‌"Kejutan apa yang dimaksud Taehyung? Aish, bodo amat lah" Gumamnya..

‌"SUGA hyung kenapa lama sekali" Monolognya lagi, dengan kesal dia beranjak menuju kamar dan membaringkan tubuhnya disana..


TBC

CMTSIBK🔞21+ (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang