the agreement

751 74 1
                                    

hello, don't forget to click the star and turn on the comment! thank you⚘

>>>

Navier mulai melancarkan aksinya. Jarvis menunggu tepat di depan meja rias milik Tyaga. Navier mulai mengangkat badan Renjana dan menggendongnya perlahan agar lelaki cantik itu tidak terbangun. Jarvis langsung menaiki kasurnya dan memeluk Tyaga.

Navier keluar dari kamar dan menutup pintu kamar orang tuanya. Lalu, berjalan menuju kamarnya dan menidurkan Renjana kembali. Jarvis perlahan membuka kancing pakaian Tyaga. Ia mulai menyusu pada puting Tyaga yang mulus itu. Lelaki cantik itu merasakan ada yang aneh dengan badannya. Saat di buka matanya, Jarvis tepat berada di sebelahnya.

"Dad, what are you doing in here?" tanya Tyaga dengan suara seraknya.

"I miss your smell, sweetheart." balas Jarvis.

Dan mulailah Jarvis melancarkan aksinya. Semoga saja Navier dan Renjana tidak mendengarkan suara merdu dari kamar orang tuanya. Diam-diam, Navier memeluk Renjana dari belakang dan tertidur.

🦊

"MOM, DIMANA DASI KU?" teriak Navier.

"Di laci lemari kamar mommy." balas Tyaga.

Hari ini adalah hari dimana mereka berbahagia dan mengikat kedua janji suci di atas altar. Renjana merasakan mualnya mulai datang.

"Na, gue mau muntah." ujar Renjana sembari menahan muntahnya.

"Eh, ayo ke kamar mandi." balas Navier sembari menggendong Renjana.

" OMG DARL, I FEEL SO NERVOUS ABOUT THIS." teriak Jarvis.

"Don't worry honey. Our children are married, not us, stupid." balas Tyaga yang sibuk merias dirinya agar cantik.

Pernikahan Renjana dan Navier berada tepat berada di rumah mereka. Iya, rumah mereka. Mereka semua sangat antusias untuk pernikahan ini. Ya, namanya juga mengikat janji suci, Bagaimana tidak antusias?

"NAVIER CEPETAN NANTI TELAT KITA!" teriak Tyaga memanggil Navier.

"Iya mom, ini Renjana habis muntah. Biasa, morning sickness." balas Navier.

Mommynya ini sangat takut akan telat. Padahal, pernikahan anaknya berada di rumahnya. Mereka pun berangkat menuju rumah Navier dan Renjana.

🦊

Di depan rumah sudah ada Haedar, Mahen, Dylon, Johan, Thena, dan lainnya. Tamu yang mereka undang cukup sedikit. Mereka hanya mengundang orang terdekat saja. Karena, Jarvis tidak mau ada berita heboh soal pernikahan anaknya. Renjana berlari menuju Haedar dan memeluknya dengan erat.

"HAEDAR, GUE NGGAK NYANGKA GUE MAU NIKAH SAMA ITU BRENGSEK." teriak Renjana saking speechless dirinya.

"Tetap aja brengsek kayak gitu, calon suami lo. Tapi, gue nggak nyangka lo dahuluin gue sama kak Mahen. Sedih banget kak Mahen nggak peka ngajak resmi anjing." balas Haedar.

"Sabar ya, memang susah kalau modelannya gitu. Sama kayak Navier, gue hamil baru nikahin gue."

"Hamil? HAH, LO DI HAMILIN SAMA NAVIER? NAVIER SINI LO BAJINGAN!" teriak Haedar yang tidak terima.

"Udah, udah, mendingan lo diem. Nggak malu dilihatin kak Mahen? Mulut lo tuh memang nggak bisa diajak kompromi. Lagian juga, dia tanggung jawab kan? Nikahin gue juga." ujar Renjana sembari memukul kepala Haedar.

Bad Decision; jaemren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang