meet Haedar

899 101 1
                                    

hello, don't forget to click the star and turn on the comment! thank you⚘

>>>

Tyaga dan Jarvis pun pulang setelah Jarvis tiba-tiba membuat ulah. Lelaki itu mulai merasakan gejala ingin menerkam Tyaga. Renjana langsung menempelkan kepalanya di atas paha Navier. Sungguh sangat menegangkan melihat orang tua Navier berkunjung ke tempat yang tidak pernah di ketahui siapa pun.

"Gimana tadi masaknya sama mommy?" tanya Navier sambil memainkan rambut Renjana.

"Lumayan sih, gue kan biasanya di rumah sendirian. Nggak ada yang masakin, soalnya nggak suka pake pembantu." balas Renjana.

"Haedar beneran pacaran sama kak Mahen?" tanya Renjana.

"Iya."

Oke, sekarang feeling Navier tidak enak soal memberitahukan soal hubungan Mahen dengan Haedar.

"BENERAN? ASH SIALAN EMANG HAEDAR. AWAS YA GUE DATENGIN ITU ANAK."

Renjana langsung mengambil kunci motor di meja dan hendak pergi menuju rumah Haedar sekarang juga. Tetapi, aksinya di hentikan oleh Navier. Lelaki itu tidak mau terjadi apa-apa kepada Mahen. Setidaknya hanya menahan sesaat, tidak tau nantinya Mahen akan masuk UGD atau ICU.

"Udah, biarin aja mereka. Kak Mahen juga nggak kasar sama Haedar juga."

"Nggak! Lepasin. Lo nggak ada hubungan apa pun sama gue dan lo hanya sebatas fwb sama gue. Nggak ada hak buat ngelarang gue. Let go of my hand."

Renjana pun berlari menuju motornya dan pergi berangkat menuju rumah Haedar dengan kecepatan tinggi. Navier? Lelaki itu hanya terdiam saja saat mendengar perkataan Renjana. Jujur saja hubungan mereka berdua rumit seperti mengerjakan matematika.

🦊

"HAEDAR MANA LO SEKARANG, LO BERANI YA BOHONG SAMA GUE PANTEK!" Teriak Renjana yang mendobrak pintu rumah Haedar.

Sialan mata Renjana ternodai sekarang. Di depan matanya terdapat Haedar yang hanya memakai kemeja atasan dan Mahen yang tidak menggunakan atasan sedang berciuman di dapur. Jangan-jangan, Mahen dan Haedar? Hey, hey mari berfikir positif mungkin Mahen hanya ingin memberikan morning kiss untuk kekasihnya.

Haedar yang mengetahui keadaan Renjana di depan matanya langsung mendorong Mahen dengan kuat. Kepala Mahen terpentuk kitchen set. Semoga saja kepalanya tidak apa-apa.

"Hey baby, kenapa dorong gue?" ujar Mahen yang mengelus kepalanya. Sepertinya benjolan akan muncul dari kepalanya, semoga saja tidak.

Mata Haedar memberi kode kepada Mahen. Haedar tersenyum mengerikan kepada Renjana. Lelaki itu menghampiri Renjana. Ia merangkul bahu sahabatnya itu. Beneran sahabat, bukan seperti kedoknya saat bersama Navier.

"Eh, Ren. Kok lo nggak ngabarin gue mau dateng ke rumah? Kan, gue bisa siapin makanannya dulu kali." ucap Haedar.

"Alah lo banyak basa basi tau nggak. Lo beneran pacaran sama tuh orang?" bisik Renjana.

"....."

Tidak ada balasan dari Haedar. Sepertinya, memang iya mereka berpacaran. Renjana pun duduk di kursi meja makan Haedar. Sahabatnya itu langsung mengambilkan segelas air putih untuk menenangkan dirinya.

"Ini minum airnya dulu." ujar Haedar sembari menyodorkan air.

Gluk... gluk...

Bad Decision; jaemren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang