welcome

751 71 3
                                    

hello, don't forget to click the star and turn on the comment! thank you⚘

>>>

Netranya menatap sebuah troli dorong untuk bayi. Sangat lucu dan indah hingga membuat hati Renjana tertarik untuk membelinya. Alhasil, ia menggesek kartunya di mesin debit. Tangannya menuliskan alamat rumahnya agar troli tersebut bisa dikirim menuju rumahnya.

Kakinya melangkah menuju tempat lain. Tiba-tiba, tenggorokannya terasa sangat kering. Renjana memutuskan untuk membeli milk tea hangat. Rasanya, sangat lega sekali. Di pertengahan jalan, ia melihat ada pakaian yang sepertinya cukup dengan ukuran Navier. Renjana masuk ke dalam tokonya.

Entahlah, dirinya asal mengambil beberapa setelan yang menurutnya akan disukai oleh suaminya. Semoga saja, Navier menyukainya. Lelaki cantik itu kembali mencari barang untuk anaknya. Renjana masuk ke dalam satu toko yang menurutnya sangat menarik. Ia dapat membuat lilin aromatic secara kustom.

Renjana mengingat bahwa Navier sangat menyukai bau bunga lily. Ia menuangkan minyak aromatic lily ke dalam lelehan lilin yang lumayan hangat. Ia membuat sebanyak 3 buah, 1 buah untuk anaknya dan 2 buah untuk Navier. Cukup mahal pula untuk 3 buah lilin aromatic ini. Tak apa, ia hanya membeli segelas minuman. Asalkan, dirinya membeli semuanya untuk Navier dan anak mereka.

Renjana memutuskan untuk pulang menuju rumah. Ia sudah merasa lelah. Berbeda dengan kondisinya yang tidak hamil, semenjak hamil ia mudah lelah. Renjana pulang menggunakan taksi seperti pesan Navier. Trolinya sudah sampai di rumahnya. Cepat sekali bukan?

Ia mendorong box tersebut yang ada di depan pintu menuju ke dalam. Renjana agak khawatir dengan Navier yang belum pulang semenjak tadi. Hari sudah mulai sore menjelang malam. Ia menelepon Navier. Mengapa suaminya tidak menjawab teleponnya? Apa mungkin suaminya sedang mabuk? Entahlah, dirinya lelah ingin membersihkan diri.

Renjana masuk ke dalam kamar dan seketika ada yang memeluknya dari belakang. Tentu saja, Dirinya terkejut.

"Lepasin, gue nggak sudi diculik sama lo!" ujar Renjana sekaligus menyikut orang tersebut.

"Apaan sih, lo nggak kenal gue?" balas Navier.

"Lo kemana aja sih?" tanya Renjana yang langsung memeluk suaminya.

"Lo kangen gue ya? Apa lo takut gue kenapa-kenapa?"

"Nggak. Barangkali aja, lo sama Jeje selingkuh lagi."

"Mana ada gue selingkuh sama Jeje?"

"Ya, kalau beneran?"

"I never cheated with Jeje, I only had this love for you, babe."

"Apaan sih bucin mulu! Gue mau mandi."

"Mau gue mandiin nggak?"

"Mau, gendong."

Lampu hijau untuk Navier, Renjana tiba-tiba manja dengannya. Ia langsung menggendong Renjana dan membawanya ke kamar mandi.

"Muka lo jelek banget. Kenapa?"

"Nggak, cuma capek aja, Na."

"Mau gue pijat nggak bahunya?"

"Mau, deh."

Navier menuangkan minyak aromatic dipunggung suaminya. Rasanya sangat menenangkan sekali. Sentuhan demi sentuhan membuat pikirannya rileks. Dirinya tertidur di kamar mandi. Navier selaku suaminya langsung mengeringkan badan Renjana dan memakaikannya piyama tidur.

Bad Decision; jaemren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang