Part 43.

319 48 4
                                    

Rahang Felix mengeras. Amarah yang ditahannya sedari tadi sudah mencapai ubun-ubun. Baru saja ia menyelesaikan masalah di perusahaan tiba-tiba ia mendapat mindlink dari Robert. Carrol memindlink Robert sembari terengah-engah dan panik. Ia mengatakan bahwa sudah berkali-kali ia memindlink namun tak ada respon seolah laporannya tak tersampaikan.

Selain itu, ia juga tak merasakan apapun saat Emma terluka. Biasanya walaupun luka gores ia juga akan merasakannya. Namun tidak, tubuhnya baik-baik saja seolah tak terjadi apa-apa pada gadisnya. Dugaannya tentang witch yang ikut campur membuatnya semakin geram. Seingatnya ia tak pernah memiliki masalah dan berselisih pada kaum witch. Kemungkinan besar witch itu adalah pemberontak sama dengan para rogue. Mereka bekerjasama menyerang perbatasan.

Mengetahui itu Felix langsung kembali ke pack. Para kawanan rogue terlihat mundur dan kembali memasuki hutan. Ia melihat para warior dan Carrol dengan keadaan yang mengenaskan. Mereka mendapatkan banyak luka namun masih tetap berdiri kokoh. Yang paling parah adalah pria yang sedari tadi melindungi Emma dengan tak merubah wujud manusianya. Pundak dan lehernya terkoyak hingga mengeluarkan banyak darah.

Tak hanya pria itu, Carrol juga sama parah. Kaki dan tubuhnya penuh dengan goresan yang menganga dalam. Mereka merasa lega karena Alpha datang bersama yang lainnya dan kumpulan rogue itu terpaksa mundur. Namun kelegaan itu hanya sesaat. Emma, Luna mereka menghilang. Mereka lengah karena rogue yang berganti fokus menyerang mereka dan mengabaikan Emma. Namun siapa sangka, diam-diam Emma menghilang di saat-saat terakhir.

Tubuh manusia Felix mengeluarkan suara patah tulang hingga berubah menjadi serigala. Serigala besar dengan bulu berwarna hitam pekat dan sorot mata yang tajam. Aura Alphanya menguar kuat menekan mental sekitarnya. Dengan cepat El berlari memasuki hutan untuk menyusul mereka di ikuti yang lainnya. Ia harus menyelamatkan Emma kembali.

Indra penciumannya terus mengendus mengikuti aroma yang semakin samar. Tak mungkin para rogue itu sudah sejauh ini dengan cepat. Sorot matanya menajam menelusuri hutan dengan liar. Ia tak boleh kehilangan Emma begitu saja. Larinya semakin di percepat ketika aroma itu tiba-tiba saja tak tercium lagi. Tak lama kemudian aroma itu hilang tak berbekas.

Felix menghentikan langkahnya kemudian menatap waspada sekitarnya. Seharusnya tak mungkin aroma matenya itu hilang begitu saja tanpa jejak. Ia menggeram keras  menduga witch penyebabnya. Mereka sengaja menghapus jejak keberadaan Emma. Ia kembali berlari semakin memasuki hutan dan meyusurinya. Jejak kaki, aroma, tetesan darah atau apapun tak sedikit pun yang tertinggal. Menghilang seolah-olah tak melewati hutan. Seharusnya dengan tubuh yang penuh luka dan tanah yang lembab, darah dan jejak kaki akan terlihat. Selain itu aroma mereka juga tak tercium sama sekali sejak di area perbatasan.

Nihil, tak ada petunjuk sedikit pun akan keberadaan matenya. El melolong hingga terdengar di penjuru hutan bersama yang lainnya. Tak ingin menyerah, El kembali berlari ke luar hutan untuk mencari solusi dan rencana untuk menemukan Emma. Tentu saja akan sia-sia mereka mencarinya di hutan jika Emma dan kawanan rogue lainnya tak lagi berada di sini. Menggunakan potral sangat memungkinkan karena jika tidak mereka akan tertangkap dengan cepat.

"MATE!!!!..." Teriak El mencoba memindlink Emma namun tak ada respon. Bahkan ia tak tahu apakah suaranya tersampaikan atau tidak.

oO0Oo

Di lain tempat, di ruangan yang remang-remang dengan pencahayaan yang terhalang gorden tebal. Suara ketukan langkah kaki terdengar menggema dari lorong membuat suasana semakin mencekam. Beberapa penjaga dengan tampang garang berdiri di setiap ujung lorong. Tak seperti di Silvermoon Pack, tempat ini sedikit sekali maid yang berlalu-lalang.

Seorang pria berperawakan tinggi dengan pakaian serba hitam tengah menidurkan tubuh seorang gadis yang penuh dengan bercak darah itu di tempat tidur. Beberapa maid datang dan membersihkan tubuh yang masih penuh luka itu. Pria itu menengadah menatap langit-langit kamar sembari duduk di samping gadis yang membuatnya tergila-gila. Akhirnya setelah sekian lama ia mencari, gadis itu sudah berada di genggamannya.

𝑰 𝑫𝑶𝑵'𝑻 𝑪𝑨𝑹𝑬!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang