Jangan lupa vote
ʕ •ᴥ•ʔ
Jangan lupakan bahwa mereka masih bersekolah,mereka sekarang menduduki kelas 12, akan segera lulus. Bisa dikatakan mereka menikah muda ya walaupun memang dijodohkan, menikah di usia muda bukanlah hal mudah bagi mereka berdua
Setelah satu minggu mereka izin,dan satu minggu pula mereka menjadi pasangan suami istri. Kini mereka akan berangkat ke sekolah
Mereka sama-sama berusia 18 tahun. Tapi lebih dulu Ziva yang lahir , hanya beda dua bulan, Ziva Mei dan Zein Juli. Jadi lebih tua Ziva dua bulan
Dan inilah drama sepasang suami-istri di pagi hari mereka, saat akan berangkat sekolah
"Zi,kaos kaki aku dimana? " Teriak Zein dari dalam kamar lebih tepatnya di atas. Kamar mereka berada di atas
Ziva yang berada dibawah sedang membuat sarapan pagi, "itu di lemari kecil. " Balas Ziva kembali berteriak
Mereka tinggal di rumah yang tidak terlalu besar,hanya berlantai dua. Salah satu hadiah yang diberikan orang tua mereka berdua saat menikah
"Ga ada. " Balas Zein, setelah kembali mencarinya tapi tidak menemukan
Mendengar teriakan Zein, Ziva memilih menyusulnya dikamar, kemudian mencarinya"ini apa? " Tanyanya mengangkat barang yang dicari-cari Zein
Zein tersenyum cengengesan, "tadi ga ada." Jawabnya
"Makanya, cari yang bener, jangan asal bilang ga ada. " Kesal Ziva
Zein mencium pipi Ziva, "iya sayang, marah-marah mulu. " Ucapnya
Ziva mengusap pipinya yang tadi dicium Zein, "ih, apaan sih. " Kesalnya , tersenyum malu
Zein tersenyum
ʕ •ᴥ•ʔ
"Ze, aku turun di halte aja ya. "Ujar Ziva
Mereka berangkat bersama-sama menggunakan mobil, tidak memungkinkan mereka menggunakan motor, karena Ziva memakai rok tidak mungkin kan, menggunakan motor Zein yang besar, motor sport.
Tanpa mendengarkan ucapan Ziva, Zein membawa mobilnya memasuki SMA Nusa Bangsa
Ziva terheran, "loh kok," Ujar Ziva menatap Zein, "Kan aku mau turun di halte. " Lanjut nya
Zein menengok kearah Ziva setelah memarkirkan mobilnya , "Buat apa? Kamu mau naik bus? " Tanyanya
Ziva cemberut, "Nanti kalo orang-orang liat gimana? " Sebalnya
"Ya tinggal bilang aja, kita suami istri. " Jawab Zein dengan entengnya
"Zein. " Bantah Ziva tidak setuju
"Kan bener. " Balas Zein bingung
"Kita kan masih sekolah masa udah nikah, nanti mereka ngiranya kita ada kejadian yang engga-engga. " Jelas Ziva
Ucapan Ziva membuat Zein mengerti akan ketakutan Ziva, "Ya udah terserah kamu mau bilang apa sama mereka, nanti juga bakal ketauan juga kan. " Ujar Zein
"Iya tapi seenggaknya, mereka engga tau sekarang. " Balas Ziva
"Ya udah terserah kamu, sekarang mending peluk aku, kan belum dipeluk. " Ujar Zein melebarkan kedua tangannya ingin dipeluk
"Zein, ini kan disekolah. " Ujar Ziva
"Emang kenapa, engga ada yang tau kok. " Balas Zein memeluk Ziva

KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Teen Fiction"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...