23.Zein meninggal?

249 32 9
                                    

jAnGAn LupA vOtEe

23. Zein meninggal?

ʕ •ᴥ•ʔ

"Denyut jantung nya berhenti."

Deg

"Mba Ziva. " Teriak suster saat melihatnya terjatuh pingsan

"Mas tolong bantu adiknya dibawa ke ruangannya. " Pinta sang suster pada Athar yang baru saja masuk karena mendengar teriakan sang suster

Dengan segera Athar menggendong ala bridal menuju ruangan adiknya dirawat. Dia benar-benar siap siaga menjaga sang adik, karena sama halnya dia memiliki trauma yang sama tapi tidak separah Ziva. Yang dimana dia takut merasa kehilangan seseorang yang dia sayangi

Kini Zein sedang ditangani oleh dokter sama halnya dengan Ziva. Mereka berdua sedang berjuang bersama-sama untuk melawan sakitnya masing-masing.

Di ruangan Zein seorang dokter menempelkan alat pemancut jantung pada dadanya

"Tekanan sedang. "

"Bersiap,Kejut! "

Tubuh Zein terangkat keatas saat alat tersebut menempel pada dadanya

"Lakukan lagi."

"Bersiap, kejut! "

Setelah berkali-kali mereka melakukannya tapi tak terlihat hasil apapun, " Sudah tidak bisa diselamatkan. "

"Satu kali lagi. "

ʕ •ᴥ•ʔ

"Bagaimana keadaan anak saya dokter? "

"Anak ibu hanya pingsan karena syok, ditambah dengan traumanya itu. Dia juga kelelahan. Tidak ada penyakit yang serius. "

"Alhamdulillah, terimakasih dokter. "

"Terimakasih kembali, kalau begitu saya pamit untuk mengurus pasien yang lainnya."


ʕ •ᴥ•ʔ

Di ruangan interogasi saat ini ayah sedang menginterogasi Gala ditemani dengan pengacara yang ikut mendampingi mereka untuk mencari bukti untuk memperkuat saat sidang nanti

Sebenarnya papa juga ingin masuk kedalam, tapi ayah ingin hanya dia yang menginterogasi

"Apa yang anda lakukan pada menantu saya, setelah Anda membunuh anak saya. Apa belum puas Anda merusak kebahagiaan saya dengan menghancurkan keluarga saya?! "

Gala menyeringai sinis mendengar ucapan Heryawan, tangan yang di brogol mengepal kuat,"bukankah Anda yang mengawali? "

"Apa yang saya lakukan pada keluarga Anda? "

"Anda telah membunuh ayah saya, apa Anda tidak sadar saat membunuhnya. "

"Bunda menjadi gila karena kehilangan ayah saya, dia selalu menangis. Itu yang membuat saya ingin merusak keluarga Anda seperti Anda merusak keluarga saya.

Heryawan kaget mendengar jawaban dari Gala, ayah dari Gala merupakan sahabat kecilnya "saya tidak membunuhnya, dia hanya keracunan. Dan itu bukan saya yang meracuni nya. "

ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang