jAnGAn LupAa vOtEe
20. menyusun rencana
U^ェ^U
"Sayang."
"Dimana sih. " Gerutu Zein
Dia baru saja bangun dari tidurnya, tapi saat dia bangun disampingnya sudah tidak ada tanda-tanda istrinya membuatnya bangkit dari tidurnya untuk mencari Ziva . Yah kakinya kini sudah sembuh karena Ziva merawatnya dengan sepenuh hati. Dalam waktu dua Minggu kini Zein sudah bis berjalan seperti biasanya, tanpa bantuan tongkat lagi.
Dengan rambut acak-acakan dan celana selutut, Zein turun kebawah,"sayang."teriaknya
Mendengar suaminya memanggilnya Ziva beranjak menghampiri, mengecilkan kompornya. Dia sedang memasak di dapur untuk makan malam nya nanti
"Aku di dapur Ze. " Jawab Ziva yang menghampiri Zein, "aku cariin, orang aku lagi tidur kamu ga ada. " Gerutu Zein memeluk Ziva
"Iya lagian kamu tidurnya pules banget, ya udah aku tinggal masak. Lagian cuma sebentar. "
"Tapi tetap aja sayang, aku ga mau. Masih ngantuk. "
"Tidur lagi lah, ngapain tadi nyariin aku. Udah aku mau lanjut masak lagi nanti gosong. "
"Penginnya tidur sambil peluk. "
"Ya udah nanti, aku mau masak dulu. "
"Ga mau. "
"Ze."
Bukannya melepaskan pelukannya, Zein justru mengeratkannya. Menyembunyikan kepalanya pada leher Ziva yang saat ini tidak menggunakan hijab
"Baju kamu mana lagi? Sana pakai baju dulu nanti masuk angin. Aku juga mau lanjut masak. " Ujar Ziva mencoba melepaskannya
"Ga mau, penginnya nempel terus. "
"Ze udah ya. "
"Iya tapi kiss dulu. " Ujar Zein memajukan bibirnya sambil memejamkan matanya meminta untuk dicium , bukannya mencium dengan bibirnya justru Ziva sengaja meledek Zein, dia pura-pura menciumnya menggunakan tangannya yang dia bentuk mengerucut
"Udah."
"Sayang."
"Manja banget sih, katanya ketua geng motor tapi kok manja. "
"Ketua geng motor belum tentu ga bisa manja, aku juga manusia yang pengin disayang dan dimanja sama istri tercinta. "
"Iya deh istri tercintah. "
"Sayang beneran. "
"Iya sana pakai baju, aku mau masak. " Ujar Ziva berjalan ke dapur tanpa menunggu jawaban dari Zein
Bukannya berjalan ke kamar untuk memakai baju, justru Zein berjalan mengikuti Ziva dari belakang
Memeluknya dari belakang, "Zein aku lagi masak. " Kaget Ziva mencubit lengan Zein yang kini sedang memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Fiksi Remaja"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...