jAnGAnn lUpA vOtEe
ʕ •ᴥ•ʔ
Sudah satu minggu setelah kejadian Zein merokok di roftop,kini ketika Zein ingin merokok harus ngumpet agar tidak ketahuan Ziva
Seperti saat ini Zein pergi kebelakang saat Ziva sedang memasak, Zein kira Ziva tidak mengetahui nya
Zein bersiap-siap menyalakan rokoknya sebelum ditariknya telinganya, "mau ngapain?! " Bentak Ziva
Zein meringis, "aduh sakit sayang. " Ringis nya
"Makanya kalau dibilangin itu nurut. " Ujar Ziva
"Iya engga, tapi lepasin ini sakit. " Pinta Zein
Ziva melepaskan jeweran nya,meraih rokok Zein dan memotongnya kecil-kecil, Zein menatap nya melongo
"Sayang itu kan mahal, kenapa di patah in." Ujar Zein
"Sakit lebih mahal. " Jawab Ziva, masuk kedalam rumah
Zein mengikutinya dari belakang, "ya udah kiss dong. " Pinta Zein
Ziva melanjutkan masaknya, Zein melingkarkan tangannya di pinggang istrinya, menaruh dagunya di bahunya, "sayang, rasanya aneh tau. "Lirih nya
" Di biasain lah. "Ujar Ziva dengan entengnya
Zein melepaskan pelukannya, pergi dari dapur, dia ngambek. Ziva menatapnya menghela nafasnya pelan , berjalan menghampirinya
Terlihat Zein yang duduk sambil menonton TV, Ziva mencium pipi Zein, " Tuh udah kan? Jangan ngambek lagi. "Ucapnya
" Ininya. "Tunjuk Zein pada bibirnya
Ziva mengecupnya, " Udah kan. "Ujarnya, "peluk." Pinta Zein
Ziva memeluknya,duduk disampingnya "manja banget sih." Ujarnya mengusap rambut Zein , lembut
ʕ •ᴥ•ʔ
Hari ini di kelas Ziva kedatangan murid baru, seorang laki-laki dan Ziva diminta untuk mengajak nya berkeliling untuk mengenalkan lingkungan sekolah pada saat jam istirahat
"Padahal udah hampir ujian loh,kok pindah. Emang boleh? " Tanya Ziva memulai percakapan
"Iya boleh, kan ini sekolah punya om gue. Jadi ya dibolehin aja . " Jawabnya
Ziva mengangguk mengerti, "perpustakaan dimana Ziv? " Tanya Gani-murid baru
"Itu didepan,nah disebelah kelas 12 IPS 2." Jelas Ziva
12 IPS 2 adalah kelas Zein, Ziva melewatinya dan kebetulan sekali Zein sedang duduk didepan kelasnya, Ziva tersenyum sebagai sapaan dengan Zein yang menatapnya dengan raut datar tanpa ekspresi
"Anterin gue ke perpus ya. " Pinta Gani
"Iya boleh, tapi nganter doang ya. Lagian kamu udah tau semua tempatnya, aku ada keperluan penting soalnya. " Jelas Ziva
Gani tersenyum, "ya udah gapapa, makasih ya udah jelasin setiap inci dari sekolah ini. " Ujarnya berterimakasih
"Iya sama-sama, kalau gitu aku pamit ya. " Pamit nya
Ziva berjalan melangkahkan kakinya menuju Zein yang masih duduk didepan kelasnya, Ziva berniat menghampirinya tapi Zein lebih dulu pergi entah kemana

KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Teen Fiction"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...