JaNGaN lUpA vOtEeʕ •ᴥ•ʔ
Hari ini Zein izin pada Ziva, dia izin untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguk temannya, berhubung hari ini hari minggu sekolah pun libur
"Kamu ga mau jenguk Deri Ziv?" Tanya Deli dari sebrang sana
Deli tiba-tiba menelponnya memintanya untuk menjenguk Deri teman sekelasnya, Ziva pun baru mengetahui nya sekarang
"Emang Deri kenapa? " Tanya Ziva
"Masa kamu ga tau, dia luka waktu tawuran kemarin, aku juga tau dari shifa sih. Mending kita ke sana, nanti aku jemput. " Ujar Deli
"Ya udah aku siap-siap dulu. "Balas Ziva
"Ya udah aku tutup, assalamu'alaikum. "Tutup Deli
"Waalaikum salam. "
ʕ •ᴥ•ʔ
Kini Ziva telah bersiap menggunakan rok plisket dengan atasan cardigan, kerudung dan jangan lupakan cadarnya
Ziva duduk di teras menunggu jemputan dari Deli setelah mendapat izin dari suaminya
Tin
Deli melakson mobilnya, Ziva menghampiri nya, "keadaan Deri gimana? " Tanyanya setelah mengucap salam
"Ga tau juga, teman-teman sekelas juga sekarang lagi ke sana. Mumpung libur katanya. " Jawab Shifa
Ini yang Ziva takutkan, Zein terluka saat tawuran tidak jelas ini. Dia benar-benar takut kehilangan Zein
Ziva melamun memikirkan Zein hingga akhirnya sampai di rumah sakit. Mereka turun menanyakan kamar yang ditempati Deri
"Assalamu'alaikum." Salamnya
Terdapat beberapa teman-temannya sekelasnya yang menjenguknya, dan Ziva melihat Zein juga disini bersama teman-temannya, Garda.
"Ziva." Panggil Zein
Tanpa menjawab dia menghampiri Deri melihat keadaannya, "Deri baik-baik aja? Apanya yang sakit. " Tanyanya
Deri hanya kepalanya yang terlempar batu yang cukup besar, membuat darahnya mengalir deras jadi membawanya ke rumah sakit. Sama seperti Ziva hanya saja Ziva lebih ringan hanya luka kecil
"Baik Ziv, cuma agak pusing aja. " Jawabnya dengan mengemil apel
"Oiya, ini aku bawa buah dimakan ya. Kalau gitu aku pamit duluan. " Pamitnya
Mereka sempat mampir untuk membeli buah, karena tidak mungkin menjenguk orang sakit dengan tangan kosong
"Semuanya Ziva pamit ya, Del,Shif aku duluan. " Pamit Ziva keluar dari ruangan
"Gue juga pamit. " Ujar Zein, mengejar Ziva tentunya
"Sayang." Panggil nya
Zein meraih tangan Ziva menariknya ke taman yang berada di rumah sakit
Mereka terdiam menatap ke depan, Dengan Zein yang mencuri-curi pandang pada istrinya , "Zi." Panggilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Teenfikce"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...