13.demam

351 36 1
                                    


jAnGAn lUpA vOtEe

ʕ •ᴥ•ʔ

"Ze, aku mau ke sekolah. " Rengek Ziva dengan wajah cemberut, dia menjadi manja ketika sakit. Yang biasanya dewasa kini menjadi seperti anak kecil

Zein sudah lengkap dengan seragam sekolah, dia akan berangkat tapi Ziva terus merengek padanya untuk pergi ke sekolah juga. Mereka berhadapan dengan Ziva yang duduk di ranjang Zein yang berjongkok dibawahnya menggenggam tangannya

"Kamu kan masih sakit sayang. " Jawab Zein, karena badan Ziva yang masih agak panas

"Udah sembuh,tadi aja udah bisa sholat kan. " Balas Ziva

"Sholat kan sebentar, kalau sekolah kan berjam-jam. " Ujar Zein

"Tapi di rumah sendirian. "

"Ya udah aku ga berangkat, nungguin kamu disini. Aku juga ga tega ninggalin kamu sendirian di rumah. " Jelas Zein

"Tapi kan sebentar lagi ujian Ze, kamu berangkat aja deh. " Balas Ziva

"Engga, mau sama kamu aja. "

"Terserah deh, aku mau tidur aja. "

ʕ •ᴥ•ʔ

Pukul satu siang Ziva kembali menangis dalam tidurnya, suhu tubuhnya pun kini bertambah meninggi, "Zi, kita ke rumah sakit ya. " Bujuk Zein

Ziva terdiam, keringat membasahi tubuhnya, tubuhnya sangat panas, mukanya pun memerah

Zein langsung menggendong Ziva ala bridal style menuju mobil dia akan membawanya ke rumah sakit, Ziva hanya terdiam saking lemas nya

"Gimana keadaannya dok. " Tanya Zein,  duduk kini mereka berhadapan setelah dokter memeriksa Ziva

"Dia hanya demam, dia terlalu banyak pikiran sehingga tubuhnya tidak stabil. Masnya jaga istrinya agar tidak kecapean dan agar tidak banyak pikiran, mungkin ada yang membuat dia overthinking sampai membuatnya down seperti ini. "

"Sekitar tiga hari mba Ziva sebaiknya dirawat di rumah sakit, nanti saya tuliskan resep obat nanti bapak menebusnya di apotek. "

"Tapi beneran ga ada penyakit lainnya kan dok? "

"Tidak ada pak, hanya demam biasa saja. Demam tinggi,sebab dia seperti memikirkan sesuatu yang membuat dirinya takut. "

"Dan ini resep nya , jangan lupa untuk diminum agar cepat sembuh. "

ʕ •ᴥ•ʔ


"Sayang makan dulu ya nanti minum obat." Bujuk Zein, Ziva sedari tadi tidak ingin makan dan kini Zein berusaha untuk membujuknya

"Pahit ga enak. " Jawab Ziva

"Tiga suapan aja yang penting kamu makan dan minum obat biar sembuh. " Bujuknya lagi

"Aku ga mau Ze, rasanya hampar aku mau makanan yang berkuah sama pedes. " Pintanya

"Tapi kan kamu lagi sakit masa makan kaya begitu sih. "

"Ya udah kalau ga mau, aku juga ga mau makan. "

"Oke, tapi kamu makan dulu terus minum obat. "

"Tapi aku ga bisa minum obat."

"Nanti aku retakin. "

ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang