jAnGAn LupA vOtEe
22. koma?
ʕ •ᴥ•ʔ
Sret
Dor
"ZEIN!! "
Zein tersungkur akibat tembakan dan tusukan, matanya menatap langit-langit menahan sakit, "maaf Zi. " Ucapnya sebelum benar-benar menutup matanya .Tepat pukul 02.03 Zein menutup matanya
Mobil polisi terdengar, Garda yang memanggilnya. Untuk menangkap Afkar dan Gala
Rencana sebenarnya, Zein yang ingin menangkap penghianat, Afkar. Dia sudah mengetahuinya, hanya dia dan Zaki yang mengetahui anggota Garda lainnya tentu saja baru mengetahuinya sekarang
Anggota Garda berlari mendekat kearah ketuanya, "cepat panggil ambulan!! " Teriak Damar
"Zein." Panggil Zaki membawa kepala Zein ke pangkuannya
Damar mengikat perut Zein agar tidak terlalu banyak mengeluarkan darah, "lu harus bertahan Zein. "
ʕ •ᴥ•ʔ
Didepan UGD Garda menunggu ketuanya yang sedang ditangani dokter, dengan keadaan cemas. Sudah hampir satu jam tapi dokter belum juga keluar.
"Udah ngabarin keluarganya belum? " Tanya Satria salah satu anggota inti Garda
Semuanya menggeleng, "sebaiknya kabari dulu, terutama istrinya. Udah hampir satu jam dokter belum juga keluar. "
"Mar telpon Ziva. " Suruh Zaki
Dikediaman rumah Zein, Ziva sedang mondar-mandir entah kenapa perasaanya tidak enak sedari tadi, dia memikirkan Zein.
"Apa aku telpon papa aja ya. " Gumamnya menggigit jempolnya karena gelisah.
"Assalamu'alaikum pa. "
"Maaf ganggu pa, Ziva mau tanya. Zein lagi di kantor sama papa kan? "
"... "
"Tadi pamitnya mau kekantor papa buat kerja, ya udah aku bolehin. "
"... "
"Ya udah pa, aku tutup ya. Jadi ganggu papa malam-malam."
"... "
"Iya wassalamu'alaikum. "
Tut
Ziva mematikan sambungan telponnya, "Zein kemana sih? " Gerutunya
Drttt
Ponsel nya bergetar, seseorang menelponnya. No tidak dikenal
"Assalamu'alaikum."
"... "
"Apa?! "
"... "
"Aku segera ke sana. "
Damar yang menghubungi nya, dia memberi tahu bahwa Zein mengalami kecelakaan. Dengan bergegas Ziva mengganti pakaian nya dengan gamis dan memakai cadarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Ficção Adolescente"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...