Jangan lupa vote
ʕ •ᴥ•ʔ
Saat ini Ziva dan Zein baru saja sampai di rumah Puspita mama Zein dan mertua Ziva, seperti janjinya
"Assalamu'alaikum." Salam mereka berdua
"Nah ini nih yang ditunggu-tunggu. " Sambut Bagas-papa Zein
Mereka berdua menyalami Bagas, "ayo langsung ke dapur aja, mama udah nungguin di sana. " Ajaknya
"Ma, sini aku bantuin. " Pinta Ziva
"Engga usah, kamu duduk aja. Ini udah hampir selesai . " Tolak Puspita
Mereka makan dengan sunyi, hanya bunyi sendok dan piring yang saling berbenturan, sudah menjadi tata krama di keluarga ini saat makan harus diam, tidak boleh ada yang berbicara.
Setelah selesai makan, mereka berkumpul diruang keluarga sambil menonton TV. Jangan lupakan Zein yang terus menempel pada Ziva
Seperti saat ini, Zein tiduran dengan paha Ziva sebagai bantal, tangan Ziva yang mengelus rambut Zein, lembut.
"Liat pa, anakmu manja sekali. " Tutur Puspita, saat melihat anaknya ingin sekali menempel pada menantunya, Ziva yang hanya akan mengambil minum aja ikut dari belakang, seperti anak dan induk
"Biasalah ma, anak muda. " Balas Bagas
"Iri bilang bos. " Sela Zein meledek
Ziva tersenyum canggung, "Ze." Tegur nya
"Ziv,Zein sering pulang malem ga? " Tanya Puspita
"Em, Kadang-kadang ma. " Jawab Ziva
"Zein, kamu udah punya istri. Kurangin mainnya, kasian Ziva di rumah sendirian. " Tegur Puspita pada anaknya
Pernah berkali-kali Zein pulang jam tiga pagi, dan dimarahi pun masih tetap sama. Pulang jam 3 sudah biasa menurut Zein
"Iya ma. " Jawab Zein singkat
"Iya-iya doang, tapi engga dilakuin. " Kesal Puspita
"Iya Zein, mama kamu bener. Lagian di rumah ada istri ngapain main, mending main sama istri. " Sela Bagas
"Nah iya itu bener. "Sahut Puspita
"Udah lah ma, aku mau tidur. "Potong Zein , menarik Ziva untuk dibawa ke kamarnya, " Ma,pa aku tidur duluan. "Pamit Ziva
" Tuh liat pa anakmu, di rumah aja tadi aku di usir. "Tutur Puspita melihat pasutri yang sedang menuju kamarnya, dengan Zein yang merangkul pundak Ziva
" Udah lah ma biarin, itu juga anakmu. nanti juga kalau butuh kita pasti kesini. "Jawab Bagas
" Ya iya datang pas butuh doang . "Sela author
ʕ •ᴥ•ʔ
Sekarang jam menunjukkan pukul sebelas malam, Ziva dan Zein sudah tidur sambil berpelukan. Tapi tiba-tiba ponsel Zein berbunyi
Dengan kesal Zein mengangkat nya, " Apa. "Ujarnya
" Hai bro, gimana kabarnya hahaha. Udah nikah ya ternyata, eh keceplosan. Gue tantang nih balapan malam ini,mau nolak?Siap-siap aja istri lo yang jadi korban nya. "Ujar seseorang dari sebrang sana
Kemudian telpon itu mati, "Awas lo Gala. "Gumam Zein, mengepalkan tangannya
Zein berdiri bersiap untuk pergi, mengambil jaket dan kunci motornya, membuka pintu dan kembali menutupnya, dia berbalik kearah istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Roman pour Adolescents"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...