16.salah paham

266 23 0
                                    

jAnGAn lUpA vOtEe

ʕ •ᴥ•ʔ

"Gimana? " Tanya Zein

Zein, Zaki,Afkar, Damar,Amir dan Arfan inti Garda kini tengah berkumpul di ruangan khusus untuk mereka membahas sesuatu hal yang penting

Mereka berdiri dibelakang  Afkar yang duduk didepan komputer berhadapan, pandangan semuanya berpusat pada komputer didepannya"em pelakunya kita udah tau, gue liat CCTV disekolah kita kemarin. Tapi dia ga kelihatan mukanya jadi gue belum tentu benar siapa pelakunya cuma dari nama seragam nya yang samar-samar terlihat. " Jelas Afkar

"Nih coba lo perhatikan. " Lanjutnya menampilkan video orang yang sedang berjalan menuju mading sekolah

Mereka fokus untuk melihat siapa pelaku yang sebenarnya, apakah orang terdekat mereka atau bukan

"Bukannya dia murid baru dikelasnya istri lo bos. " Ujar Damar membuat mereka menoleh kearahnya dan kembali menatap komputer

"Siapa itu namanya? " Tanya Damar lupa

"Gani? " Tanya Zaki

"Iya itu. "

Zein kembali fokus meneliti video rekaman tersebut, setelah lama berfikir Zein melihat ada kaca dia kemudian memperbesar videonya menatap kaca, karena terdapat pantulan dari wajah pelaku

"Ini kan-"ucap Afkar berhenti

"Gala? "Tanya Damar

"Bukan."jawab Zaki

" Ini bukan Gala maupun Gani, dia pasti sengaja pakai seragam yang bertulisan nama Gani biar kita nuduh dia. Dia pasti orang suruhan."Jelas Zein

" Apa jangan-jangan dia orang suruhan Gala Zein? "Tanya Afkar

Mereka mengangguk setuju, " Itu bisa jadi karena cuma dia musuh gue yang tau, tapi kita jangan gegabah mengambil keputusan."jelas Zein

"Kita lihat sampai mana dia bermain-main sama kita."Lanjutnya

"Sekali lagi dia bermain-main baru kita bertindak. "

ʕ •ᴥ•ʔ

Hari ini Ziva akan berangkat ke sekolah diantar Zein tentunya,setelah dua hari libur,Di SMA nusa bangsa libur hari Sabtu dan Minggu karena full day

"Nanti kalau ada apa-apa langsung hubungi aku Zi. " Ujar Zein menghadap kearah Ziva

Mereka sudah sampai diparkiran masih didalam mobil belum keluar, Zein pasti akan memberi Ziva pepatah. Seperti saat ini Zein terus saja mengoceh mengingatkan untuk ini lah itu lah, sampai bosan saja mendengarkannya

Coba saja bayangkan dari rumah sampai sekolah, dan diparkiran menasehati dengan ucapan yang sama. Bosan bukan?

"Iya Ze, kamu dari tadi ngomong kaya gitu terus, aku jadi pusing dengerinnya. " Ujar Ziva

"Ya aku cuma takut kamu kenapa-napa. " Balas Zein

"Udah aku mau sekolah,kamu kan mau kekantor ayah. " Ajak Ziva

"Aku antar kamu sampai Kelas, saat istirahat biar temen-temen aku yg jemput kamu ,waktu pulang aku jemput juga ke kelas. Kamu tinggal diem saja dikelas nunggu aku sampai. " Ujar Zein panjang lebar

"Ga usah, kan ada Shifa ada Deli juga. Mereka pasti jagain aku Ze, kamu jangan khawatir. " Jelas Ziva

"Tetap aja, aku khawatir. "

ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang