8.merokok

385 37 3
                                    


jAnGAn lUpA vOtEee ⭐🖤

ʕ •ᴥ•ʔ

"Siapa ya Kemarin yang di bonceng sama bininya. " Ledek Damar

Saat ini mereka sedang berada di tempat tongkrongan yang berada di sekolah, Di rooftop

Zein yang tengah merokok menoleh padanya menatapnya tajam, "siapa? " Tanya Afkar bingung

"Yang udah nikah siapa lah. " Sela Zaki

"Si bos. " Jawab Afkar belum mengerti, "hah bos? Lo di bonceng ama istri bos? " Lanjutnya dengan tertawa

Zein menatapnya tajam, "dia yang minta. " Tegasnya

"Ya kan lo bisa nolak, Suami takut istri. " Ledek Damar

"Diem lo pada. " Tegur Zaki

Zein menengok ke bawah menuju lapangan, dahinya mengerut seperti mengenal seseorang yang tengah berdiri di lapangan, sedang apa istrinya

Zein berdiri dari duduknya, berniat pergi kelapangan sebelumnya dia membeli minum di kantin

Zein berdiri di sebelah Ziva yang kini tengah hormat ditengah lapangan pada bendera merah putih, menutupinya dari cahaya matahari

"Dihukum? " Tanya Zein

Ziva menoleh saat tidak merasakan panas lagi dan mendengar suara seseorang,"ga liat lagi ngapain. "Ketus Ziva

"Ga boleh ketus-ketus kalo ngomong sama suami. " Peringatan Zein , "nih minum dulu." Ucapnya menyodorkan satu botol aqua

Ziva menerimanya karena memang sudah tidak kuat lagi, lalu mengembalikan nya lagi, "udah sana, nanti ada yang liat. " Usir Ziva

"Engga setia istri dong, masa istrinya dihukum suaminya enak-enakan. "Balas Zein

" Terserah. "Ketua Ziva

"Bos bucin banget ya. " Celetuk Damar

Tanpa mereka berdua sadari sedari tadi Anak-anak Garda yang membolos Ke rooftop kini memperhatikan nya dari atas

"Ya sama pawangnya ini, bukan sama cewe lu. " Balas Afkar

"Ya iya sih, tapi kan jadi jarang ngumpul sama kita. " Ujar Damar

"Ya udah biarin aja. " Sela Zaki

Kembali ke Ziva dan Zein, bel istirahat akhirnya berbunyi, Ziva menghela nafasnya pelan, berjalan ke pinggir lapangan untuk beristirahat sebentar sebelum kembali ke kelas

Zein tentu mengikutinya, duduk di sampingnya. Memperhatikan istrinya , dia mengelap keringat yang berada di dahi istrinya , "kenapa bisa dihukum? " Tanyanya

"Lupa ngerjain PR. " Jawabnya

"Lain kali dikerjain,jadi dihukum gini kan. " Tegur Zein

"Ya kan aku lupa. " Kesal Ziva

Zein ingin kembali berbicara, tapi Ziva mengangkat tangannya seolah menyuruhnya untuk diam, "aku capek, males ditanyain. " Ujarnya

Mereka terdiam menatap siswa yang tengah bermain basket, Ziva berdiri dari duduknya, melangkahkan kakinya untuk pergi sebelum Zein mencegat nya

"Mau kemana? " Tanya Ziva saat Zein menggandeng nya membawanya pergi

"Kita ke rooftop, cari angin jadi kamu ga cape lagi. " Ucapnya

Sesampainya di roftop, terlihat teman-temannya yang kini menatapnya,Zein mengkode teman-temannya agar segera pergi

Ingat Zein ketika di sekolah dan mempertemukan istrinya dengan temannya pasti dia akan memeluk istrinya agar mukanya tidak bisa diliat oleh teman-temannya , sungguh posesif.

ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang