JaNgAn lUpA vOtEe
18. Jangan pergi!!
ʕ •ᴥ•ʔ
"Zein."panggil Ziva turun dari motor yang sedikit agak jauh dari tempat Zein
Zein berdiri di depan para anggotanya memberinya arahan, mereka berada didepan markas ada banyak sekali anggota sepertinya semua anggota dia kumpulkan bukan dia,Damar yang mengumpulkan mereka.
Zein menoleh saat mendengar suara perempuan.
Zein menoleh, lalu menghampiri Ziva yang tidak memakai cadar saat ini, "Cadar kamu mana?! "Ketus Zein
Ziva meraba mukanya, dia lupa menggunakan cadar karena terlalu buru-buru mengejar Zein dia terlalu khawatir
Ziva menunduk, " Aku lupa pakai, aku khawatir sama kamu Ze. Aku kejar kamu. "
"Pulang!! " Tegas Zein
"Kamu mau kemana? "
"Aku bilang pulang Ziva. "
"Kamu mau kemana Zein, aku ikut. "
"Pulang aja sana sama laki-laki itu, seneng kan kamu sama dia. "
"Ze, dia bukan siapa-siapa aku. "
"Zein, kita berangkat. Kita harus serang geng Galaksi. " Teriak Damar
"Pulang!! Pulang Zein. " Bentak Ziva , menitikkan air matanya, ketakutan.
"Buat apa, liat kamu pelukan sama dia? "
"Aku kecewa sama kamu kalau kamu pergi." Ujar Ziva menitikkan air matanya
"Urusin aja laki-laki itu. " Ujar Zein berbalik berniat pergi
"Zein, kalau kamu pergi jangan harap bisa ketemu aku lagi. "Teriak Ziva menangis
" Jangan pergi!! "Lirihnya
Zein sepertinya tuli dia tidak mendengarkan ucapan Ziva, padahal dalam hati dia berucap, "mana bisa aku hidup tanpa kamu Zi, tapi aku kecewa sama kamu. "
"Aku bener-bener sama ucapan aku, aku ga bohong. " Teriak nya lagi
Pria tadi menghampiri Ziva merangkulnya, mengusap air mata Ziva, "kita pulang ya. " Ajaknya
Zein yang kini ingin berbalik mengurungkan niatnya saat melihat pria itu menghapus air mata istrinya
"Zein? Yakin?"
Zein menganggukkan kepalanya lalu menyalakan motornya, "Garda." Teriaknya
"Garda terdepan. " Sahut teman-temannya
Ziva menangis histeris, "Zein." Teriaknya saat Garda sudah benar-benar pergi
"Mas ayo kita cepat pulang. " Ajak Ziva menarik pria itu menuju motornya
ʕ •ᴥ•ʔ
Saat sudah sampai didepan rumahnya, dia langsung turun dan langsung berlari memasuki rumah
"Ayah." Teriak Ziva masih terisak menangis, dalam perjalanan pun dia menangis
"Ayah." Teriaknya lagi
"Kamu kenapa sayang? " Tanya Heryawan,khawatir saat melihat anaknya menangis sesenggukan
"Zein." Lirihnya
"Zein ayah. "
Dia tidak kuat untuk berbicara, karena susah untuk mengatur nafasnya, "ada seorang laki-laki yang menghampirinya kemari, lalu dia pergi. Ziva mengajak aku untuk mengejarnya tapi dia pergi bersama orang-orang yang sepertinya temannya." Jelas laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zivanna
Teen Fiction"Emm, lo mau ga jadi pacar gue? " Tanya Zein membalikan tubuhnya menghadap Ziva,mata yang saling menatap Dahi Ziva mengerut bingung, "hah? " Ucapnya Zein tersenyum, "pacaran setelah menikah kan ga papa? Gue mau kita saling mengenal. " Ujarnya ...