Part kedua: acara pernikahan pun dimulai saat menjelang malam.
Jane dan Keenan sudah berganti busana yang lain. Kalian bisa bayangkan betapa betenya Jane, yang harus berganti baju dua kali untuk satu acara saja. Bahkan awalnya dia harus berganti busana sebanyak 4 kali. Tetapi karena akhirnya Jane mengamuk, lalu Keenan serta papanya membujuk mamanya Jane dan mamanya Keenan, kelebayan ganti baju 4 kali pun tidak jadi, dan cukup dua kali saja.
Selesai ganti busana, Jane dan Keenan berjalan beriringan ke aula yang lebih besar, namun tidak ada kursi untuk para tamu karena sengaja didesain untuk standing party. Selama berjalan beriringan, Keenan enggak berhenti untuk terus melirik ke arah Jane, yang menurutnya semakin cantik mengenakan dress berwarna rosse gold tersebut.
Jane yang merinding karena sadar dirinya terus ditatap oleh makhluk astral dari Insidious atau mungkin Vecna dari upside-down, akhirnya menoleh ke Keenan. "Mau berhenti lihatin gue, atau lo enggak bisa lihat apa pun lagi selamanya?" Jane mengancam dengan suara yang super pelan agar tidak terdengar oleh keempat sobat magadirnya dan gengnya keenan yang jadi groomsmen.
Bisa repot kalau didengar oleh para mulut besar itu. Walaupun gengnya Keenan yang terlihat menyebalkan hanyalah Zulkidlin, tetap saja Jane harus berhati-hati dengan kedua temannya Keenan yang berwajah galak, yaitu Sultan dan Farido. Sementara yang namanya Xiumay dan Icang sih terlihat baik, namun biasanya yang terlihat baik malah paling menyeramkan, 'kan?
Saat memasuki aula , kembali terdengar suara dengungan-dengungan tawon lagi di telinga Jane. Bahkan kali ini lebih ramai karena tamu yang datang juga lebih banyak. Mulai dari teman-temannya Jane-Keenan, teman-temannya orang tua mereka, keluarga besar, para klien Keenan dan papanya, sampai kerabat jauh yang tidak pernah muncul pun juga ada.
Jane langsung pusing mendengar suara dengungan yang semakin lama semakin bersik. Suara musik kali ini juga jauh lebih kencang dari sebelumnya.
Seolah-olah suasana pesta pernikahan ini kurang berisik dengan suara musik yang kencang dan suara para tamu yang berdengung di mana-mana, MC dengan mic dan speaker-nya yang bervolume besar, berbicara dengan heboh juga saking semangatnya.
Jane akhirnya sama sekali tidak bisa memaksakan seulas senyum kali ini. Namun, Salgita yang ada di sebelahnya, tersenyum menenangkan pada Jane, dan akhirnya secara alami Jane pun juga senyum. Berbeda dengan Jane, Keenan tersenyum sok keren sambil menyapa para tamu yang ada di sepanjang jalur ia berjalan.
Semua orang yang tahu betapa jomblonya Keenan sejak dulu, menyelamati Keenan dengan heboh karena akhirnya ada yang dia gandeng. Orang-orang tersebut enggak tahu saja butuh waktu berapa lama dan betapa banyaknya orang yang membujuk Jane agar mau bergandengan dengan Keenan selama berjalan nanti. Namun akhirnya karena Jane ingin acara enggak jelas ini segera selesai, dia pun menuruti keinginan semua orang untuk menggandeng lengannya Si Psikolog Gadungan Yang Super Freak itu. Tetapi tetap saja wajahnya enggak bisa dikontrol. Dari awal masuk aula tadi, dia cemberut kecuali pas Salgita senyum ke dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Borderline - Chanyeol X Wendy [Revisi]
Fanfiction[Rom-Com] Cerita klasik, picisan, dan cheesy tentang Chanyeol dan Wendy. Jane merupakan mahasiswi yang hobi ngegas sana-sini dan prinsipnya adalah senggol dikit bacok. Jane: Ga usah sok cakep lo, Keenan! Di dunia ini masih ada Sehun EXO! #2 in Borde...