13 (part 2)

55 9 14
                                    

Jane langsung menoleh ke asal suara yang berada di belakangnya.
Saat melihat penyebab suara tersebut, Jane langsung membulatkan matanya.

Keenan?

Jane yang biasanya saat melihat Keenan langsung emosi, ingin mengomel-ngomel, merasa mual, dan selalu menatap Keenan dengan tatapan full of hatred, namun tidak untuk kali ini. Untuk kali ini, perasaan dan tatapan itu tidak muncul sama sekali. 

Justru sebaliknya. Untuk pertama kalinya --- sejak mengetahui ide konyol tentang dirinya dan Keenan --- Jane merasa super duper senang, aman, tenang, dan ... lega saat melihat Keenan di hadapannya. Dia melihat Keenan membawa potongan kayu dan memukuli preman-preman cungkring --- yang ternyata sangat culun dan lemah --- itu satu persatu.

"WOI! LO SIAPA?!" Bentak ketua preman sambil tetap menodongkan pisaunya di leher Jane.

"Gue ...?" Keenan balik bertanya sambil menatap marah ke ketua preman yang enggak kalah cungkring dan cemen dari anggota-anggotanya. "Gue suaminya cewek yang lagi lo todong pisau itu, tolol," ucap Keenan dingin.

Jane langsung membulatkan matanya.
Apa-apaan dia ngaku-ngaku?! Masih calon juga! Protes Jane.

Namun tentunya, Jane sama sekali tidak menunjukkan protesnya pada ocehan Keenan yang melantur itu. Ocehan itu sama sekali enggak penting karena yang terpenting adalah dirinya selamat.
Ya, kan?!

"Tch, ngaku-ngaku lo jelek!" Ejek Si Ketua Preman Cungkring --- dan super buluk --- kepada Keenan, yang terkenal ganteng se-RT.

"Dih, lo lebih jelek! Enggak layak disebut manusia bahkan!" Keenan balas mengejek.

Woi, ngapa lo pada malah maen hina-hinaan?!

"BACOT LO! SINI MAJU LO KALO BERANI!" Bentak Si Ketua Preman Cungkring tersebut --- yang tanpa sadar nada suaranya mirip soundtrack di platform video TikiTaka --- sambil mendorong Jane ke arah gerombolannya.

Belum sempat Si Ketua Preman Cungkring tersebut menyentuh Keenan, tiba-tiba terdengar suara sirine mobil polisi.

Para preman tersebut langsung menoleh ke asal suara sirine dan langsung melihat ada tiga mobil polisi yang melaju ke arah mereka.

Si Ketua Preman Cungkring tersebut langsung menoleh ke Keenan dan menatap Keenan sengit. "LU YANG LAPORIN YA?! DASAR CUPU! UDAH MAKE KAYU, ADUAN PULA MAINANNYA!"

Keenan hanya tersenyum sinis melihat kebodohan preman-preman tersebut. Bukannya langsung kabur, malah banyak protes kayak ibu-ibu arisan!

Para preman tersebut pun langsung kabur dan melempar Jane begitu saja ke aspal jalanan. Namun, belum sempat mereka berhasil kabur jauh, mobil polisi berhasil menghadang mereka dan menangkap mereka semua.

Keenan pun bergegas menghampiri Jane, yang sedang meringis kesakitan karena dilempar sembarangan ke aspal.
"Kamu enggak apa-apa?!" Tanyanya dengan wajah panik sambil membantu Jane bangun dari jatuhnya. Setelah Jane sudah berdiri, matanya Keenan langsung menulusuri Jane, mulai dari wajahnya, tangannya, sampai kakinya Jane.

Jane langsung risi dan menarik tangannya yang dipegang Keenan dengan kasar. "Ngapain lo liatin gue?!" Bentaknya sambil memelototi Keenan. "Dasar mesum! Cupu! Bawa-bawa kayu segala pula!" Omel Jane sambil mengalihkan pandangannya dari Keenan. "Heran gue kenapa mama bisa segitu percayanya sama lo."

Keenan langsung terkekeh dan tersenyum lebar menatap Jane.

Keenan langsung terkekeh dan tersenyum lebar menatap Jane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Borderline - Chanyeol X Wendy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang