13 : UNKNOWING

40 9 1
                                    

James segera bangkit, mengenakan serangkaian pakaiannya yang tadi berserakan karena kegiatannya malam ini. Teriakan itu milik Keylie dan tak sewajarnya jika Keylie berteriak dengan menggedor pintu kamar mereka. Ini hal yang janggal. Dan satu hal yang memang harus dilakukan adalah keluar dan mengecek keadaan.

Benar saja. Keylie meringkuk di belakang pot besar di samping pintu kamar. Ada darah yang mengalir di pelipis kepalanya. Tubuhnya masih gemetar sambil menutup bagian kepalanya yang terluka.

"Apa yang terjadi?" James merendahkan posisi tubuhnya agar sejajar dengan wanita itu, disusul keberadaan Alice yang kemudian membawa tubuh Keylie untuk berdiri dan masuk ke kamarnya.

Mereka semua tercengang dan segera menutup pintu.

"Kita harus segera pergi malam ini. Dia ada disini, James."  Tutur Keylie yang menahan sakit karena lukanya segera dibasuh oleh Alice dengan kain basah.

"Siapa yang kau maksud?" Alice mengajukan pertanyaan bersamaan dengan James yang mendadak menatap Alice khawatir. "Key?!"

"Segera balut dengan perban dan kita harus segera keluar dari sini sekarang. Kita sedang dalam bahaya, sayang."  James memerhatikan gurat curiga pada wajah wanitanya. Ia tahu, Alice adalah wanita yang cerdas. Jadi jika ia menceritakannya sekarang maka tak ada waktu untuk menyelamatkan Alice. Atau bahkan Keylie akan menjadi sasaran bagi Cedric. Alice akan banyak bertanya hingga detail untuk mencari tahu. Dan James tahu, ini bukan saat terbaik untuk memberitahukan jika Cedric tengah mengincar dirinya.

Maka tak butuh waktu lama untuk James dan Alice membawa semua barang mereka dan pergi dari sana.  Bahkan Keylie dengan cekatannya pun segera mengambil barang yang masih ada di dalam kamarnya untuk segera bergegas lepas dari salah satu resort ternama di kepulauan Virgin.

"Bisa kau jelaskan padaku, James? Sebenarnya apa yang terjadi?!"

James menggenggam tangan Alice dengan berhati-hati, seakan tangan itu begitu rapuh untuk sekadar mendapat usapan hangat darinya. "Tenanglah sayang. Semua akan baik-baik saja."

Alice menggeleng dengan wajah kecewanya. Matanya terus memerhatikan Keylie dan suaminya secara bergantian. Ia seperti orang bodoh yang tengah dipermainkan dalam kondisi ini. Keduanya menutup mulut dengan baik, bahkan Keylie yang biasanya selalu berterus terang padanya kali ini pun hanya tertunduk dan tak sekalipun menatap dirinya meski Alice memohon.

"Apa yang kalian rahasiakan dariku? Hah?" Alice tak bisa tenang. Melihat kondisi Keylie yang seperti beberapa menit lalu saja sudah membuatnya terkejut dan khawatir, lalu sekarang ditambah lagi tak ada dari mereka berdua yang mau menerangkan kejadian atau menyebutkan siapa orang yang dimaksud Keylie tadi.

"Nanti akan kuceritakan ketika kita sudah sampai."

"Sampai?" Alice kembali dikejutkan. Sebenarnya kemana tujuan mereka sekarang ia pun tak mengetahuinya. Di luar sana sangat gelap dan mobil yang sedang ditumpanginya juga hanya mengikuti arahan dari pria yang duduk di sampingnya. Alice hanya mengikuti dan Alice sadar satu hal, ada hal penting yang tengah dirahasiakan James dan Keylie darinya.

🖤

James menghidupkan perapian. Keylie yang sedari tadi berdiam diri hanya mematung di tepi jendela sambil melihat danau yang tak jauh dari tempat mereka tinggal. Dan Alice hanya mendudukkan diri di sofa untuk mencari ketenangannya. Tak ada suara dan tak ada deru kendaraan yang berlalu lalang.

"Ini rumah peninggalan pamanku. Rumah satu-satunya yang menjadi tempatku melarikan diri dari segala rutinitas dan kegilaan keseharianku di pusat kota. Apa kau menyukainya, sayang?"

Gemeritik kayu yang dibakar seolah menciptakan atmosfer baru dalam kesunyian yang dibuatnya. Alice melirik sejenak. Melihat suaminya terus memandang ke arah dirinya yang sedari tadi acuh. Hatinya tak sanggup berlama-lama seperti ini. Baru satu hari menikah dan merasakan bagaimana nirwana telah disuguhkan dalam satu malam yang singkat, maka tak elak jika dirinya kembali tersenyum dan merindukan hangat tubuh yang semalaman menjadi candunya.

ARCANE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang