Aku minta maaf ya baru muncul lagi. Semoga masih inget part sebelumnya tentang Keylie yang dibawa kabur sama mas ganteng...
😁Langsung aja yukk lanjuttt...
Happy reading
.
.
.“Baiklah. Ikut aku.”
Satu per satu orang menaiki yacht. Anthony mengambil posisi paling depan dan menaruh pusat pandangnya ke arah yacht milik Cedric. Laju kendaraan Cedric lebih cepat. Beberapa polisi juga telah mengarahkan pistol ke arah kendaraan air yang melaju tak jauh dari mereka. Keylie yang terlihat dari kaca transparan kapal itu pun nampak terkurung di dalam ruangan dengan Cedric mengelola laju kecepatan untuk menghindari pengejaran mereka. Maka, tanpa aba-aba satu tembakan melesat ke arahnya, marina tak lagi sunyi. Suara tembakan air membuat burung-burung laut terbang berhamburan karena terkejut.
Tak ada pilihan untuk Keylie tetap disana. Ia berusaha melepaskan diri dengan menggesek-gesekkan tali di tangannya pada pinggiran lempengan besi yang berada dalam ruangan. Ia juga tak mau berteriak atau mengeluarkan satu pun suara yang akan membuat Cedric kembali memerhatikannya melalui spion kapal. Ia hanya harus pergi dengan cepat sekarang. Meskipun menceburkan diri adalah pilihan satu-satunya untuk melepaskan diri dari perangkap yang membawa dirinya entah menuju kemana bersama pria sialan itu.
Keylie bergerak pelan, membuka pintu yang ia tahu tak terkunci karena Cedric hanya mendorongnya masuk dan segera menuju bagian kemudi.
Ia bergerak lambat di atas kendaraan yang nyatanya melaju dengan cepat. Tak memedulikan diri dengan gelombang air yang mengaduk-aduk perutnya hingga mual.
Bisa dikatakan gila ketika ia merangkak keluar dan menengok ke arah yacht lain di belakangnya. Rambutnya yang berkilau nampak terayun kuat dan telah siap basah untuk beberapa detik lagi. Entah apa yang akan terjadi nanti, wanita itu hanya berpikir untuk segera pergi.
Hingga saat itu terjadi, banyak pasang mata melihat bagaimana debur air dari sisi samping yacht milik Cedric beriak kuat. Keylie membuang diri.
**
Teriakan Alice dan satu tembakan kuat terdengar tepat saat Keylie telah berada di dalam air. Perbuatan bodoh yang pasti akan mengorbankan nyawanya. Tapi hanya dengan ini ia bisa menyelamatkan diri.
Berselang tak lama gerakan dari dasar air memberi sinyal jika wanita itu berhasil selamat. Hanya saja, luka di pelipis kepalanya yang nampak di permukaan membuat Alice kembali berteriak. Darah segar bercampur air di wajah itu sungguh memprihatinkan. Sampai satu polisi penyelamat menerjunkan diri dengan satu pelampung untuk sang korban.
“Kita selamatkan dulu korban untuk dibawa ke rumah sakit, dan kau segera hubungi bagian perairan untuk pengejaran tersangka. Kita harus kembali dan menyelamatkan Keylie. Dia terlihat lemah dan harus segera mendapat penanganan,” seru Anthony pada salah satu polisi regu yang dibawanya.
Semua mencoba tenang, kecuali Alice. Ia terlampau panik melihat kondisi Keylie saat ini. Luka di pelipis itu robek cukup dalam dan memar terlihat di sekitar lukanya. Alice memeluk sahabatnya, juga memberi selimut dari sang pemilik kapal agar setidaknya Keylie dapat lebih hangat dalam kondisi ini. selain itu kepala Keylie yang terluka juga sementara dibalut dengan potongan kain, guna mencegah terjadinya pendarahan yang lebih parah.
“Bertahanlah. Aku disini bersamamu, Key.”
Senyum Keylie tampak terulas di wajahnya. Bibirnya pucat, tubuhnya semakin dingin dan tangannya terkulai tak berdaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE [End]
FanfictionJames Arthur telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Membuat pria itu merasakan kehilangan yang sanggup menghancurkannya dalam waktu sekejap. Namun siapa sangka jika dia menemukan hal lain setelah mendapati sebuah surat di balik lukisan...