BAB 8

77 8 1
                                    

2K WORDS😭😻

HAPPY READING SEMUAA NYA 😌💘

KALO ADA TYPO SOK ATU KOMEN

*

*

Pagi cerah hari ini pukul 09:00 matahari yang sudah terbit, daun-daun yang tadi nya layu menjadi bangun kembali. Hewan-hewan yang tadi nya di kurung saat ini sedang mencari makan. Sungguh Masya Allah ciptaan Allah Subhanahu wata’ala. Kita harus bersyukur karena masih bisa di beri sehat wal’afiat. Dan, jangan lah kesehatan mu itu tidak pernah melakukan shalat. Sebab, selagi kita masih sehat, kuat, dan masih bisa melakukan hal yang positif maka kita harus mengerjakan nya.

Sebaik-baik nya manusia bersyukur apa yang di berikan Allah Subhanahu wata’ala. Jika kita di berikan sehat maka gunakan lah kesehatan mu untuk ibadah dan hal yang positif.

Di pagi hari tepat pada hari Jumat, seluruh santri pondok pesantren Ar-rofiq sedang melakukan kegiatan bersih-bersih area pondok pesantren. Setiap santri memiliki tugas masing-masing. Santri putri biasa nya di tugaskan memasak untuk seluruh santri dan ada juga yang mengerjakan di rumah kyai.

Karena di hari Jumat juga biasanya santri-santri pondok pesantren Ar-rofiq tidak mengaji dan di gantikan yaitu gotong royong atau bersih-bersih. Hannan di tugaskan untuk mengawasi santri yang tidak mengerjakan tugas nya. Hannan menggantikan Abang nya karena Raka sedang melaksanakan kuliah dan mendapatkan jadwal siang.

Karena memang Hannan tidak sekolah dan libur karena bentar lagi Hannan akan menjalankan nama nya ujian akhir semester (UAS) atau penilaian akhir semester (PAS) semenjak Hannan yang hendak mau UAS sifat bandel Hannan di kurangi. Dulu, Hannan sering terjadi dan selalu masuk ruang BK, dan akhirnya Raka yang tadi nya berada di kampus lalu pulang karena saat itu Raka mendapatkan informasi dari kepala sekolah Hannan.

Tetapi, sekarang Hannan merubah sikap nya. Bahkan, yang dulunya Hannan selalu memakai pakaian acak-acakan menjadi rapi. Itu semua Hannan di nasehatin oleh salah satu santri pondok pesantren Ar-rofiq.

Hannan berkeliling bersama Faris, pria itu di minggu ini tidak di tugaskan untuk bergotong royong tetapi Faris di tugaskan untuk mengawasi santri-santri yang tidak bergotong royong. Saat ini Hannan dan Faris berada di area santri putri. Semua nya yang melihat Faris dan Hannan mereka menundukkan kepalanya bersama-sama. Meski mereka semua di dalam hati nya hendak meneriak karena kedua pria yang bisa di bilang calon idaman lewat di area santri putri. Bukan kah tidak boleh? Sebenarnya memang tidak boleh, tetapi salah satu aparat santri putri sedang melakukan kegiatan di dapur Ndalem. Dan akhir nya Hannan dan Faris lah yang mengurusinya. Di pondok pesantren Ar-rofiq ini biasa nya sehabis mengerjakan gotong royong bersama lalu mereka sarapan bersama-sama dan tempat makan nya bukan piring melainkan di daun pisang yang sudah bersih dan yang sudah di sediakan. Selain daun pisang, biasanya menggunakan nenampan dan itu secara beramai-ramai.

Satu nenampan terdiri enam atau tujuh orang. Sungguh nikmat Masya Allah banget.

**

Hannan melihat salah satu santri putri yang sedang duduk dengan memegang beberapa alat tulis nya. Wanita itu seperti sedang ada masalah, dan wanita itu tidak di temani oleh siapa-siapa, hanya seorang diri. Hannan melihat dari kejauhan, ternyata wanita itu yang dulu pernah menasehati Hannan. Iya, Hannan masih ingat.

“Sebenarnya dia lagi lamunin siapa? Atau, soal pacar?” tanya Hannan pada diri sendiri.

Hannan menggeleng kepalanya. Merasa tersadar dari lamunan nya, harusnya Hannan tidak usah memikirkan siapa-siapa. Hannan berbalik arah, ia tidak peduli. Meskipun tadi niat nya ingin ke salah satu asrama laki-laki tetapi ia urungkan.

FAMILY AR-ROFIQ ||SQUEL DOSEN BUCIN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang