BAB 20

52 5 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..., Jangan lupa untuk di vote dan di komen nya. Jangan lupakan Al-Qur'an sebagai pedoman kamu.

**

Happy reading 😍.

**

Setelah malam itu di kabarkan bahwa kedatangan Kyai Zakky dan juga putra nya Gus Zakka info tersebut sangat ramai di kalangan pondok pesantren Ar-Rofiq. Mereka sangat tahu kalau Gus Zakka menjadi incaran para santri putri di sini, namun setelah mendengar informasi tentang Gus Zakka melamar seorang Ning di pondok pesantren mereka, mereka tidak jadi patah hati karena bagaimanapun mereka sadar kalau menjadi seorang istri Gus serasi nya dengan Ning juga.

Bahkan malam setelah kedatangan Gus Zakka beserta orang tua nya membuat Hanna ke pikiran terus sampai sekarang. Ia belum siap untuk menikah di usia muda, bahkan hati nya belum menginginkan menjadi istri orang. Hanna masih ingat pesan-pesan almarhum umi nya bahwa almarhum umi nya sebelum meninggal selalu berkata tentang pernikahan. “Jangan buru-buru menikah kalau memang kamu belum siap, Nak. Menikah itu bukan hanya sekedar romantis setelah akad, tapi menikah juga ada tanggung jawab nya. Umi nggak mau kamu stres kalau di paksa menikah. Umi belum buru-buru meminta seorang mantu, tapi yang ingin umi pinta sekarang atau nanti kamu harus menjadi seorang wanita yang taat, yang terus mengejar cita-cita kamu.” Nasihat itu terus ke ingat kalau umi nya mengatakan seperti itu.

“Umi, Hanna bingung. Gus Zakka, bahkan Hanna nggak kenal beliau, tapi beliau pernah mengatakan kalau beliau pernah bermain dengan Hanna.” Hanna mengusap foto bingkai almarhum umi nya. Di situ ada foto Ipeh yang sedang tersenyum, foto itu di ambil diam-diam oleh Abi nya. Seakan-akan di dalam kamar Hanna ada sosok perempuan yang ia cintai, yaitu Ipeh. Walaupun hanya bayangan tidak bisa di peluk, Hanna yakin sosok itu ada di samping nya.

“Kata Abi, jangan buru-buru menikah karena Abi juga belum menyetujui kalau Hanna nikah di usia muda seperti ini. Di saat orang lain yang seusia Hanna ingin menikah, Abi belum merestui putri nya untuk menikah. Tapi, kata Abi istikharah dulu sebelum menyesal.” Hanna curhat kepada sosok perempuan yang di samping nya walaupun sosok perempuan itu tidak terlihat.

“Bismillah, bantu Hanna ya Allah! Hanna ingin menjadi putri yang baik untuk Abi, kakak, dan adik.”

“Kamu pasti bisa, Nak. Umi yakin sama kamu, jodoh, maut, rezeki, sudah ada yang atur. Jadi kamu tidak perlu bingung karena semua nya sudah ada yang atur yaitu Allah Swt. Kalau kamu bingung, alangkah baik nya kamu istikharah, tahajud dan meminta pertolongan kepada Allah Swt. Umi yakin kamu bisa. Maaf umi nggak bisa memeluk kamu, tapi umi bisa melihat kamu dari kejauhan.”

“U-umi?” ucap Hanna terbata-bata. Sangat terkejut sosok perempuan yang tak terlihat ternyata mendengar ucapan nya. Hanna saat ini gugup bahkan kondisi tubuh nya tidak bisa bergerak seperti ada yang ke kunci. Mata Hanna berkaca-kaca bahwa ia terharu mendengar ucapan yang di lontarkan perempuan itu. Hanna tahu perempuan itu bukan perempuan sembarangan tetapi itu adalah sosok perempuan yang selama ini ia cintai, ia rindui hanya bisa mengirimkan lewat doa walaupun tidak akan bertemu nanti nya.

Saat wanita itu tidak ada, tubuh Hanna merasa lemas akibat ia sangat syok karena perempuan itu datang menemui dan mendengarkan curhatan Hanna. Hanna terjatuh pingsan di lantai untung saja foto wanita yang tadi ia peluk tidak pecah hanya jatuh di pelukan Hanna.

FAMILY AR-ROFIQ ||SQUEL DOSEN BUCIN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang