"Bagaiman kalian senang?" Tanya Davika
"Kita senang Grandma, khop kun na" Sin dan Jan memeluk Davika bergantian
"Jadi hanya kepada Grandma aja ni, kepada Grandpa tidak?"
"Mai, Khop kun na Grandpa" Mereka juga memeluk Miles dengan erat
"Kho kun na Aunty"
"Sama sama sayang"
"Ya sudah, ayo kita pulang. Mommy pasti sudah nungguin kita tuh" Ujar Davika
"Khab Grandma"
Selama perjalanan menuju apartemen Nunu, mereka terus mengobrol. Apa lagi Sin dengan Jan, mereka tidak pernah berhenti berceloteh. Mereka akan selalu bertanya ketika melihat hal yang menarik bagi mereka.
"Sampai, ayo turun sayang"
"Khab grandma" Mereka turun dari mobil dan berjalan menuju apartemen Nunew.
Ding..dong...
Clekk"Mommy" Teriak Sin dan Jan lalu berlari menuju Mommy nya
"Ah sayang kalian sudah pulang ternyata"Jawab nunew sambil membalas pelukan putra dan putri nya
"Senang" Tanya Nunew
"Senang dong mom"
"Ayo masuk dulu mom, dad, nong" Ajak Nunew
"Kayak nya Mommy langsung pulang saja deh. Besok mommy ke sini lagi. Ah iya ini barang barang Sin dan Jan untuk kamu juga"
"Mommy tidak perlu repot repot" ujar Nunu tidak enak hati
"Ngk apa apa sayang, mommy tidak merasa di repotkan kok. Ya sudah kita pulang dulu ya"
"Khab mom, hati hati"
"Daddy pulang dulu Nu"
"Khab Dad, hati hati"
"Kita pulang ya phi"
"Khab Nong" Setelah kepergian keluarga Zee, Nunu membawa Sin dan Jan masuk ke dalam
"Mom, mommy tau ngk sih" Ujar Sin antusiasi
"Kenapa sayang"
"Grandma sama grandpa baik banget lo. Dia memperlakukan aku dengan Jan sangat lembut, dia juga membelikan apa pun untuk kita. Padahal aku dan Jan udah nolak. Terus Mommy tau ngk sih, tadi ada tante tante jahat ngk sengaja nyengol Jan sampai jatuh, terus Grandpa memarahi nya. Setelah itu Grandpa sama Aunty gendong kita terus deh. Pokok nya mereka baiikkkkkkkk banget, kita suka sama mereka" Cerita Sin polos
"Mereka memang baik sayang, meskipun mommy baru bertemu dengan mereka tapi mommy tau jika mereka orang baik. Tapi Jan tidak apa apa kan nak?" Tanya Nunu khawatir
"Jan tidak apa apa Mom"Tanpa mereka ketahui, Zee mendengarkan semua celotehan kedua anak nya. Dia ikut tersenyum senang mendengar cerita polos Sin tentang keluarga nya sendiri.
"Oh iya Mom, daddy mana?"
"Oh iya Daddy kan masih tidur? Terus nanti daddy pulang sama siapa dong? Grandma sama Grandpa sudah pulang"
"Kan Daddy bisa tidur dengan kita Mom" Jawab Jan
"Lagian kenapa sih Mom Daddy ngk tinggal bareng sama kita?" Tanya Sin
"Kan Daddy kerja sayang" Jawab Nunu lagi
"Cloe teman kita di Swiss daddy nya juga kerja, tapi dia tetap pulang kok. Kenapa daddy tidak bisa Mom? Apa daddy ngk sayang kita ya? Sin mau nya sebelum tidur dan bangun tidur ada daddy di samping Sin Mom"
Mendengar ucapan polos putra nya, Nunew sangat sedih. Karena Zee yang tidak tinggal dengan mereka saja Sin sudah sesedih ini, apa lagi jika mereka tau jika keadaan kedua orang tua nya.
"Sayang kamu tidak boleh berbicara seperti itu, Daddy sayang kok sama kamu. Kamu kan tau sendiri, daddy kerja buat kita, sampai sampai daddy sakit. Jadi jangan pernah berbicara seperti itu lagi"
"Daddy sakit? Sakit apa Mom?"
"Daddy demam sayang. Kan tadi kalian bisa lihat daddy pucat banget"
"Iya sih, ya sudah ayo kita lihat daddy mom"
Sedang kan Zee menangis pelan mendengar ucapan Sin, andai saja dia tidak menjadi laki laki yang brengsek, maka semua nya tidak akan seperti ini.
"Daddy minta maaf nak" Ujar nya Lirih setelah itu kembali ke kamar Nunu dengan pelan dan kembali tidur sebelum Nunew dan kedua anak nya datang
Clek..
"Jangan berisik, kayak nya daddy masih tidur deh"
"Hhhmm tapi kita mau memeluk Daddy mom" Ujar Sin dan Jan bersamaan
"Hhhmm ya sudah, peluk sana. Tapi jangan berisik ya, pelan pelan agar daddy tidak terbangun"
"Khab mom" Sin dan Jan menaiki tempat tidur dengan pelan dan memeluk daddy mereka.
"Cepat sembuh Dad cup" bisik Sin dan Jan bergantian
"Eugjjh" Zee pura pura terbangun
"Eh Daddy bangun?"Tanya Jan polos
"Hhhmmm iya, daddy kayak nya terbangun gara gara kita deh" Ujar Sin
"Sayang, kalian sudah pulang?" Tanyaa Zee
"Daddy kho thod karena sudah membuat daddy terbangun." Ujar Sin dan Jan merasa bersalah
"Ngk apa apa sayang, daddy terbangun bukan karena kalian. Sini peluk daddy lagi" Zee merengkuh Sin dan Jan kedalam pelukan nya
"Daddy hangat kita suka" Ujar Sin dan Jan bersamaan
"Kalo begitu seperti ini saja sampai kalian tidur" Ujar Zee
"Ngk mau, nanti daddy capek"Jan
Nunu tersenyum kecil melihat interaksi kedua anak nya dengan Zee. Nunu bisa melihat cinta yang begitu besar di mata Zee untuk kedua anak nya.
"Dad, daddy kenapa ngk tinggal sama kita saja sih" Tanya Sin polos
"Hhhmm daddy ingin sayang, tapi apa mommy memberi izin kepada Daddy" jawab Zee sambil menatap jahil kearah Nunew
"Mom, boleh kan?" Tanya Sin dan Jan menatap Nunu penuh harap.
Nunu yang ditatap oleh kedua anak nya jadi kelabakan sendiri. Dia menatap Zee dengan kesal"Heheh" Zee terkekeh kecil melihat wajah Nunu yang kesal tapi sangat menggemaskan menurut Zee
"Daddy kenapa tertawa gitu?" Tanya Jan
"Bukan apa apa sayang. Sekarang dengarkan Daddy, daddy janji suatu saat kita akan tinggal bersama. Tapi bukan sekarang, ada beberapa hal yang harus Daddy selesaikan dulu"
"Hhhhmm khab Dad" Jawab Sin dan Jan
"Gini aja deh, daddy akan tinggal di sebelah apartemen kalian, agar kalian tidak jauh jauh lagi dari daddy"
"Daddy serius?"
"Iya sayang"
"Yeeee khop kun na dad, I love You" Ujar Jan dan Sin bersamaan
"I love you more sayang" Jawab Zee sambil menatap mata Nunu dengan dalam
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia In Love(ZeeNunew)
FanfictionZee Pruk Panich Seorang pembisnis no satu di asia dan pembisnis no dua di dunia. Dia dikenal dengan orang yang amisius, kejam, otoriter, dingin. Dunia juga ketua Mafia yang paling di takuti Di asia dan di eropa. Bahkan kelompok mafia nya sangat dita...