"Jadi kamu mengambil rekan bisnis nya CP grup?" Tanya Max
"Hhmm aku ingin memberi nya pelajaran secara bertahap Max, agar dia paham dengan penderitaan" ujar Zee dingin
"Terserah kamu saja Zee"
"Oh dan satu lagi Max, aku ingin kamu meretas perusahaan CP grup. Ambil beberapa informasi penting perusahaan nya. Itu akan aku pergunakan suatu saat nanti"
"Khab. Oh iya ini berkas berkas penting perusahaan DM grup. Dan beberapa bukti kejahatan nya. Ternyata perusahaan nya ikut dalam pemasaran barang ilegal Zee, dan banyak bukti bukti lain dari kecurangan nya. Ini bisa kamu gunakan sewaktu waktu"
"Kerja bagus Max. Ya sudah aku kembali dulu. Sudah lumayan lama aku meninggalkan Sin dan Jan"
"Ok khab"
Zee keluar dari ruangan Max dan berjalan menuju ruangan nya.
Clekk,,Zee membuka pintu, dapat dia lihat jika Sin dan Jan asyik mengambar sesuatu. Ntah dimana mereka mendapat Pensil warna itu."Asyik seklai ya, kalian ngapain sih?" Tanya Zee lembut
"Kita lagi ngegambar Dad, coba daddy lihat" Jawab Sin sambil menyodorkan gambar nya kepada sang daddy
"Wah bagus sekali sayang, tapi mereka siapa hmm?" Tanya Zee lagi
"Ini Mommy, ini aku, ini Jan, ini Nong aku dan ini daddy" Sin menjelaskan nya satu persatu orang orang yang dia gambar
"Nong? Nong yang mana sayang?"
"Itu lo dad, nanti mommy punya dedek bayi lagi. Jadi dia nong kita deh" Jawab Sin polos
"Kamu tau dari siapa sayang?"
"Dari Uncle Max dad, kata nya jika aku ingin nong lagi aku harus minta sama mommy. Gitu kata nya" Jawab Sin polos
"Max sialan, awas saja nanti tu anak" Batin Zee kesal
"Hhmm baiklah, sekarang Jan gambar apa nak?"
"Ini dad" Jan memperlihatkan hasil gambar nya kepada Zee.
"Ini apa sayang?"
"Ini itu alat musik dad, Jan sangat suka ini. Jan berharap suatu saat Jan bisa memainkan nya sambil bernyanyi"
"Pintarrr, anak daddy memang sangat pintar. Ayo lanjutkan menggambar nya sayang"
"Khab dad" Jawab mereka bsrsamaan
Sedangkan Zee berjalan menuju meja kerja nya untuk menyelesaikan pekerjaan nya. Saat Zee ingin melanjutkan memeriksa dokumen nya yang tadi, tiba tiba dokumen itu sudah tidak ada di sana. Zee mencari nya tetapi tidak ditemukan. Padahal itu berkas sangat penting, hasil tinjauan lokasi proyek baru perusahaan mereka."Kemana ya? Rasa nya tadi di sini aku taruh sebelum keluar" Gumam Zee heran. Lelah mencari nya tapi masih tidak di temukan. Zee melihat kearah Kedua anak nya.
"Sayang apa kalian melihat buku daddy di sini?" Tanya Zee dengan nada lembut
"Buku? Apa ini Dad?" Tanya Sin sambil mengangkat Map yang di dekat mereka
"Ahh benar sayang. Akhir nya ditemukan juga" Lega Zee sambil berjalan menuju Sin dan Jan untuk mengambil berkas tersebut. Saat Zee membuka nya, isi nya hanya tinggal beberapa lembar.
"Loh sayang isi nya kemana?" Tanya Zee heran
"Ini dad" Tunjuk Sin dan Jan polos ke kertas yang mereka coret
"Jadi tempat kalian menggambar itu isi dari ini?" Tanya Zee
"Hhmm"Angguk Sin dan Jan polos
"Yaaaa" Ujar Zee lesu sambil duduk di sofa dengan lemas
"Daddy kenapa? Kita melakukan kesalahan ya? Ini buku penting ya dad? Kho thod na dad kita ngk tau" Ujar Sin lirih sambil menunduk takut begitupun dengan Jan.
Mendengar suara Sin dan Jan yang merasa bersalah tentu saja membuat Zee terkejut.
"Ah sayang sini mendekat sama daddy"
Sin dan Jan berjalan menuju daddy mereka."Daddy"Sin dan Jan melihat kearah Zee dengan mata yang berkaca kaca
"Jagoan daddy ngk boleh menangis. Tidak apa apa sayang, daddy bisa mengerjakan nya kembali. Jadi tidak usah merasa bersalah, jangan nangis dong" Bujuk Zee lembut. Mana mau Zee memarahi anak anak nya hanya karena sebuah kertas. Ia beneran sudah gila jika memarahi kedua malaikat nya hanya karena sebuah kertas. Jangan kan kertas, bahkan Zee rela membuang investor nya demi kedua anak nya. Tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain keluarga nya sendiri.
"Sungguh? Daddy tidak marah?" Tanya Sin dan Jan bersamaan
"Ya ngk lah sayang, tapi ada syarat nya"
"Apa dad?" Tanya mereka polos
"Hhhmm cium daddy Dulu"
"Hhhmm" Angguk mereka bersamaan
Sin dan Jan mengecup kening, kedua pipi dan bibir Zee secara bergantian."Aouww manis sekali anak anak daddy" Ujar Zee senang sambil membawa Sin dan Jan ke dalam pelukan nya
"Hehehe" Sin dan Jan hanya tertawa pelan mendapat perlakuan hangat dari daddy mereka.
**
Fluke baru saja tiba di kantor nya. Setelah makan dengan istri dan anak nya Fluke kembali menuju perusahaan nya. Setiba nya di sana Fluke termenung memikirkan pertemuan nya dengan Nunew di cafe tadi.
"Apa benar itu Nunew? Kepada dia sudah berubah banget ya. Kenapa rasa nya sangat aneh ketika dia bersikap seperti itu. Ada sebagian dari diri saya yang tidak terima ketika Nunew menganggap kami orang asing. Apa ini?" Batin Fluke
Tok..tok..
"Masuk"
"Permisi khun"
"Iya kenapa?"
"Begini khun sekitar tiga relasi bisnis kita memutuskan kerja sama nya dengan kita. Hal itu membuat perusahaan mengalami kerugian yang tidak main main"
"Apa? Tapi kenapa?" Tanya Fluke heran
"Mereka tidak memberikan alasan yaang jelas khun"
"Bagaimana dengan perusahaan sekarang?"
"Seperti yang saya sampaikan tadi jika perusahaan mengalami kerugian yang tidak main main. Karena ini juga berdampak kepada aktivitas penjualan"
"Saya ingin kamu memastikan keadaan kembali stabil"
"Khab khun, saya permisi"
"Hhhmmm"
"Kenapa ini bisa terjadi? Aku harus mencari tau nya sendiri" Gumam Fluke pelan.
***
"Hallo Dear kamu sudah selesai?" Tanya Deem kepada Fui
"Hhhmmm"Angguk Fui
"Bagaimana tugas yang aku berikan, apa kamu berhasil berbicara dengan Nunew?"
"Tentu Deem, itu hanya kecil bagi aku"
"Kamu memang pintar Dear" Ujar Deem dengan suara rendah nya. Deem menarik Fui untuk duduk di pangkuan nya. Deem mulai mecium ceruk leher Fui, sedangkan tangan nya menyelinap masuk kedalam baju yang di kenakan Fui. Menjaalar menuju dada Fui. Deem mulai meremas kedua bukit kembar Fui yang sangat pas di tangan nya.
"Ahhhh" Desah Fui keenakan
Mendengar desahan Fui, Deem semakin bersemangat mengerjai tubuh Fui. Dengan cepat Deem mengangkat tubuh Fui dan membaringkan nya di atas meja di samping mereka. Deem merobek baju Fui, serta membuka celana dalam Fui sehingga Fui total naked.
Next...

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia In Love(ZeeNunew)
FanfictionZee Pruk Panich Seorang pembisnis no satu di asia dan pembisnis no dua di dunia. Dia dikenal dengan orang yang amisius, kejam, otoriter, dingin. Dunia juga ketua Mafia yang paling di takuti Di asia dan di eropa. Bahkan kelompok mafia nya sangat dita...