"Mom" ujar Nunu serak, dia menghapus air mata nya dan tersenyum kearah Davika.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Davika lembut
"Nunu tidak apa apa Mom" Jawab Nunew berusaha untuk terlihat baik baik saja
"Kamu tidak bisa bohong sayang, lihat ini( Davika menyentuh mata Nunu) Mata ini memancarkan kesedihan, mommy bisa lihat ada luka di dalam nya. Kamu tidak bisa membohongi perasaan seorang ibu nak, mommy bisa lihat itu. Kamu boleh cerita kepada mommy apa pun itu. Mommy akan mendengarkan nya, jika perlu mommy akan membalas siapa saja yang membuat mata ini memancarkan kesedihan" Ujar Davika lembut
Mendengar ucapan Davika yang sangat tulus, Nunew sangat terharu. Orang lain yang tidak memiliki ikatan darah sedikitpun bisa mengerti dan merasakan kesedihan yang dia rasakan. Bisa melihat luka di dalam mata nya. Tapi kenapa ibu kandung nya sendiri tidak bisa melihat itu. Malah menginginkan kematian nya. Nunu memandang Davika dengan air mata yang berderai. Biarlah kali ini dia menangis untuk terkahir kali nya, setelah ini dia tidak akan menangis lagi untuk keluarga nya.
"Kenapa hhhmm?" Tanya Davika lembut sambil memeluk Nunu sayang
"Nu-Nunu ketemu sama mereka mom. N-Nunu kira m-mereka telah berubah, tapi ternyata tidak. Mereka masih sama hikss.hikss..masih membenci Nunu, bahkan mereka berharap Nunu sudah mati. Mom rasa nya sakit sekali"cerita Nunu dalam tangis nya
"Sssss sayang dengarkan Mommy. Mulai sekarang anggap mereka tidak ada, kamu ngk pantas menangis buat mereka. Air mata kamu terlalu berharga nak, dan kamu tidak sendiri. Ada mommy, Daddy, Nata, Tata, Zee, dan jangan lupakan dua jagoan kecil kamu. Jadi untuk apa kamu memikirkan keluarga yang tidak pernah menganggap kamu ada?. Mommy memang tidak meminta kamu untuk membenci mereka, karena bagaimanapun juga mereka tetap kelurga kamu. Kamu cukup anggap kita keluarga kamu yang sebenar nya, dan perlahan lihat mereka seperti orang lain pada umum nya. Anggap saja mereka orang asing tempat kamu tumbuh selama ini, dan sekarang kamu sudah kembali ke keluarga kamu yang sesungguh nya." Nasehat Davika dengan nada keibuan nya
"Khop kun na mom, karena mommy telah mau menerima Nunu dengan baik" Nunu sangat tersentuh mendengar ucapan Davika, betapa beruntung nya Zee memiliki mommy seperti malaikat.
"Sama sama sayang, cah sekarang kamu bersih bersih dulu setelah itu makan, mommy sudah memasakan kamu sesuatu, khao jai mai?"
"Hhhmmm" angguk Nunu lucu
"Ya sudah mommy keluar dulu, Cup" Davika mengecup kening Nunu sayang setelah itu baru keluar dari kamar Nunew dan Zee.
**
"Kurang aja" Marah Zee setelah melihat vidio yang di kirimkan anak buah nya
"Berani sekali mereka kepada Nunew. Baiklah ayah mertua, aku akan memberikan kamu kejutan kecil kecilan" Ujar Zee dengan smirk andalan nya
Zee mengambil Gadget nya dan menelfon seseorang.
"Buat beberapa rekan bisnis CP Grup memutuskan kerja sama dengan nya. Dan tarik dia keperusahaan saya" Perintah Zee
"Khab khun"
"Terimalah kejutan kecil dari saya ayah mertua" Ujar Zee dingin
Braak..pintu di buka dengan sedikit kencang
"Daddy" Teriak Sin dan Jan bersamaan
"Ah sayang jantung daddy hampir copot. Lain kali harus hati hati ya. Nanti kalo kallian terluka bagaimana hhmm" Ujar Zee dengan nada khawatir
"Kho thod Dad"
"Mai pen rai sayang, tapi lain kali harus hati hati lagi. Khao jai mai?"
"Chai dad" Jawab mereka bersamaan
"Sudah jajan nya?"
"Sudah dad"
"Uncle mana sayang?"
"Diruangan nya dad"
"Ok, sekarang kalian tunggu di sini. Daddy keruangan uncle dulu. Ingat jangan nakal"
"Siap komandan" Jawab Sin dan Jan pose hormat
"Pintar, kalian boleh memainkan apa saja. Tapi jangan keluar ruangan"
"Hhhmmm" Angguk mereka lucu
Zee berjalan menuju ruangan Max, sedangkan Sin dan Jan kembali duduk di sofa."Kita ngapain ya phi?"
"Phi juga ngk tau" Jawab Sin lesu
"Hhhmm kalo kita main bola nanti ruangan daddy berantakan, kan kasian daddy nanti nya"
"Kamu benar Nong, hhhmm apa ya?" Sin dan Jan memasang pose berfikir yang sangat imut.
"Aahh phi punya ide"
"Apa phi?" Tanya Jan antusias
"Bagaimana jika kita menggambar saja, kita ambil saja kertas daddy" Ujar Sin polos
"Boleh, tapi pewarna nya ngk ada phi"
"Iya juga ya, hhmm terus gimana dong?" Tanya Sin lesu
"Gini saja phi, phi ikut Jan"
"Kemana?"
"Ikut saja" Jan menarik Sin menuju pintu
"Nong daddy bilang kita ngk boleh keluar ruangan" protes Sin
"Siapa yang mau keluar phi, phi ikut saja jika ingin tau" Sin hanya bisa pasrah saat Jan menarik nya menuju pintu. Jan membuka ruangan Zee, dan kebetulan dia melihat seorang karyawan Zee sedang berjalan menuju ruangan sebelah. Dengan cepat Jan memanggil nya dengan sopan.
"Sawaddi kha Aunty" Sapa Jan sopan
"Sawaddi kha. Aouww kenapa anak manis?
"Kita boleh minta tolong?" Tanya Jan polos
"Tentu, ada apa cantik?"
"Kata daddy kita ngk boleh keluar dari ruangan nya, daddy sedang berada di ruangan Uncle Max. Kita mau menggambar, tapi pensil warna nyaa tidak ada. Aunty boleh tolongin kita ngk buat membeli nya?" Pinta Jan dengan puppy eyes nya yang mematikan
"Tentu saja cantik"
"Yeee khop kun na Aunty, nah ini uang nya. Aunty boleh ambil sisa nya"
"Ngk usah cantik, ini kebanyakan. Membeli pensil warna cukup dengan satu ini saja. Ini pun sudah banyak lebih nya. Sisa nya kamu simpan saja, Aunty ikhlas membantu kamu"
"Khop kun na Aunty"
"Sama sama sayang, ya sudah kalian tunggu di ruangan daddy kalian. Nanti Aunty antar ke sana"
"Khab" Sin dan Jan kembali masuk keruangan Zee. Sedangkan karyawan tadi membeli apa yang di minta oleh Anak bos nya.
Skip.
Tok..tok..
Sin berjalan menuju pintu dan berusaha membuka nya. Untuk nya pintu ruangan nya tidak terlalu ribet. Jadi Sin bisa membuka nya dengan sedikit usaha."Ah aunty"
"Ini Manis"
"Ah khop kun na Aunty"
"Sama sama sayang, dan ini kembalian nya"
"Buat Aunty saja"
"Tidak usah manis"
"Ambil saja Aunty buat beli cemilan" Ujar Jan yang baru tiba di sana
"Ok khab, khop kun na"
"Khab Aunty" Setelah itu karyawan tersebut undur diri dari sana.
"Nah ayo phi sekarang kita menggambar" Ujar Jan senang
"Hhhmm kamu benar Nong" Jawab Sin
Next..

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia In Love(ZeeNunew)
FanfictionZee Pruk Panich Seorang pembisnis no satu di asia dan pembisnis no dua di dunia. Dia dikenal dengan orang yang amisius, kejam, otoriter, dingin. Dunia juga ketua Mafia yang paling di takuti Di asia dan di eropa. Bahkan kelompok mafia nya sangat dita...