Hajibun

1.9K 97 6
                                    

EPILOG

Sesuai keputusan Abah, siang itu juga jenazah Avan selesai dimandikan segera dibawa ke pemakaman keluarga. Dalam sekejap areal pondok dipenuhi lautan manusia. Santri, sanak kerabat, teman, penduduk kampung, semua turut hadir di prosesi pemakaman Avan.

Ya Allah, betapa memilukan saat Abah turun ke liang lahat. Menyambut jenazah Avan dan menidurkannya menghadap kiblat. Meminta modin agar berkenan mengizinkan Abah yang mengadzani. Apa kata Abah?

"Saat ia terlahir ke dunia, aku yang mengadzaninya. Maka saat ia kembali pada Allah, biarlah orangtua ini memberikan adzan untuk yang terakhir kalinya."

Tidak, jangan biarkan airmata ini menetes di tanah. Kuatkan hatiku Ya Rabb. Aku ikhlas, sungguh aku ikhlas merelakan Avan kembali padamu. Berikan dia tempat yang layak disisi-Mu. Aku tak akan memberatkan jalannya dengan tangisan lagi.

"Van, selamat beristirahat." aku membatin dan melempar tanah dalam genggaman ke liang kuburnya.Siang merangkak di atas kepala. Pohon sonokembang yang ada di perkuburan tertiup angin. Bunga-bunga berguguran. Menutupi tanah hitam yang menggunduk di pusara Avan. Satu persatu para pelayat pergi meninggalkan area pemakaman.

Senyap.

Hanya aku dan Abah yang tersisa.Memanjatkan doa-doa terakhir sebelum adzan Dzuhur memanggil kami.

Aku pergi dulu, Van.

***

HIJABUN/PENUTUP

Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.

Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah,isyarat,dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.

Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi, Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.
(Tabir Perih Cinta, Jalaludin Rumi)

Kusimpan semua kenangan yang kulewatkan bersama Avan semasa hidupnya. Ia-lah yang mengajarkanku banyak hal tentang cinta dan kehidupan. Pemahaman baik yang ia tanamkan, tumbuh subur di kedalaman hatiku hingga saat ini. Aku menyadari bahwa hidup hanyalah persinggahan sementara. Dan pada akhirnya aku merelakan kepergian Avan.

Dua hari kemudian aku berangkat ke Jakarta. Mengikuti pelatihan selama satu minggu sebelum terbang ke Mesir. Alhamdulillah semua berjalan lancar.

Dan kini, aku baru saja menyelesaikan salah satu syarat kelulusan program S-1, hafalan 30 juz Al-Qur'an. Aku kuliah di Fakultas Ushuludin dan tinggal di Bu'uts (asrama) selama 1 tahun, kemudian memilih untuk pindah ke sebuah flat tak jauh dari fakultasku, hingga saat ini.

Selain kuliah, aku menyibukkan diri dengan bekerja sambilan selama dua jam sehari di sebuah harian masa di Kairo, menjadi editor. Cerita ini sendiri pernah dimuat di koran tempatku bekerja pada kuartal kedua 2013 dan sebuah koran di Saudi Arabia pada kuartal akhir 2013-- dengan judul An-Nafsy Al-Mutakatsirat sebanyak 99 chapter.

Mbak Rifa, lulus kuliah pada tahun 2011 dan melanjutkan program masternya sampai lulus tahun 2014 lalu. Tahun 2013, setahun sebelum ia lulus, mbak Rifa menikah dengan teman kuliahnya yang berdarah Mesir. Dan sekarang menetap di Alexandria bersama suaminya yang bekerja sebagai staff parlemen.

Sementara Fitri, saat ini masih berada di pondok Malang. Mengisi hari-harinya dengan bekerja sebagai ibu rumah tangga yang telah dikaruniai seorang anak laki-laki berumur 1,5 tahun. Ya, Fitri sudah dipanggil Bu Nyai sekarang.

Lalu bagaimana kelanjutan kisah ini? Saya memutuskan untuk menyelesaikan sampai chapter 30 saja (chapter 17 dan 18 saya sambung agar maknanya dapat langsung di cerna).

Mengenai kehidupan disini belum terfikir untuk menuliskannya. Insyaallah, saya akan menulis beberapa Side Story sebagai kesediaan saya terhadap permintaan beberapa teman.

Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dari palung hati yang paling dalam, saya mohon maaf jika ada salah tulis, salah paham, maupun terlampau lama membuat pembaca menunggu update cerita. Ambil sisi yang menurut anda baik, dan buang sisi buruknya.

Akhir kata, hanya inilah yang bisa saya bagi untuk teman-teman sekalian. Semoga menambah wawasan dan pemahaman untuk pembaca sekalian.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha Perkasa. Cerita ini saya nyatakan selesai.Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.Ava Mauza

***

SOMEWHERE ONLY WE KNOW - LILLY ALLENI
walked across an empty land
I knew the path
way like the back of my hand
I felt the earth beneath my feet
Sat by the river and it made me complete
Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting tired and I need someone to rely on
I came across a fallen treeI felt the branches of it looking at me
Is this the place we used to love?
Is this the place that I've been dreaming of?
Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go somewhere only we know?
Somewhere only we know
Oh simple thing where have you gone?
I'm getting old and I need someone to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin
And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go somewhere only we know?
Somewhere only we know

Nah, alasan kenapa saya memilih judul ini adalah karena sampai saat ini saya masih sering datang ke Danau Segara Anakan, Pulau Sempu. Tempat yang dulunya selalu menjadi tujuan wajib jika saya dan Avan ingin bertemu. Jadi, setiap mendengar lagu ini pikiran saya selalu tertuju pada tempat itu. Ya, kira-kira begitu.

Terima kasih juga untuk pembaca sekalian yang meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan komentarnya, suatu apresiasi yang sangat saya hargai sekali. Dan terima kasih juga untuk seseorang yang jauh-jauh datang ke flat saya yang jelek ini. Entah saya masih heran darimana bisa tahu alamat saya. Tapi sekali lagi terima kasih, menyenangkan mengobrol dengan anda.

Untuk cerita side strory nya akan saya tulis jika ada waktu luang, ya. Side strory ini rencananya berisi beberapa hal yang sering ditanyakan, beberapa request pembaca baik melalui post atau inbox, dan beberapa hal mengenai kehidupan saya disini. Insyaallah setiap ada waktu saya sempatkan post.

Nah, bingung ini mau nulis apalagi. Saya rasa cukup sampai disini dulu. Lain waktu saya sambung lagi.

Salam Cinta dari Kairo

Ava

Ig : avamauza

Somewhere Only We Know [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang