|27| Sadar

397 21 5
                                    


Sepanjang hari lelaki dengan bando kelinci di kepalanya tersenyum setiap saat, saat makan senyum, mandi bahkan berak pun masih senyum-senyum.

Aaron dan Jeff bahkan bergidik ngeri, apakah Gatra berubah jiwanya? Sepanjang hari pun ia mengenakan bando kelinci pemberian Zaya. Sungguh sinting sekali manusia satu ini.

Gatra menutup wajahnya kemudian kembali menatap tubuh Zaya dalam. Tubuh yang kurus itu masih terbaring di brankar rumah sakit. Gatra berlari kecil kemudian duduk di samping brankar dan memeluk tangan Zaya seraya menggoyangkannya.

"Sayang bangun dong nanti aku tembak pake cinta aku," ucap Gatra sok imut.

Jeff mual kemudian berlari ke kamar mandi untuk muntah. Ini beneran Jeff muntah, ia benar-benar jijik dengan Gatra yang berubah 360°. Benar-benar menggelikan bukan?

"NAJIS LO GATRA AMIT-AMIT ANJING!" Teriak Aaron nyaring kemudian menggeplak kepala Gatra kencang sehingga bando kelinci itu terlempar cukup jauh.

Gatra melotot, menoyor kepala Aaron kencang kemudian memungut kembali bando kelinci pemberian gadis tersayangnya itu. Apaan si Aaron merusak suasana saja.

"Stop plis gue mual banget liat lo," kata Jeff tiba-tiba seraya menutup mulutnya.

"Alay lo pada, kaya ga pernah liat orang jatuh cinta aja cih," decih Gatra kemudian duduk memeluk tangan Zaya kembali.

Gatra senyum-senyum lagi sambil memainkan ujung rambut Zaya dengan mata berbinar. Ahhh, kenapa cinta sangat memabukkan hatinya? Gatra saja sampai tidak bisa tidur gara-gara Alex semalam.

"Lo baik banget, bikin Zaya kadang pingin ketemu lo terus."

"Lo orangnya ga bisa di tebak, aneh kelakuan lo."

"Lo orang yang bikin pipi Zaya merah banget."

"Lo yang bikin Zaya salting sampe rumah."

"Dan karena lo, Zaya jatuh cinta sama lo Gatra."

DAMN!!!!

Gatra menjerit kecil sontak membuat Jeff dan Aaron menatapnya horor. Apa-apaan sih Gatra! Bikin orang mual saja.

"Lo lama-lama gila anying!" teriak Aaron sambil bangkit meninggalkan ruangan.

"Gue mual Tra," ucap Jeff berlari mengikuti langkah Aaron keluar ruangan.

Gatra mendengus sebal, apakah teman-temannya itu tidak pernah melihat orang sedang fall in love.

"Giliran kemarin cuek sama cewe dibilang homo, gue lagi jatuh cinta dibilang bikin mual gelo." Gatra memutar bola matanya malas.

Ponsel berdering nyaring, Gatra menatap layar ponselnya. Hatinya sedikit cemas, ada apa bodyguard penjaga Dara menelfonnya? Ia bangkit menjauh dari Zaya.

''Pagi tuan.''

"Pagi, ada apa?" ucap Gatra sedikit ragu.

"Nyonya Dara tuan," lirihnya dengan takut.

Aura Gatra mencekam, matanya menatap depan dingin. Ia meremas tangannya kencang, rasa panas di dada membuat pandangannya buram. Ia berteriak dan memukul tembok depan sampai tangan Gatra berdarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran EskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang