|5| Latihan Basket

3K 203 31
                                    

Semua yang ada di dirimu bagiku itu sempurna di mataku.
•Galang.
---

Langit mendung menemani anggota tim basket Sma Pelita berlatih. Kali ini tak seramai tadi siang. Hanya beberapa penonton yang setia dengan handuk kecil dan air mineral di tangan masing-masing, berharap salah satu pemain menerima minuman dan handuk kecil yang mereka bawa. Yang ganteng ajaa...

Walaupun udara hari ini cukup dingin tapi mampu membuat keringat mengucur di badan masing-masing pemain, terutama Gatra.

Lelaki itu sesekali menyugar rambutnya yang basah karena keringat. Kadang juga tersenyum ketika bola yang dimasukkannya ke ring tepat sasaran.

"Ayo lempar ke gue!" teriak Jeff sambil menengadahkan tangannya.

Gatra mengangguk kemudian melempar ke arah Jeff dan ditangkapnya apik.

"Oke, keren Tra," teriak Jeff, berlari dan mendrible bola basket itu menghindari lawan dengan gesit dan yaa, bola masuk.

Jeff tertawa bangga sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Gue keren," teriak Jeff penuh angkuh. Aaron yang dari tadi menonton berdecih.

"Sok banget siaa," kata Aaron namun bisa di dengar oleh Jeff.

Jeff memeletkan lidahnya ke arah Aaron.

"Iri bilang bos!" ujar Jeff sambil berlari dengan bola basket yang sedang di drible.

Gatra berdecak, dasar Jeff sifat sombongnya muncul lagi nih.

"Bisa fokus gak Jeff?" tanya Gatra sambil melirik Jeff.

Jeff meringis kemudian mengangguk.

"Hehe, bisa atuh Tra,"

🌿

"Lang gue pulang dulu yah?" tanya Zaya memastikan.

"Gak bisa lo sama gue aja?" pinta Galang sambil memohon.

Zaya berdecak kemudian membenarkan letak kacamatanya.

"Gue mau dijemput sama kak Alex. Gak enak kan. Lagi pula kan lo mau belajar buat persiapan olimpiade matematika,"

Galang mencebik dan bersedikap tangan. Uh cutenyaaaa.....

" Zaya ayoklah," rengek Galang sambil memegang bahu Zaya.

"Lama gak?" tanya Zaya.

"Gak kok, cuman sebentar," ujar Galang meyakinkan.

Zaya menghela nafasnya panjang, Galang ini keras kepala jika keinginannya tak dituruti maka dia akan merengek sepanjang hari.

"Ya udah, gue telfon kak Alex dulu,"

Galang mengangguk semangat sambil tersenyum.

Zaya membuka ponselnya tangannya lincah mencari nomor Alex, setelah ketemu Zaya langsung menelponnya.

Tidak ada satu menit Alex langsung mengangkat sambungan telfon dari Zaya.

"Halo kak?"

"Iya Zaya?"

"Kakak di mana?"

"Kak Alex perjalanan ke sekolah lo Zay,"

"Kak Alex gak usah jemput Zaya. Nanti mau pulang bareng sama Galang,"

Zaya menggigit bibir bawahnya, dia takut Alex marah. Yang bisa Zaya dengar hanya helaan nafas panjang.

"Ya udah, jangan malem-malem pulangnya. Hati-hati ya,"

Pangeran EskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang